6.

438 70 26
                                    

Typo bertebaran.

Adakah yang kangen dengan story ini?

Maaf baru up...





































































Taehyung tengah menatap intens jisoo. Sejak malam itu jisoo seakan menjaga jarak dari dirinya. Bahkan malam itu setelah jisoo menangis dalam dekapannya,gadis itu langsung mengusir dirinya. Pernah taehyung ingin mendekatinya tapi jisoo seperti enggan. Gadis itu benar-benar menjauhinya.

"Jisoo ya"panggil taehyung dengan sepelan mungkin. Merasa tak mendapat respon pun taehyung menggeser kursinya untuk lebih dekat dengan jisoo.

"Jisoo ya,sepertinya telingamu sakit ya. Kamu tidak mendengar"

Kret

Taehyung dan yang lainnya pun terlonjak saat jisoo menggeser kursinya dengan keras.

"Maaf ssaem,saya ijin ke toilet"ucap jisoo seraya membungkukkan badan dan langsung keluar dari kelas. Taehyung pun menatap punggung mungil itu yang mulai menghilang dari pandangannya.

"Kenapa tae?"tanya sang sahabat yang beberapa hari ini mengamati taehyung,park jimin. Jimin merasa sejak kehadiran jisoo di kelas mereka,taehyung jadi berubah. Sahabatnya itu lebih rajin masuk kelas. Biasanya suka sekali membolos.

"Kamu menyukai jisoo? Tapi sepertinya selera jisoo bukan kamu"celetuk jimin yang mendapat delikan dari taehyung.

"Jangan meragukan aku bantet. Mustahil jisoo tidak menyukaiku. Bahkan eunha,yerin saja mengejar cintaku"

"Maaf ya taehyung,jisoo itu beda dari kedua nama gadis yang kamu sebutkan tadi. Mereka berbeda sekali,jisoo itu princess,sedangkan gadis-gadis itu seperti maidnya jisoo"kekeh jimin.

"Kamu hebat kalau bisa meluluhkan jisoo"gerling jimin.

"Diamlah jim,jangan membangunkan macan tidur. Lagi pula aku merasa sahabat kita itu gay. Lihat saja dia tidak pernah menjalin hubungan dengan seorang gadis walaupun banyak gadis yang mengejarnya"sambung yuta seraya memainkan ponselnya.

"Hey adik ipar laknat,diamlah"sungut taehyung yang tidak terima di katakan gay. Dirinya kan pria normal. Yuta dan jimin pun terkekeh melihat taehyung yang tengah marah. Memang benar sejak jisoo bargabung dengan kelas mereka,taehyung jadi rajin masuk kelas. Bahkan tak pernah bolos lagi.

Taehyung menatap pintu kelasnya. Sudah beberapa menit jisoo ijin ke toilet tapi gadis itu belum juga masuk ke kelas lagi. Ada rasa khawatir mengingat keluarga gadis itu tengah mengalami masalah. Taehyung pun sudah siap berdiri tapi niatnya di urungkan karena jisoo sudah kembali dari toilet. Ada perasaan lega dalam diri taehyung. Sungguh dirinya merasa khawatir kalau jisoo nekat melakukan hal-hal yang merugikan gadis itu sendiri.

Jisoo sendiri melirik taehyung yang juga tengah menatapnya. Gadis itu berusaha menghindari kontak mata dengan pria itu. Sejak malam itu jisoo memutuskan untuk menjauh dari pria bermarga kim itu. Jisoo merasa kalau hubungan mereka dekat itu semua karena taehyung hanya merasa kasihan sama dirinya.


























"Sejeong ah aku dengar kamu dan eomma kamu mau pindah ke apartemen baru ya?"celetuk jimin dengan santainya sambil menikmati makan siangnya di kantin.

"Iya,hari ini dia dan bibi jiwon akan pindah ke apartemen mereka yang baru. Setidaknya dia tidak akan mengganggu oppaku"sahut jennie sambil melirik taehyung. Sedangkan yang di lirik malah melirik ke arah jisoo yang tengah santai menikmati makan siangnya, Seakan tidak terusik dengan obrolan mereka. Saat ini taehyung,jimin,yuta,jennie,jisoo dan sejeong tengah menikmati makan siang di kantin dan kebetulan mereka satu meja.

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang