DSC|| - • - / - - - / - • • / •

569 32 14
                                    

Udara pagi ini terasa sangat segar, hangatnya sinar matahari yang jatuh ke bumi membuat pagi ini terlihat sangat indah. para murid dan staf dewan guru Enigma High School sedang bersiap untuk menjalankan aktifitas hari ini.

Terlihat dua orang perempuan yang kini sedang berada di ruangan wakil direktur EHS, dengan memakai seragam khas EHS berwarna hitam itu. Mereka berdua adalah murid baru pindahan dari sekolah lain, Kala dirgantari adalah siswi paling genius matematika di sekolah lamanya.

Sedangkan cewek yang tegah duduk di sampinya bernama Zea Ayunnia gadis dengan rambut di kepang dua serta memakai kacamata, gadis itu memang terlihat cupu ia sangat menyukai sastra, tidak heran di sekolah lamanya ia di juluki sang kutu buku, Mereka berdua berasal dari sekolah yang berbeda.

"Selamat datang di enigma, selamat juga karena kalian berdua berhasil masuk di kelas 12 prestasi kelas ini adalah kelas paling unggul di sini." ucap simon yang tengah duduk di kursinya dengan setelan jas berwarna hitam. ia selaku wakil kepala sekolah di Enigma.

"Ini ada kartu pelajar kalian berduan dan juga pin khusus kelas prestasi, patuhi peraturan yang ada di sekolah ini," jelas Simon, sembari memberika pin dan kartu pelajar pada 2 murid perempuan di depanya.

"Baik pak, terimakasih," jawab Kala, sambil tersenyum ramah.

"Bu dewi, tolong antar mereka kekamar asramanya ya," pinta simon kepada guru perempuan yang sendari tadi berdiri di sampingnya. dengan mengenakan kemeja putuh dan rok pendek berwarna hitam. perempuan itu segera mengajak Kala dan Zea untuk ke kamar asrama putri.

"Bu, gedung yang sebelah sana itu untuk apa?" tanya Kala, ketika melihat gedung berwarna merah bata di sebrang asrama putri.

"Oh, itu gedung asrama putra jadi emang di buat berhadapan asramanya tapi kalian gak boleh main-main ke asrama putra begitu pun sebaliknya. ini kamar kalian berdua ya silahkan kalian letakin barang-barangnya setelah itu langsung masuk kelas ya," jelas bu dewi, setelah itu dia melangkh pergi dari asrama putri.

"Ze, lo mau pergi kemana?" tanya Kala ketika melihat Zea yang melangkah pergi keluar asrama. Zea yang mendengar ucapan teman sekamarnya itu langsung menghentikan langkahnya dan berbalik badan menghadap Kala.

"Gue, gue mau keliling sebentar," ucapnya sedikit gugup, dan langsung berjalan pergi.

"Si Zea beneran cupu atau pura-pura cupu sih? Kok bisa dia masuk di kelas prestasi," bantin Kala, gadis itu merasa aneh dengan Zea.

"Eh gue punya pertanyaan penting banget," celetuk Lais. Sambil mengikat tali sepatunya.

"Kenapa tuh?" tanya Algara. Cowok yang baru saja keluar dari kamar mandi, dengan tampilan rambut yang masih basah dilapisi handuk kecil.

"Lo kalo mati maunya di kubur atau di gradasi?" Lais melontarkan pertanyaan.

"Gua sih di gradasi ya, kan hemat tempat tuh kalo di gradasikan jadi abu ya," Algara, yang masih fokus mengeringkan rambutnya itu masih sempat jawab pertanyaan dari Lais.

"Bukanya hemat tempat, emang aja lo takut engapkan kalau di kubur," ucap Saka. Cowok itu tertawa meledek.

"Nah iya kan, Kalo lo Zai? Lo mau di gradasi atau dikubur?"

"Gradasi apaan Lais!!" Zairen meninggikan sedikit nada ucapanya.

"Itu, masa lo gak tau sih gradasi apaan nora lo! Gradasi tuh itu yang dibakar terus jadi abu."

"Itu mah bukan gradasi gila."

"Lah terus apa dong?" tanya Lais. Padahal seingatnya jika orang yang mati terus di bakar itu namanya gradasi.

SECRET DEATH CODE (Hiatus Sementara) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang