Bab 6

1.5K 140 11
                                    

______________________________________________

Pagi-pagi buta di kediaman Heartnet, Shaka sudah bangun dan tengah berkutat di dapur guna membuat sarapan untuk dirinya.

Ditengah kegiatannya Shaka merasakan ada seseorang yang mendekat dibelakangnya namun ia abaikan kehadirannya.

"Loh, Shaka udah bangun. Trus ini juga kamu yang masak, kenapa gak bangunin Mommy aja, kan bisa Mommy bantu." ujar Lena dari belakang Shaka.

Shaka berbalik menatap Lena sekilas lalu kembali ke kegiatannya, sebelum itu Shaka menjawab singkat Lena.

"udah selesai."

Lena menghela nafas kala mendengar jawaban putra bungsunya itu, tidak bisakah putranya bersikap manis dan manja seperti anak-anak bungsu lainnya(?).

Begitu sadar dari lamunannya ternyata Lena sudah ditinggalkan sendirian di dapur yang lagi-lagi membuatnya harus menghela nafas.

Setelah beberapa saat, langkah kaki terdengar menuruni tangga menuju ruang makan. Begitu semuanya berkumpul, mereka mulai sarapan.

"Wihh, tumben Mommy masak Steak. Ada acara apaan nih" ucap Shaga dengan mulut penuh.

"Iya nih, gk biasanya Mommy masak kayak gini. Apa Shaka belum terbiasa sama makanan Indonesia?" sambung Nathan

"Oh, itu Shaka yang masak tadi pagi." ucapan Lena justru membuat kakak beradik itu tersedak dan mengalihkan pandangan pada Shaka yang tidak menghiraukan mereka sama sekali.

Merasa tidak nyaman dengan tatapan yang terus menerus itu, akhirnya Shaka buka mulut.

"Apa?" ucapannya yang langsung ditanggapi penuh semangat dari kakak kembarnya.

"Serius ini Lo yang masak, enak banget. Kapan-kapan buatin lagi ya" ucap Shaga menggebu.

Seperti biasa Shaka hanya menjawab dengan berdehem dan anggukan kecil.

Setelah selesai sarapan, mereka langsung pergi melakukan aktifitas masing-masing.

*  *  *

Ditengah perjalanan, saat melewati area yang cukup sepi Shaka melihat pemuda yang tengah dikeroyok sendirian oleh para preman.

"Berhenti" ucap Shaka.

Setelah mobil berhenti, Shaka langsung saja turun dan menghampiri para preman itu menghiraukan panggilan Tio.

"Tuan muda, anda mau kemana?! Tunggu!! Tuan Muda!!"

Wuusshhh

"Aargghhh"

Para preman itu terdiam sejenak melihat teman mereka yang tiba-tiba saja kehilangan nyawa itu.

"Dasar bocah ingusan sialan, berani-beraninya kau ikut campur urusan kami!" Para preman itu menatap marah pada Shaka yang melemparkan belati ke arah mereka.

Wuusshhh

"Aarrghhh"

Sekali lagi belati itu kembali mencari korbannya. Shaka yang melemparkan belati tersebut masih berwajah datar dan menatap dingin para preman itu.

Shaka mengeluarkan satu belati ditangan kirinya dan satu pistol ditangan kanannya. Para preman dan pemuda yang melihat itu pun membulatkan mata terkejut. Tapi tak berselang lama sebelum mereka semua tertawa terbahak-bahak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Twins Figuran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang