Part: 04

2.4K 165 4
                                    

Jungkook dan anggota timnya diam-diam masuk ke dalam persembunyian Jay sambil memegang senjata. Jungkook memberi isyarat agar timnya menyebar di setiap divisi.

Semua orang menganggukkan senjata dan pergi ke arahnya masing-masing.

Jungkook berjalan ke depan dengan hati-hati lalu bersembunyi di balik dinding dan mengintip dari sana dan melihat dua pria sedang berbicara.

Jungkook lalu menarik pistol dipinggangnya dan berjalan ke arah mereka dengan langkah berat.

Tapi seorang pria memperhatikannya dan hendak berteriak tapi Jungkook menjatuhkannya bersama pria lainnya dengan memukul leher mereka, pada titik lemah mereka.

Jungkook hendak berjalan lebih jauh tetapi berhenti ketika ia mendengar suara tembakan. Dia tahu bahwa setiap anggota memiliki peredam di senjatanya, yang berarti suara tembakan tersebut berasal dari orang lain. Dan tiba-tiba perasaan tidak enak menjalar didadanya, membuatnya semakin mengkhawatirkan Taehyung.

Jungkook mulai berlari menuju jalan, dari mana suara tembakan berasal. Dia berlari ketika pintu kamar terbuka, ia berhenti berlari dan menuju kamar dengan langkah lambat, mengintip ke dalam ruangan dan matanya melebar ketika ia melihat Taehyung terikat dikursi memandangi mayat yang kini tergeletak di tanah dengan mata ngeri. Dan kemudian matanya tertuju pada Jay yang juga sedang melihat mayat itu dengan mata terbelalak.

"Apa yang kau lakukan!? Karena kau, aku membunuh Max!!" teriak Jay pada Taehyung dan menjambak rambutnya dengan erat membuat Taehyung merintih kesakitan.

"Aku tidak, ahh...sakit!!"

"Semua ini terjadi karena kau, kau menggigit tanganku sehingga aku kehilangan keseimbangan dipistolku dan Max malah tertembak, kau!" teriak Jay marah dan menodongkan pistol ke kepala Taehyung membuat jantung Taehyung berhenti berdetak.

"Sekarang kau akan mati, dasar brengsek!" ucap Jay lalu menarik pelatuknya dan nafas Taehyung terasa berat.

Taehyung merasa seperti ia akan segera mati, dia memejamkan matanya rapat-rapat dan langsung melihat wajah Jungkook.

"Aku bencimu! Aku sangat membencimu!! Kamu bahkan tidak datang untuk menyelamatkanku!!!" ucap Taehyung dalam hati dan terisak dalam diam dan menunggu Jay, untuk membunuhnya, tapi itu tidak terjadi, malah dia mendengar suara rintihan Jay.

Taehyung membuka matanya perlahan dan melihat Jay tergeletak di lantai sambil memegang tangannya yang berdarah, lalu Taehyung mengambil napas gemetar dan melihat ke samping ketika dia mendengar langkah kaki dan ia melihat Jungkook datang ke arahnya tetapi Jungkook menatap Jay dengan berapi-api.

Taehyung menghela nafas lega dan mulai menggeliat dikursinya untuk melepaskan talinya tapi Jungkook menghentikannya dan membuka sendiri talinya karena mungkin saja Taehyung akan tergores karena tali itu.

Tak lama kemudian anggota tim Jungkook juga datang kesana dan melihat Taehyung Jungkook dan Jay. Jungkook anggota lainnya pun pergi ke arah Jay dan memegangnya lalu Rm Jin Suga Jimin dan jhope pergi ke arah Tae dan Kook.

"Tae, kamu baik-baik saja?" tanya Jin prihatin dan Taehyung menganggukkan kepalanya.

Taehyung bangkit dari kursi dan berdiri agak jauh dari mereka membuat mereka semua sedih. Tapi mereka tahu, Taehyung berhak marah pada mereka.

Bagaimanapun mereka semua telah meninggalkannya sendirian didunia yang kejam ini, dimana dia tidak memiliki siapapun, bahkan orangtuanya pun tidak. Dan mereka sangat menyesalinya, tapi saat itu mereka harus pergi karena itu hal penting.

Tapi bukan berarti mereka tidak meminta Taehyung untuk ikut dengan mereka, mereka meminta tapi Taehyung menolak untuk ikut bersama mereka dan melarang mereka untuk pergi juga. Mereka tahu Taehyung tidak suka kekerasan dan itu sebabnya Taehyung tidak mau ikut.

