Bel istirahat berbunyi, guru yang mengajar menghentikan pembelajaran dan pergi meninggalkan kelas diikuti para murid dikelas.
"Sha, ikut kantin ga?" tanya Dimas.
Hmmm
Dimas menarik paksa Shaka untuk ke kantin, sedangkan Shaka yang ditarik menyentak tangan Dimas yang menyentuhnya dan menatapnya tajam yang hanya dibalas cengiran tanpa dosanya.
Disepanjang jalan menuju kantin tidak ada percakapan sama sekali diantara mereka, ditambah lagi banyak pasang mata memandang mereka dan berbisik-bisik khususnya menatap lekat Shaka.
Namun mereka hanya mengabaikan tatapan para siswa-siswi yang mengarah pada mereka dan melanjutkan perjalanan mereka menuju kantin.
Tiba di kantin Shaka langsung mendudukkan dirinya di meja yang terlihat sepi, sebelum itu Dimas menanyakan pesanan Shaka terlebih dahulu namun Shaka menolaknya.
Shaka duduk dan memilih memainkan handphonenya, sampai kebisingan para siswi mengalihkan perhatiannya ke arah pintu masuk kantin. Terlihat di sana geng CALDERIOZ, geng protagonis pria dan juga kakak kembarnya yang memasuki kantin.
Banyak para siswi berbisik-bisik mengagumi mereka ada juga yang menatap sinis.
"Kyaaa Samuel!"
"Putra, Lo kok ganteng banget si!"
"Shaga, Lo punya kembaran ya?! Gak dapat Lo, kembaran lo juga boleh lahh"
"Devan, kemarin mama nyariin, Kamu disuruh pulang!"
"Ngayal Lo ketinggian kali"
"Ye, biarin lahh suka-suka gue"
"Vino! notice mee"
Begitulah teriakkan dari seluruh penjuru kantin, Shaka menatap malas mereka karena kantin yang tiba-tiba ramai karena kedatangan geng CALDERIOZ. Terlihat sangat klise, Shaka tebak setelah ini pasti akan ada drama seperti novel-novel pada umumnya.
Tanpa sengaja tatapan mata Shaga dan Shaka bertemu lalu Shaka yang memutuskan kontrak terlebih dahulu. Tiba-tiba Shaga berjalan kearahnya lalu duduk di sampingnya diikuti oleh geng CALDERIOZ yang bertepatan dengan Dimas yang sudah kembali membawa pesanannya.
"Ehemm, kita boleh gabung? Meja yang lain udah penuh" tanya Devan.
"Ehh, iya duduk aja" jawab Dimas.
Begitu mereka duduk, hanya ada kecanggungan di meja itu sampai Putra berbicara.
"Lo adik kembarnya Shaga kan. Kenalin gue Nicholas Putra Abraham panggil aja Putra, gue wakil geng CALDERIOZ." ucap Putra sambil menjulurkan tangannya.
Shaka menatap Putra lalu melirik ke arah tangannya sebentar dan mengangguk kecil dengan wajah daftar.
Devan yang melihat kecanggungan itu memutuskan berkenalan juga.
"Ekhem, gue Devano Aldebaran. Kalo Shaga pasti lo kenal secara kan kalian kembar, nah mereka-" ucapannya terpotong karena Samuel dan Vino yang berbicara lebih dulu.
"Samuel Alexander, Samuel."
"Galvino Bimantara, Vino."
Mereka berbicara bersautan dengan dengan wajah yang datar namun dengan nada yang sedikit hangat tidak seperti biasanya membuat yang lain menatap heran mereka berdua.
"Hemm Arshaka Allianzo Ferant, Shaka."ucap Shaka menanggapi dengan anggukan kecil
Setelahnya mereka memakan makanan mereka dengan khidmat kecuali Shaka yang kembali memainkan handphonenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Figuran
Teen FictionTransmigrasi jadi protagonis ❎ Transmigrasi jadi Antagonis ❎ Transmigrasi jadi kembaran Figuran ✅ Bagaimana jika seorang mafia berkedok CEO muda berusia 21 tahun mati dan bertransmigrasi menjadi kembaran teman protagonis pria yang tidak pernah diseb...