(SKIP, MASIH REVISI)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Lupus 17
PoesíaSapamu mengguyur relungku dari noda senada Mengetuk pintu cakrawala yang masih meroda Duniaku tak hancur, tapi harapan indahku lebur Keringatku tak bercucur, tapi senyum riangku kabur Lisanku tak menganga, tapi hatiku disinggahi luka Air mataku...
20. Fase Balita
(SKIP, MASIH REVISI)