13.

201 48 10
                                    

Typo bertebaran.




































Jaehyun meletakkan sebuah buket bunga di samping foto seorang gadis cantik yang tengah tersenyum. Air mata jaehyun menetes deras. Walaupun dirinya terlihat begitu kuat di depan sang appa tapi nyatanya dirinya sebenarnya sangat lemah apalagi harus menerima kenyataan kalau sang adik sudah pergi meninggalkannya untuk selamanya.

"Maafkan oppa baru ke sini sekarang. Kamu tau choi jisoo? Gadis kecil yang dulu pernah main lumpur sama kamu sekarang tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dan pendiam. Oppa yakin kalau kamu masih di sini bersama kami,kalian akan jadi teman dekat. Kamu pasti bisa membuat gadis sependiam jisoo tertawa. Oppa sangat mengenal kamu"ujar jaehyun menatap sendu foto sang adik.

"Brengsek...pria brengsek yang amat kamu cintai sekarang malah menyukai choi jisoo. Pria brengsek itu dengan mudah melupakan kamu. Tiap kali melihatnya,oppa rasanya ingin menghajarnya tapi oppa berusaha menahannya. Tapi oppa sudah bertekad tidak akan membiarkan pria itu bahagia begitu saja setelah membuat oppa kehilangan kamu untuk selamanya. Tidak akan"lirih jaehyun dengan derai air matanya.




















Jisoo terlihat tengah memperhatikan album foto masa kecilnya. Sebelum dirinya pindah ke luar negeri,keluarganya menetap di seoul. Mata jisoo memicing saat melihat foto anak kecil cantik yang berdiri di sampingnya. Jisoo tidak mengingat anak kecil itu siapa.

"Itu adiknya jaehyun. Keluarga kita dulu tinggal berdampingan dengan keluarganya jaehyun sebelum kita pindah ke london. Kamu pasti melupakan anak kecil itu. Namanya jung chaeyoung."

"Jung chaeyoung?"

"Maklumlah kalian dulu jarang bermain bersama mengingat...kamu home schooling"lirih jihyun di akhir kalimat.

"Dimana chaeyoung sekarang ma?"

"Dia sudah pergi jauh"

"Maksud mama? Dia tidak menetap di seoul. Lalu di mana chaeyoung menetap?"

"Dia sudah meninggalkan kita untuk selamanya"

Jisoo pun terlihat kaget dan tatapannya kosong. Dirinya memang tak dapat mengingat kenangannya bersama chaeyoung tapi...

"Kenapa dia bisa meninggal ma? Apa dia sakit?"

"Tidak. Mobil yang dia naiki mengalami rem blong dan menabrak pembatas jalan. Dia tidak bisa selamat sedangkan kekasihnya bisa selamat"

"Kekasih?"

"Ya...yang mama dengar kekasihnya chaeyoung itu anaknya wali kota dan appa dari pihak kekasihnya tidak menyetujui hubungan keduanya tapi entahlah mama tidak tau. Sudahlah tidak usah di pikirkan. Sayang,ada yang ingin mama bicarakan sama kamu nak"ucap jihyun lembut seraya menyingkirkan album foto itu dari paha jisoo.

"Papa dan mama sedang mengurus perceraian kami dan...mama sudah memutuskan bahwa marga kamu akan mama ubah,tidak lagi choi tapi jun"

Jisoo pun terdiam. Dirinya yakin sang mama pasti sudah memikirkan soal itu sebelumnya.

"Tanggapan papa bagaimana ma?"

"Dia menentangnya tapi bukankah dia pria yang sangat aneh. Selama ini dia tidak pernah menganggapmu bahkan melirikmu saja tidak sedangkan tadi siang dia ingin kamu tetap memakai marganya. Dasar pria bodoh. Tapi"jihyun pun menatap jisoo dengan intens dan tangannya terulur membelai wajah jisoo lembut.

"Mama akan tetap mengganti marga kamu sayang. Pria itu selama ini tidak pernah menganggap kita dan cinta mama terbuang percuma. Mulai sekarang mama akan belajar melupakan perasaan cinta mama ke pria itu. Mama juga akan menganggap pria itu asing untuk mama. Tak apakan kalau marga kamu mengikuti marga mama?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang