"Perhatikan, jangan dengarkan orang yang memiliki jawaban, tapi dengarkan orang yang memiliki pertanyaan."
Artafa Pangestu, dirinya berhasil masuk di kelas prestasi Enigma High School dan mendapat julukan sang pemegang tahta tertinggi dengan nilai t...
HAI PREEN Sebelum baca bab ini, untuk kalian yang udah baca duluan bab sebelumnya bisa di baca ulang dulu ya, soalnya aku sedikit mengubah alurnya dan mengurangi karakternya. Jadi biar kalian gak bingung sebaiknya baca dari bab 1😉
TANDAI TYPO!!
"Aku ada di balik mata mu. Ada di sekitarmu. Jika ingin menangkapku. Gunakan kecerdasanmu." Siapa aku?
Malam ini terlihat sangat indah dengan langit yang bertabur bintang serta bulan yang terlihat sangat menawan, angin yang perlahan menghembus membuat malam ini terasa sangat sejuk. Di sebuah bangku taman di EHS, terdapat Lais dan Kala yang tengah mengobrol serius.
"Kal menurut lo apa yang dikatakan Zea itu benar? Apa emang dia cuma nemuin amplop itu di lapangan kenapa murid lain gak nemuin itu duluan?" tanya Lais, cowok itu kini mengenakan hoodie berwarna hitam yang terdapat logo sekolahnya di dada sebelah kiri.
"Kalau menurut gue, dia pasti tau sesuatu seperti yang lo bilang tadi. Kenapa dia yang nemuin amplopnya kenapa gak orang aja sedangkan dia cuma murid baru, dan lebih gak masuk akal dia bisa langsung nemuin Artfa," jelas Kala, ia merasa ada yang janggal dengan Zea.
"Kalau di lihat nih ya, dia keliatan pemalu bahasa kasarnya tuh cupu lah."
"Lais, setiap orang bisa berkamuflase agar tidak terdeteksi oleh musuh. Seseorang yang terlihat seperti kucing bisa aja sebenarnya dia adalah seekor singa," ujar Kala, menurutnya jangan menilai seseorang dari covernya saja.
"Ya udah gue mau balik ke kamar asrama, nanti kalau semisal ada yang liat kita ngobrol bilang aja kalau kita itu sepupu," ucap Lais, perlahan melangkah pergi meninggalkan Kala yang kini masih nyaman duduk di bangku taman.
Sebuah ruangan yang sangat gelap tidak ada sumber cahaya disana hanya ada cahaya dari layar komputer yang sedang menyala, terdapat sosok yang mengenakan hoodie berwarna hijau matanya menatap lekat ke arah komputer yang menampilkan akun twitter bernama tulisan misteri sosok itu tersenyum miring ketika melihat banyaknya komentar-komentar yang menanggapi sebuah postingan yang diunggahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sosok itu membagikan foto serta video tewasnya Saras Nalini entah dari mana ia mendapatkan video dan foto tersebut dan apa maksudnya mengunggahnya di akun miliknya. Tanganya memegang mouse dan menggerakan kursor untuk membaca komentar-komentar yang menanggapi unggahannya, ia menampilkan raut wajah sangat puas ketika melihat banyak orang yang membagikan unggahan tersebut.
***
Artafa yang kini sedang menyandarkan tubuhnya ke tembok di atas kasur matanya sedang fokus ke layar ponsel miliknya, seketika raut wajah cowok itu berubah matanya membulat sempurna ketika melihat sebuah postingan di akun twitter bernama tulisan misteri itu memposting foto dan video tentang Saras selaku wali kelasnya. Cowok itu memanggil teman-temannya dan meminta mereka untuk membuka twitter.
