Part: 02

2.7K 168 1
                                    

Di Kota Seoul.

Seorang pria berlari ke arah Bosnya.

"Bos, Bos... Jungkook membunuh tuan Lee!" pria itu berkata dan bosnya menoleh ke arahnya, wajahnya dipenuhi dengan kemarahan.

"Apa? Dia membunuh adikku!!!" Bos pria itu berteriak marah.

"Ya bos, apa yang harus kita lakukan sekarang bos. Dia membunuh semua orang, satu per satu..?!"

"Aku tahu Max. Aku tahu tapi aku tidak mengerti, apa yang harus kita lakukan agar kita bisa mengalahkan Jungkook atau melemahkannya." kata Bos dan Max menganggukkan kepalanya tapi kemudian.

"Bos aku yakin pasti ada beberapa kelemahan Jungkook juga. Jika Jungkook tidak memiliki kelemahan sekarang, tapi dia pasti memiliki beberapa kelemahan di masa lalunya, kan? Akan ada seseorang di masa lalu Jungkook, yang pasti dekat dengan Jungkook atau Jungkook pasti dekat dengan orang itu? Iya Bos kan?" ucap Max membuat atasannya berpikir sejenak lalu nyengir lebar.

"Benar Max, kamu benar pasti ada kelemahan di masa lalunya dan...sekarang kamu tahu apa yang harus kamu lakukan." kata Bos dengan seringai penuh pengertian dan seringai maksimal juga dan menganggukkan kepalanya.

"Iya bos!! Aku akan memberikan padamu semua informasi tentang masa lalu Jungkook dalam waktu singkat."

"Ya, itulah yang ingin aku dengar sekarang pergi dan bawa informasinya secepatnya! Aku tidak sabar untuk melihat Jungkook dikalahkan di depanku!" serunya dengan ketawa.

"Baik bos!!" kata Max dan pergi dari sana.

"Sekarang kau akan berlutut di depanku Jungkook, tunggu dan lihat saja!!"



Setelah beberapa saat Max kembali dengan dua file ditangannya.

"Ini informasi masa lalu jk bos.!" ucap Max memberikan satu berkas pada Bosnya.

"Kerja bagus Max." kata bos dengan nada yang mengesankan membuat dada maksimal terangkat dengan bangga.

"Sekarang mari kita lihat apa yang kita miliki disini." kata Bos sambil menyeringai dan membuka file itu dan mulai membacanya.

Awalnya dia tidak menemukan sesuatu yang baik yang bisa membantunya mengetahui kelemahan Jungkook. Namun ketika sampai di halaman terakhir file, yang berisi tentang kehidupan kuliah Jungkook, ia mengangkat alisnya bingung.

"Ohh Jungkook pernah punya pacar sebelumnya, tapi kenapa status hubungannya disini cuma muncul satu? Dia tidak berkencan dengan siapa pun selain pria ini?"

"Ya bos Jungkook hanya berkencan dengan pria satu saja dan nama pria itu Kim Taehyung, ini universitasnya. Namun kami tidak dapat menemukan alasan kenapa mereka putus tapi menurutku pria bernama Taehyung ini bisa jadi bermanfaat bagi kami. Bagaimana menurutmu bos? Maksudku pasti ada alasan kenapa Jungkook belum berkencan dengan siapa pun sampai sekarang atau mungkin pria ini adalah alasan sebenarnya, mungkin Jungkook mencintainya atau semacamnya." ucap Max dan atasannya pun terheran-heran. Dia ragu apakah dia apa Bos atau Max yang Bos disini, karena sepertinya Max punya otak lebih pintar darinya.

Tapi tidak, dia satu-satunya Bos disini.

"Hmm...kurasa kamu benar Max, pria bernama Taehyung ini bisa berguna untuk kita, jadi tunggu apa lagi, culik dia dan bawa dia ke sini!"

"Oke bos dan ini file tetang Kim Taehyung." kata Max memberinya file berisi nama Taehyung dan bosnya kembali takjub.

"Kamu baru saja mengeluarkan informasinya juga?"

"Ya bos, aku pikir pria bernama Taehyung ini mungkin orang penting."

"Oke, kerja bagus. Sekarang pergilah dan culik pria ini, dan aku akan membaca informasi tetangnya."

"Baik bos!!" ucap Max lalu pergi dari sana.

Bos membuka file tetang Taehyung dan mulai membacanya.

"Dia tidak memiliki siapa pun dalam hidupnya bahkan teman pun tidak, melakukan pekerjaan di perusahaan sebagai karyawan biasa, hmm...dia juga belum pernah berkencan dengan orang lain selain Jungkook, hmm...Begitu--" ucap terhenti dengan nyengiranya.

"Mereka berdua pasti sepasang kekasih di universitas. Dia pasti akan berguna bagiku." kata Bos lagi sambil menyeringai licik dan menutup file tersebut.

-Di rumah Jungkook-

Jungkook berada di kamarnya sendirian. Memikirkan sesuatu secara mendalam sambil berbaring ditempat tidur king size miliknya. Dia melihat ke arah meja samping tempat tidurnya, tempat dua bingkai foto disimpan.

Salah satunya adalah bingkai foto orangtuanya. Dimana orangtuanya sedang duduk ditaman, di atas tikar piknik dan ada Jungkook kecil ditengah-tengah pasangan itu tersenyum seperti dengan gigi kelincinya.

"Aku sangat merindukanmu ibu, ayah. Kuharap kalian bisa ada disini bersamaku. Tak tahu kenapa setiap orang yang paling kucintai, meninggalkanku, seperti yang kalian lakukan dan dia melakukan." kata Jungkook dan merasakan ada yang mengganjal ditenggorokannya dan matanya menjadi sedikit lembab.

Jungkook melihat ke bingkai foto kedua dan langsung membuang muka. Dia tidak bisa melihat foto orang itu berlama-lama, hatinya sakit dan itu sangat menyakitinya, lalu ia menutup matanya dan tetesan air mata perlahan keluar dari sudut matanya.

Kamarnya adalah satu-satunya tempat di mana Jungkook bisa mengekspresikan dirinya sebanyak yang ia mau. Tidak ada seorangpun disini yang melihat bagaimana seorang pemimpin mafia yang sangat berbahaya dan tidak berperasaan, yang terlihat begitu tanpa emosi dan kuat dari luar namun di dalam dirinya dia hanyalah seorang pria yang patah hati. Dan tak lama kemudian Jungkook tertidur lelap.



-TBC-

The Mafia X (kookv)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang