Haii guys!! ada yang kangen ga?
.
.
.
sama Mayor Rendy maksudnya hihi..-----
Hari-hari berlalu, acara kampanye tersebut akan dimulai sekitar seminggu lagi. Berbagai rapat mengenai ini dan itu, serta persiapan keamanan dan kenyamanan telah di diskusikan.
Mengenai Mayor Rendy yang aku ketahui bahwa dia mengikut setiap diskusi yang diadakan kini tidak menjadi masalah.
Aku memang hanya berbicara sedikit padanya mengenai kampanye ini selama pertemuan yang kami hadiri dari rapat pertama hingga rapat ketiga dilaksanakan dua minggu lalu.
Selain itu selama dikantor, teman-temanku tidak lupa selalu menanyakan apa dan bagaimana tentang dirinya yang hanya ku jawab dengan senyuman.
Apa yang harus ku jawab?
Apakah aku harus menjawab bahwa selama rapat aku selalu merasa seolah-olah pria tersebut mengawasiku?
Seperti saat ini, di pertemuan diskusi kami yang terakhir sebelum menjelang acara. Aku tau sepertinya mata itu akan meninggalkanku jika aku berupaya tak sengaja menatapnya.
"Jadi sudah fix untuk grandprize nya ada hadiah sepeda sebanyak satu buah dari Perusahaan Love Food ya (Namakamu)" ucap Rizik
"Iya benar zik" jawabku
"Saya udah infoin ke Bapak, dan tadi Bapak mau berikan dana untuk tambah dua hadiah lagi agar yang dapat hadiah ga cuma satu orang saja"
"Nanti untuk hadiah boleh alat masak saja, untuk biayanya akan saya transfer kemana ?" tambah Rizik
"Oh boleh kalo gitu, nanti akan saya informasikan kepada anggota internal dan untuk tujuan transfernya akan saya infokan via chat setelahnya" ucapku.
"Berarti tambahannya sudah itu saja ya, untuk yang lainnya sudah siap kan ya?"
tanya Agung"Sudah, hanya itu saja. Nanti apabila terjadi beberapa perubahan akan saya informasikan kembali secepatnya"
"Baik, berarti untuk rapat saat ini sudah selesai ya. Terima kasih sebelumnya (Namakamu) sudah menghadiri rapat kali ini"ucap Rizik seraya menjulurkan tangan.
"Sama-sama zik, gung dan.. Pak Rendy" ucapku seraya menjabat tangan mereka secara bergantian.
"Ohiya, (Namakamu) kita mau pesen makanan nih kamu mau ikut makan dulu disini?" tawar Agung
Seraya melirik jam tanganku yang menunjukkan pukul delapan kurang lima belas menit, aku hanya menunjukkan senyum permohonan maaf,
"Maaf Gung, kayanya aku langsung pulang aja deh. By the way makasih ya tawarannya"
Lalu aku mulai membereskan beberapa barangku ke dalam tas. Setelahnya aku berpamitan dan menuju ke arah pintu keluar rumah kertanegara ini.
Hingga aku teringat bahwa aku tidak memegang ponselku, setelah memeriksa kantung celana dan tas ternyata tidak ada.
Kemudian aku membalikkan diri untuk kembali ke ruangan Rizik dan Agung. Namun sialnya aku hampir menabrak Pak Rendy yang ternyata berada di belakangku.
"Astaga, Pak maaf saya ga sengaja" ucapku
"Tidak apa-apa, ini saya ingin memberikan ponsel kamu yang tertinggal di meja" Mayor Rendy memberikan ponselku, namun tidak sengaja ponselku menyala dan menampilkan wajah Jungkook BTS yang menjadi wallpaper.
"Penggemar BTS juga ya?" tanya Mayor Rendy.
"Eh.. Iya Pak. Bapak tau BTS juga?" tanyaku kembali
"Enggak sih, tapi kakak saya yang suka. Jadi saya sedikit tau tentang mereka dari kakak saya yang suka cerita." jelas Mayor Rendy seraya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear My Love
FanfictionDi kehidupan ini apa yang kita inginkan hanya sekian persen bisa menjadi kenyataan. Dan keinginan yang tidak bisa terwujud itu dapat kita tuangkan dalam sebuah cerita. Alternative Universe by dearmywish