02

886 121 22
                                    

Target 20 vote+10 komen, baru nanti up lagi

Sorry for typo because typo is manusiawi🙏

"Erga?!" seru tiga orang tersebut melihat tubuh Erga yang mengecil bak anak umur tiga tahunan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Erga?!" seru tiga orang tersebut melihat tubuh Erga yang mengecil bak anak umur tiga tahunan.

Wajah mereka menunjukkan sebuah keterkejutan, nampak dari wajah mereka yang kini cengo juga shock.

"What the-" ucap Argan terhenti kala mulutnya tiba tiba dibungkam oleh tangan Nevan. Sedangkan Nevan dengan ekspresi wajah yang berusaha santai menggelengkan kepalanya, sembari berkata, "Gak boleh ngumpat di hadapan anak kecil.". Begitulah ucapnya dan berhasil membuat Argan tak habis pikir.

Niatnya ingin mencairkan suasana, tapi endingnya dia disikut lumayan keras oleh Argan membuat dirinya meringis ngilu.

"Bisa gak, jangan bercanda?" geram Atha berhasil membuat Argan dan Nevan terdiam.

Bungkam bro! Gini gini Atha kalau marah gak main main seremnya. Bahkan seremnya bisa ngelebihi susana yang suka makan kembang melati. Jadinya, lebih baik Argan sama Nevan diam daripada terjadi hal yang tidak diinginkan. Kena hantam panci misalnya.

Disamping perdebatan itu terjadi, Erga kini menatap mereka bertiga dengan melas. Terlihat jelas jejak air mata membasahi pipinya yang chubby. Oh ya, jangan lupakan dengan dirinya yang berada pada posisi berdiri, namun tubuhnya terlilit oleh selimut juga baju yang nampak kebesaran di tubuhnya.

Udah, lo bayangin aja dah gimana imutnya dia. Atha saja hampir terlena, sampai dirinya menggelengkan kepalanya lalu mendekat ke arah Erga dan melepaskan lilitan selimut itu pada tubuh mungil Erga.

"Akit, Tha..." lirih Erga membuat gestur minta digendong oleh Atha. Sungguh demi dewa, Erga rasanya ingin menangis saja. Dia susah berbicara dengan lancar dalam posisi seperti ini. Ya ampun, harga dirinya.

Bukannya menuruti, Atha justru mengalihkan tatapannya pada Nevan dan Argan.

"Obat apa yang lo kasih ke Erga?" tanya Atha dengan nada yang tak mengenakkan.

Argan dan Nevan bukannya saling menjawab, mereka justru saling adu pandangan seolah olah sedang berbicara melalui isi hati mereka yang paling dalam.

"Eee, lo kan yang suruh kasih obat ke Erga. Obat yang dari tas lo itu." kikuk Nevan lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Obat yang tutupnya hitam?" tanya Atha memastikan dan diangguki oleh Argan juga Nevan dengan kompak.

"Bego banget sih! Itu bahan penelitian gue yang baru selesai hari ini. Kenapa lo pada gak nanya gue dulu sih?! Lihat, gara gara ulah lo berdua Erga jadi gini." maki Atha karena botol obat itu akan ia gunakan untuk meneliti para hewan yang sedang patah tulang di tempat penampungan hewan.

Rencananya adalah mengubah seluruh tubuh, termasuk organ dan jaringan di dalam tubuh para hewan untuk menjadi kecil. Lebih tepatnya kembali ke beberapa waktu yang lalu saat mereka masih rentan. Dengan keadaan itulah, Atha kan memanfaatkannya regenerasi dari sistem tubuh para hewan sehingga tulang mereka yang patah bisa disembuhkan.

Little ErgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang