1.

1K 99 26
                                    

Typo bertebaran.

Mian...aku rombak dikit yak...soalnya kalau mengikuti alur yang itu ide nya kagak muncul-muncul.


















Jisoo menghela nafas berat ketika mendapati ruang makan kosong tanpa kehadiran kedua orang tuanya. Dulu waktu mereka tinggal di auckland juga begitu. Seharusnya jisoo bersikap biasa saja karena memang kedua orang tuanya terlalu sibuk dengan pekerjaannya dengan dalih semua itu di lakukan untuk masa depan jisoo kelak. Selain mengekang dan mengatur jisoo,mereka juga sering meninggalkan jisoo untuk urusan pekerjaan mereka.

"Bibi han"panggil jisoo yang kebetulan kepala pelayan di mansionnya tengah melewati ruang makan. Segera saja bibi han mendekat ke arah jisoo dan membungkukkan badannya.

"Ada yang bisa saya bantu non?"

"Saya tidak selera makan. Appa dan eomma kemana? Mereka tidak berpamitan sama saya kalau misal ada urusan di luar"

"Maaf nona. Pagi-pagi sekali tuan dan nyonya sudah ke bandara karena mau menyambut rekan bisnis mereka yang kebetulan dari jepang dan mendarat pagi ini di incheon"terang bibi han. Jisoo pun kembali menghela nafas. Sudah biasa mereka menomor satukan pekerjaan.

"Ya sudah saya mau sarapan di kantin sekolah saja". Tanpa mendengar jawaban dari bibi han,jisoo langsung melenggang keluar. Sementara sopir pribadi keluarga choi sudah berdiri dengan tegapnya di samping mobil.

"Nona silahkan",sang sopir pribadi pun membukakan pintu mobil untuk jisoo. Langsung saja jisoo masuk ke dalam mobil lalu membuka ponselnya karena notifikasi pesan masuk pada ponsel miliknya. Jisoo menarik sudut bibirnya tipis. Setelah membalasnya,jisoo pun memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.
























Jennie dengan riangnya mengapit lengan sang kekasih yang kebetulan satu kelas dengan jisoo. Nakamoto yuta adalah kekasih jennie dan yang kebetulan merupakan sahabat dari kim taehyung,sang oppa dari gadis yang memiliki gummy smile itu.

"Kekasihmu tidak akan hilang. Jadi lepaskan lengan yuta"celetuk kim taehyung seraya berjalan dengan machonya. Jennie pun berdecih dan menggelengkan kepalanya.

"Bilang saja kalau oppa iri. Oppa kan belum memiliki kekasih makanya cari kekasih supaya bisa romantis-romantisan seperti kita"ledek jennie seraya menjulurkan lidahnya pada taehyung.

"Walaupun aku belum memiliki kekasih tapi kamu tahu kan kalau aku jadi incaran para gadis-gadis di sekolah ini. Dan"ucapan taehyung terhenti saat melihat seorang gadis berjalan ke arah kantin sekolah dengan rambut tergerai.

"Sangat cantik"gumam taehyung yang dapat di dengar oleh jennie.

"Jisoo eonni"teriak jennie menggema di koridor sekolah sampai menghentikan langkah jisoo dan menoleh ke arah jennie. Taehyung sampai heran bagaimana adiknya itu mengenal gadis cantik itu. Ah jisoo...nama yang sangat cantik begitu juga dengan gadis itu yang sangat cantik.

"Bagaimana kamu mengenalnya jen?"tanya taehyung penuh selidik.

"Makanya jangan suka bolos oppa. Sudah beberapa hari ini kamu bolos makanya tidak tahu kan kalau jisoo eonni itu satu kelas dengan oppa. Ayo ke sana". Jennie pun langsung menarik lengan yuta dan taehyung berlari ke arah jisoo.

"Eonni mau ke kantin?"tanya jennie saat sudah sampai di depan jisoo. Yang di tanya hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Kebetulan aku juga...ah maksudku kami juga belum sarapan. Ayo kita sarapan bersama".

Taehyung pun melongo. Bukan kah tadi adiknya itu sudah sarapan di mansion. Itu perut karet apa? Batin taehyung.

"Benar,kebetulan kami belum sarapan. Lebih baik kita ke kantin sekarang sebelum bel masuk"senyum yuta. Jennie pun mengangguk semangat lalu mengapit lengan jisoo secara posesif. Taehyung dan yuta pun saling lirik.