Tapi mereka harus pergi dan mereka harus melakukannya. Mereka meninggalkan Taehyung. Meninggalkannya sendirian dan hancur tanpa ada yang menghiburnya.

Jimin menatap Taehyung dengan mata sedihnya dan menggigit bibirnya untuk menahan tangisnya.

"Aku tahu itu..." Jay mengerang kesakitan.

"Aku tahu dia adalah seseorang yang penting bagimu...seharusnya aku berhati-hati...tapi aku tidak....tapi sekarang semua orang akan tahu bahwa dia adalah kelemahanmu dan kalian semua dan mereka akan segera menghancurkanmu dan tim kuatmu Jeon Jungkook!!" kata Jay lagi sambil menyeringai tetapi seringainya segera memudar.

"Ya! Ya!! Dia penting bagi kita tapi dia bukan kelemahan kita, dia kekuatan kita. Kekuatanku dan...percayalah, jika seseorang berani menatap matanya, jangan salahkan dia...bila besok orang itu akan akan menutup matanya dari dunia ini! Kau masih belum tahu apa yang bisa aku lakukan Jay. Tidak ada yang tahu!!" Jungkook meludahi wajahnya Jay dengan marah membuat Jay takut. Jay tidak pernah takut pada Jungkook tetapi hari ini ia terlihat seperti ada setan yang merasukinya.

"Anak-anak bawa dia ke ruang penyiksaanku dan rawat dia, kau tahu caranya!!" ucap Jungkook kepada anggota tim lainnya dan mereka menganggukkan kepala sambil menyeringai.

"Baik, tuan Jeon!" dan anggotanya membawa Jay pergi dari sana.

Jungkook dan yang lainnya memandang ke arah Taehyung yang mengalihkan pandangan dari mereka sambil mengendus. Jimin ragu-ragu menghampiri Taehyung.

"Tae, Tae tolong bicara dengan kami, setidaknya bicara padaku, tolong Tae." kata Jimin putus asa dan meletakkan tangannya dibahu Taehyung tapi Taehyung menepis tangan Jimin dari bahunya membuat mata Jimin berkaca-kaca.

"Jangan sentuh aku! Dan aku tidak ingin berbicara dengan siapa pun, baik denganmu maupun orang lain!Dan mengapa aku harus berbicara denganmu atau mereka? Siapa kalian bagiku, tidak ada!!" teriak Taehyung pada mereka sambil air matanya menetes tanpa seizinnya.

"Tae jangan berkata seperti ini, kami tahu kami berbuat salah. Kami seharusnya tidak meninggalkanmu tapi kami tidak punya pilihan lain saat itu dan kami benar-benar minta maaf atas meninggalkanmu, sendirian di sini." ucap Jin sambil menangis, Taehyung bukanlah temannya tapi Taehyung sudah seperti anak baginya.

Ketika Jin mengetahui bahwa Taehyung tidak memiliki orangtua, ia ingin menjadi orangtua untuk Taehyung. Dia memanjakan Taehyung seperti anaknya sendiri. Jadi ia sangat terluka saat Taehyung bilang mereka bukan siapa-siapa baginya.

"Tidak hyung, bukan kamu. Kumohon! Aku selalu melihatmu sebagai ibuku tapi kamu juga meninggalkanku, bagaimana bisa kamu! Apa kamu tidak peduli lagi padaku!?"

"T-tidak seperti itu sayangku, dengarkan aku. Aku memang peduli padamu, kita semua pedu--"

"Aku tidak mau mendengarkan apapun, setidaknya tidak sekarang. A-aku sangat lelah karena semua drama ini. Aku ingin pulang ke rumahku." ucap Taehyung dengan wajah lelahnya. Dia lelah secara mental dan fisik.

"Kamu tidak bisa pulang ke rumahmu, kamu tidak aman lagi di sana. Kamu harus ikut dengan kita ke markas." ucap Jungkook tanpa emosi dimatanya. Dan Taehyung menatapnya dengan mata terbelalak.

"Tidak! aku ingin pulang ke rumahku!!" teriak Taehyung marah.

"Maaf tapi kamu tidak bisa pulang untuk sekarang, kamu harus ikut dengan kita." kata Jungkook dan Taehyung pun menghela nafas frustasi. Dia belum mau mati. Jadi lebih baik pergi bersama mereka.



-TBC-

The Mafia X (kookv)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang