20 menit berkendara, Shaka akhirnya sampai di tujuannya. Shaka menatap gedung pencakar langit yang tampak megah dan elegan didepannya itu. Tertera jelas nama " A.F Company " tertampang di gedung itu.
Shaka memasuki gedung itu dan menuju resepsionis.
"Selamat sore, ada yang bisa saya bantu?" Ucap resepsionis sambil menatap Shaka.
Kenapa ada siswa SMA disini? Apa dia salah satu anak karyawan disini? Karena harus bersikap profesional, dia tidak mengusirnya dan memperlakukannya seperti biasa.
"Panggilkan Dika" ucap Shaka.
Wanita resepsionis yang awalnya tersenyum langsung melunturkan senyumnya dan mengernyitkan dahi.
"M-maaf, anda mencari siapa?" tanyanya lagi.
"Radika Diaksara. Panggil" ucap Shaka penuh penekanan sambil mengerutkan kening kesal.
Apa resepsionis didepannya ini tidak punya telinga! Ia sangat benci kalau harus mengulangi perkataannya.
Resepsionis itu menatap heran remaja didepannya, siapa dia sampai berani memanggil manager A.F Company begitu saja.
Sebelum resepsionis itu mengajukan pertanyaan lain, sebuah suara mengalihkan perhatiannya.
"Ada apa ini?" tanya seorang laki-laki dengan name tage Radika Diaksara.
"I-itu, maaf manager. Pemuda ini bilang dia ingin bertemu dengan anda, maaf saya akan segera mengusirnya." ucap resepsionis itu takut.
"Apa yang kau katakan, beraninya bersikap tidak sopan didepan CEO" ucap Dika marah.
Resepsionis yang mendengar hal tersebut menjadi pucat pasi dibuatnya, tidak pernah dia mengira siswa SMA didepannya merupakan seorang CEO yang akan datang hari ini.
"Dengar kalian semua, beliau adalah tuan muda Arshaka Allianzo Ferant pewaris utama perusahaan Ferant Company di Eropa dan sekarang menjabat sebagai CEO di sini. Jadi jaga sikap kalian dan bersikaplah profesional." ucap Dika.
Para karyawan yang mendengar suara menggelegar Dika menghentikan pekerjaan mereka dan mengalihkan perhatiannya pada Shaka.
Para karyawan pria yang terlihat kagum karena Shaka yang sudah menjadi CEO diusia muda dan para karyawan perempuan yang terkagum kagum karena paras Shaka yang tampan dengan wajah sedingin es nya itu.
"Selamat datang tuan muda!!" Ucap para karyawan serentak menunduk hormat.
Hmm
Shaka menatap tajam resepsionis itu dengan hawa dingin disekelilingnya.
Menatap Dika mengkode nya untuk pergi dengan matanya, Dika yang paham langsung pergi diikuti Shaka dibelakangnya.
Sebelum pergi, Dika membubarkan para karyawan terlebih dahulu dan menyuruh mereka melanjutkan pekerjaannya masing-masing.
Sementara resepsionis itu bernapas lega karena masih diberi kesempatan dan tidak diberhentikan. Untunglah tadi dia tidak bersikap kasar dan belum mengusirnya.
Sementara Shaka kini sudah sampai di lantai paling atas, dibukanya pintu ruangan yang akan ia gunakan.
Memasuki ruangan tersebut, dapat Shaka lihat ruangan yang bersih dan tertata rapih. Mungkin Daddy nya sudah memberitahu perihal kondisi tubuhnya kepada Dika dan menyuruhnya menyiapkan dengan teliti ruangan itu.
Namun, sepertinya dari yang Shaka lihat masih ada beberapa barang dengan penataan yang kurang tepat.
Shaka mengernyitkan dahinya dan menatap Dika.
![](https://img.wattpad.com/cover/361988682-288-k699201.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Figuran
Teen FictionTransmigrasi jadi protagonis ❎ Transmigrasi jadi Antagonis ❎ Transmigrasi jadi kembaran Figuran ✅ Bagaimana jika seorang mafia berkedok CEO muda berusia 21 tahun mati dan bertransmigrasi menjadi kembaran teman protagonis pria yang tidak pernah diseb...