"Ini menu terenak di kantin ini eon. Aku sengaja pesan untuk kita. Tenang saja nanti tae oppa yang akan membayarnya. Oya jisoo eonni pasti belum kenal dengan pria inikan? Ini kim taehyung,kakak laki-laki ku. Oppa ku ini masih single. Aku harap jisoo eonni juga masih single. Dia sekelas dengan eonni. Tapi beberapa hari ini dia bolos jadi eonni pasti belum mengenalnya. Dan oppa,ini choi jisoo. Sahabat sekaligus calon kakak iparku."ujar jennie dengan gummy smile nya. Yuta dan taehyung pun sampai melongo mendengar ucapan jennie. Apalagi di kalimat calon kakak ipar?

"Hanya bercanda tapi kan jodoh tidak ada yang tau"tawa jennie keras. Taehyung pun menghela nafas dan menolah ke arah jisoo. Gadis itu hanya menampilkan wajah datarnya dan sepertinya tidak memiliki niat untuk membalas candaan jennie. Auranya jisoo benar-benar membuat orang yang mau mendekatinya insecure.

"Choi jisoo"ucap jisoo seraya menatap taehyung. Pria itu pun tersenyum kikuk seraya menyebutkan namanya.

"Kim taehyung. Dan ini nakamoto yuta. Beda kelas dengan kita. Yuta ini kekasihnya jennie si gadis cerewet"ucap taehyung untuk mencairkan suasana. Jisoo pun mengangguk paham.

"Tae oppa"sapa sejeong yang baru datang. Gadis itu pun segera duduk di samping taehyung. Wajah jennie sudah di tekuk. Ingat bagaimana jisoo terkena telur busuk karena ulah yerin dan gerombolannya.

"Ah hey. Maaf ya atas kejadian yang tidak mengenakkan tempo hari. Karena aku,kamu harus kena telur busuk"kikuk sejeong seraya menatap jisoo.

"Makanya menjauhlah dari ku. Aku tidak mau terkena telur busuk lagi karena mu"jawab jisoo enteng seraya menyuapkan sarapannya ke dalam mulutnya.

Ucapan jisoo membuat jennie yang lainnya mengedipkan matanya lucu. Benarkah itu ucapan yang keluar dari mulut seorang choi jisoo? Savage.

"Sepertinya telinga sejeong eonni masih normalkan? Lebih baik menyingkir dari sini."celetuk jennie seraya menatap tajam sejeong dan itu membuat nyali sejeong seketika menciut. Gadis itu buru-buru berdiri tapi lengannya di cekal oleh taehyung.

"Kamu pasti belum sarapan. Makanlah ini"senyum taehyung. Raut wajah jennie langsung berubah. Yuta yang menyadari hal itu pun menggenggam erat jemari kekasihnya itu. Sementara jisoo bersikap cuek seakan tak peduli.

"Tapi oppa"

"Bukankah sudah biasa sikap jennie seperti itu. Jangan di ambil hati"ucap taehyung seraya mengacak surai sejeong kasar. Jennie pun berdecih melihat pemandangan itu. Pasti jisoo berpikir yang tidak-tidak tentang mereka.

"Sejeong eonni ini anak dari kepala pelayan di mansion kami eon. Bahkan sudah di anggap tae oppa sebagai adiknya"terang jennie yang mendapat gelengan dari yuta. Sepertinya kekasihnya itu niat sekali ingin menjodohkan sang oppa dengan jisoo eonninya.

"Sampah"gumam jisoo yang hanya bisa di dengar oleh taehyung karena jennie dan yuta sibuk saling bercanda dan sejeong yang sibuk memakan makanannya. Entah taehyung tidak tahu gumaman jisoo mengarah pada siapa. Kalau sama sejeong kan mereka baru kenal. Taehyung pun bertanya-tanya itu kata di tujukan pada siapa.

Sampai dering ponsel milik sejeong mengalihkan atensi mereka. Sejeong pun segera mengangkat telpon itu.

"Hallo bibi,ada apa bi?"

"Suruh taehyung mengantar kamu ke rumah sakit sekarang sejeong"

"Bi siapa yang sakit?"

"Kamu jangan banyak bertanya. Cepat suruh taehyung mengantar kamu ke rumah sakit medica center seoul"titah hye kyo di seberang sana. Sejeong pun langsung mematikan ponselnya dan menoleh ke arah taehyung.

"Tae oppa,tolong antar aku ke rumah sakit. Bibi hye kyo menyuruh oppa untuk mengantarku"

"Siapa yang sakit? Kenapa eomma tidak menghubungiku malah menghubungi kamu?"penasaran jennie dengan mata memicing. Sejeong pun menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Baiklah. Sepertinya penting. Aku akan antar kamu ke rumah sakit. Kajja". Taehyung pun segera berdiri dan menyambar kunci mobilnya. Beda dengan jisoo yang tengah menatap punggung sejeong dengan tatapan yang sulit di artikan.

Tbc

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang