4.

537 76 20
                                    

Typo bertebaran.

Spesial for you...

Happy milad ...wish u all the best.

Jangan minta double up yak..



Maaf belum sempat balas koment kalian.

Pokoknya jangan lupa vote dan koment.

Kalian semangatkuh.  Love you so much





























































Jisoo menyenderkan tubuhnya di dinding tempat bimbelnya. Sebenarnya jam pulang sudah dari tadi. Tapi dia menunggu joohyun keluar. Sejujurnya dia penasaran akan ucapan joohyun yang mengatakan seharusnya dirinya beruntung memiliki mama seperti jun jihyun. Bukankah selama ini sang mama hanya bisa menekan nya walaupun untuk segala kebutuhan sang mama bisa memenuhinya. Sampai derap kaki mengalihkan atensi jisoo. Joohyun berjalan dengan anggunnya ke arahnya.

"Bukankah anda tadi bilang kalau saya seharusnya merasa beruntung memiliki mama seperti nyonya jun jihyun. Sepertinya anda tau banyak tentang mama saya,dan kemungkinan anda juga tau kehidupan keluarga kami seperti apa. Terutama saya yang harus selalu berada di peringkat pertama bahkan kalau peringkat saya bergeser saja mama akan mengancam saya tidak akan mengakui saya sebagai putrinya. Lalu keberuntungan mana yang anda maksud?"sinis jisoo.

"Saya terlahir dari keluarga miskin. Appa dan eomma saya merupakan kuli di mansion keluarga jun. Tapi nyonya jihyun memberikan modal supaya kedua orang tua saya memiliki usaha. Akhirnya kedua orang tua saya membangun sebuah kafe kecil-kecilan bahkan saat kedua orang tua saya mau mengembalikan modalnya pada nyonya jihyun,beliau menolak dengan alasan uangnya di gunakan saja untuk membiayai sekolah saya. Itu soal saya dan keluarga saya. Lalu apakah anda tidak tau kalau beliau menjadi penyumbang dana tetap di beberapa panti asuhan. Saya pernah mengantar beliau berkunjung ke salah satu panti asuhan dan terlihat sekali beliau sangat akrab sama anak-anak panti" ujar joohyun panjang lebar.

"Oke saya menghargai apa yang mama saya lakukan. Tapi apakah seperti ini beliau memperlakukan saya"

"Mungkin beliau memiliki alasan jisoo yang tidak kita ketahui"

"Tapi alasannya apa? Sampai menekan putrinya untuk tetap berada di peringkat pertama. Selama ini saya berusaha menjadi yang terbaik karena ingin membuat kedua orang tua saya bangga tapi apa yang saya dapat? Mama yang paling menuntut saya pun seperti tak pernah bangga dengan hasil yang saya capai. Saya berpikir apa yang saya capai bagi mama hanya untuk di pamerkan dengan teman sosialitanya. Tak lebih. Bahkan sekedar untuk mengucapkan selamat dan memeluk saya saja tidak beliau lakukan. Lalu saya harus bersyukur memiliki beliau di bagian mana eonni"tanya jisoo dengan bibir bergetar. Joohyun pun membawa jisoo ke dalam dekapannya. Mengelus punggung gadis yang terlihat rapuh.

"Selama ini saya berusaha menjadi putri yang patuh pada beliau. Mau saya membangkang pun saya tetap berpikir dua kali eonni. Tapi...kenapa malah rasanya sesak? Di sini sakit eonni"tunjuk jisoo pada dadanya setelah melerai pelukan dari joohyun. Sementara joohyun sendiri bisa memahami apa yang jisoo rasakan.

"Dan kalau anda ingin mengawasi saya? Tenang saja sepulang sekolah saya langsung bimbel dan setelah selesai bimbel saya langsung ke mansion. Terima kasih sudah mendengarkan celotehan saya. Saya permisi dulu eonni".

Jisoo pun langsung melenggang dari sana. Meninggalkan joohyun yang masih berdiri dengan pikirannya yang berkecamuk.
















DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang