"huh huh huh, sajangnim saya lelah"
"lemah, jika kamu tidak segera menyusul, saya tinggal"
"dasar bos gila" gumam ji eun
"saya dengar ji eun" teriak min yoongi, dan ji eun langsung menutup mulutnya
Sudah selama dua jam sejak pagi buta ji eun dibangunkan oleh bosnya untuk menemaninya berlari. Ji eun memang suka berlari tapi jika berlari selama dua jam tanpa istirahat namanya penyiksaan. Tidak ada yang bisa ji eun lakukan kecuali hanya menuruti bos gilanya itu. Dia baru pertama kali ke busan dan sekarang dia tidak membawa apapun dompet dan handphonenya dia tinggal di hotel. Bodoh memang tapi kalau bukan gara gara bosnya yang berceloteh agar ji eun cepat cepat semua itu tidak akan tertinggal.
Nafas ji eun terengah engah, sekarang dia dan yoongi berhenti di pantai, setelah lama berlari. Mereka berdua duduk di tepi pantai sambil meminum minuman yang dibelikan oleh yoongi. Suasana pantai bisa menghilangkan rasa lelahnya hari ini.
"apakah sajangnim suka berlari?"
"iya suka"
"pantas saja, tadi sajangnim seperti tidak lelah sama sekali" ji eun menoleh kearah yoongi. Mulut ji eun secara reflek menganga dan dia diam membeku
"astaga bagaimana bisa dia setampan ini, padahal mukanya penuh dengan keringat" batin ji eun
ji eun menggeleng nggelengkan kepalanya berusaha untuk menyadarkan dirinya "tidak ji eun, sadarlah dia adalah bosmu"
"ehem, saya tahu kalau saya tampan" yoongi sengaja berdehem karena dia tahu kalau ji eun sedang menatapnya. Ji eun sadar dari lamunanya dan menatap kearah lain, dia sangat malu saat ini, tolong sembunyikan ji eun dibawah ketiak kalian
tiba tiba yoongi berdiri "kajja kita harus kembali ke hotel sekarang" ajak yoongi lalu di angguki oleh ji eun
Yoongi dan ji eun menggunakan taxi untuk pulang menuju hotel. Setelah sampai di hotel mereka berdua bergegas mandi di kamar hotel masing masing dan akan sarapan bersama
Tok..tok...tok sajangnim
"masuklah"
Ji eun masuk kedalam kamar hotel yoongi, untuk mengerjakan dan menyusun beberapa berkas. Mereka berdua mengerjakannya di sofa kamar hotel
"sajangnim bagaimana bisa memasukkan data ini kedalam sini" ji eun bertanya kepada yoongi, yoongi menjelaskan apa yang ditanyakan oleh ji eun, secara tidak sadar wajah yoongi mulai medekat kearah sebelah wajah ji eun. ji eun menoleh kearah yoongi dan tidak sengaja hidungnya menempel pada pipi mulus yoongi. Mata ji eun dan yoongi melotot kaget. Suasana pada saat itu menjadi sangat canggung. tiba tiba.....
hachiiiiiii....
jie un bersin tepat di muka yoongi, keadaan menjadi tambah parah lagi, jie un sangat malu dengan kejadian tersebut.
jieun langsung mengambil tisu untuk membersihkan muka yoongi, setelah itu dia langsung membereskan barang barang yang sudah dia bawa ke kamar yoongi dan berkali kali mengucapkan maaf kepada yoongi
"sekali lagi maafkan saya sajangnim, saya benar benar tidak sengaja melakukan hal itu, maafkan saya. saya akan melanjutkan pekerjaan saya sajangnim di tempat saya sendiri, saya permisi untuk kembali ke kamar saya" ucap ji eun lalu berlari pergi meninggalkan kamar yoongi. Sepeninggal ji eun, yoongi menyentuh pipinya yang tadi terkena hidung milik ji eun. yoongi tersenyum mengingat hal tadi.
"apakah aku sudah melupakannya?" gumam yoongi lalu beranjak menuju balkon kamar hotelnya
Yoongi berdiri di balkon, kedua tangannya dia masukkan kedalam saku celananya