14

295 38 4
                                    

"Leluhur." Wen Qing tampak berjalan mendekati Wei Wuxian yang sedang duduk bersantai di bangku nya. Tentu saja bersama dengan Lan Wangji.

"Wen Qing? Ada apa?" Wei Wuxian
"Untuk Leluhur." Wen Qing memberikan sekotak pil buatan nya.
"O-oh.. kau sudah selesai membuat nya?" Wei Wuxian tersentak, ia tak menyangka jika Wen Qing sungguh membuat banyak pil untuk nya.

"Em, aku berharap hal kecil ini dapat membantu Leluhur." Wen Qing
"Terimakasih banyak." Wei Wuxian menerima nya.

"Ia sungguh sungguh rupanya." Wei Wuxian

"Oh, Tuan muda Lan, apakah kau membutuhkan pil juga?" Wen Qing
"Ah tidak, dia tidak butuh itu. Kau sudah membuat banyak, ini akan cukup untuk kami." Wei Wuxian segera menyela nya.
"Baiklah, Wen Qing pamit." Wen Qing membungkuk sopan lalu pergi.

"Wei Ying.. pil nya." Lan Wangji, Wei Wuxian membuka kotak pil itu. Saat Wei Wuxian menyentuh nya, pil itu secara otomatis menunjukan kegunaan nya.

"Haah... Aku tidak ingin melukai usahanya. Tetapi, pil pil ini... tidak berguna untuk ku." Wei Wuxian
"Nona Wen, sangat tulus kepada mu." Lan Wangji

"Ia pasti merasa berhutang kepada ku." Wei Wuxian
"Kenyataan nya, akulah orang yang harus di salahkan atas apa yang hampir terjadi kepada nya." Wei Wuxian

"Oh ya, istana mu tampak tenang. Apakah mereka telah menyerah." Wei Wuxian kembali memenuhi cangkir arak nya.

"Paman tidak akan menyerah begitu saja." Lan Wangji
"Lalu, apa yang harus aku lakukan kepada nya, Lan Wangji." Wei Wuxian melirik tajam

"Bertindaklah, sebagaimana mereka bertindak." Lan Wangji melihatnya dengan wajah tenang. Di balik tenang nya wajah Lan Wangji, ia berharap jika Paman nya itu tidak melakukan apa pun.

.+.

"Alam Rahasia sungguh luas yaa." Wen Ning dan Jiang Wanyi berjalan jalan di Alam Rahasia. Mereka melewati rute yang berbeda dari sebelum nya.

"Hati hati, tidak tau apa yang ada di depan kita nanti. Hanya ada kau dan aku saat ini." Jiang Wanyi
"Baik baik, kita hanya akan mencari Hewan Suci yang setara dengan kita." Wen Ning tampak tidak begitu mendekatkan Jiang Wanyi, Jiang Wanyi hanya menggelengkan kecil kepalanya.

Mereka berjalan semakin masuk kedalam Alam Rahasia. Berkerja sama untuk mendapatkan Esensi Hewan Suci. Mereka tampak puas setelah mendapatkan beberapa buruan.

"Jiang ..... Wanyi... Aku merasa akan segera menerobos Rahana..." Wen Ning melihat sekitar tubuh nya. Ada energi yang mengelilingi nya.
"Benar, aku juga merasakan nya." Jiang Wanyi
"Ayo cepat cari tempat untuk bersembunyi.." Jiang Wanyi, Wen Ning mengangguk.

"Gua ini... Terlihat aman dan bagus." Wen Ning dan Jiang Wanyi tampak memasuki sebuah gua.
"Baiklah, ayo lakukan di sini." Jiang Wanyi, Wen Ning mengangguk kedua nya pun duduk berhadapan. Dan mulai untuk bermeditasi, pusaran energi tampak semakin kuat. Di alam bawah sadar kedua nya, tampak perlahan energi itu membantuk sebuah kerangka manusia.

"Kau yakin mereka pergi kearah ini?" Seorang pria dengan pakaian serba hitam dan tertutup berdiri di sebuah dahan pohon.

"Yaa.. kau lihat, mereka sedang bermeditasi untuk menaikan Rahana. Sekarang, adalah saat yang tepat untuk membunuh mereka." Seorang wanita dengan pakaian serupa dengan potongan terbuka menunjuk kearah gua dimana Wen Ning dan Jiang Wanyi bermeditasi.

"Baiklah! Lakukan segera!" Kedua nya pun segera masuk kedalam gua dengan kecepatan cahaya.

Di sisi lain, tampak alis Xue Yang menukik tajam saat token di tangan nya mengeluarkan cahaya merah.

Menuju Ke Abadian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang