"Mundur Wirr! Saingan lo musuh dalam selimut!"
Cukup, mundur ya untuk sakit yang lain, gak takut kalah apa? Lawannya ada Lupus nih yang predikat jahatnya jadi memusuhi teman baiknya sendiri. Bukannya yang seperti itu lebih kejam?
Jika mata dhohirmu belum bisa sampai di depanku
Sepertinya memang batinmu yang perlu dipaku
Kali ini aku di titik di mana sebuah percobaan yang aku lakukan terasa nyeri
Sang Madaharsa masih terbungkam membuat diri berpikir lebih keras, menampar batin diri, dan fisik pun tumbang terkena duriHebat
Sayang, kamu memang pintar jadi obat
Ternyata, setelah tanggal itu langkahmu sungguh rapi laksana indahnya arunika
Dari sini aku semakin paham bahwa tawakkal 'alallaah menjadi pedoman yang tak boleh dibutaSakit tidak harus di fisik
Terkadang, batin yang sedang terusik
Namun, sakit salah satu bisa menuntun keduanya masuk ke sayatan tak berirama
Mengikis tangis meraung dalam ruang yang menggema
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lupus 17
PoesíaSapamu mengguyur relungku dari noda senada Mengetuk pintu cakrawala yang masih meroda Duniaku tak hancur, tapi harapan indahku lebur Keringatku tak bercucur, tapi senyum riangku kabur Lisanku tak menganga, tapi hatiku disinggahi luka Air mataku...