06

876 104 31
                                    

Seperti biasa 30 vote+20 komen

Sorry for typo because typo is manusiawi🙏

"Anak lo nih rewel mulu anjir, badannya anget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anak lo nih rewel mulu anjir, badannya anget. Mana si Nevan kagak dateng dateng lagi." dumel Argan kepada orang yang sedang ia telpon.

Sekarang hari sudah mulai larut, waktu menunjukkan pukul 21.23. Malam yang cukup memenangkan sebenarnya, namun sayangnya si kecil Erga justru terserang demam lantaran kebanyakan menangis.

"Udah lo kasih obat?" tanya si penelpon yang tak lain adalah Atha.

"Udah tadi, makan juga udah. Tapi demamnya gak turun turun." balas Argan.

"Coba lo skinship sama Erga. Siapa tahu demamnya bisa berkurang besok. Kalau besok masih demam bawa aja ke dokter, ntar gue temenin, besok pagi jam tiga gue udah sampai." kata Atha menyarankan.

"Skinship gimana?" tanya Argan tak mengerti sembari sesekali membenarkan posisi Erga dalam gendongannya.

"Ck, masa gak tahu. Lo ajak tidur aja, tapi buka baju sama celana dia, sisain dalamannya aja. Lo juga nanti shirtles, terus taruh Erga di dada lo, buat posisinya senyaman mungkin. Gue pernah baca di artikel, itu bisa ngurangin demam." jelas Atha.

"Yaudah kalau gitu gue tutup dulu. Kasian anjir anaknya lemes gini." ujar Argan hendak menghentikan panggilan telepon mereka.

"Bentar bentar, ada yang mau gue kasih tahu." ucap Atha disebrang sana terdengar serius.

"Apaan?"

"Makin lama, pemikiran Erga bakal sebelas dua belas sama anak kecil beneran. Itu efek dari penggunaan obat yang gue bikin. Kita gak bisa memprediksi Erga bakal gimana kedepannya. Yang jelas, sifat dia bakal sama persis kayak anak umur tiga tahun." kata Atha serinci mungkin.

"Pantes dari tadi manja mulu macem bocil beneran." balas Argan sekenanya setelah itu menutup telpon dari Atha.

"Nah, sekarang ayo kita tidur." ajak Argan namun Erga justru menolak, terbukti dirinya memberontak keras dalam dekapan Argan.

"Heh, masa gak mau tidur? Nanti tambah sakit mau?" ancam Argan dan dibalas gelengan oleh Erga.

Tanpa menunggu persetujuan dari sang empu, Argan kini berjalan menuju ke kamar. Dirinya melakukan apa yang diinstruksikan oleh Atha padanya tadi.

Dengan badan shirtles, ia mulai berbaring dengan Erga yang ia baringkan tengkurap di atas tubuhnya.

Salah satu tangannya mengambil sebuah dot yang terisi setengah oleh susu di dalamnya. Dengan perlahan ia sodorkan pada mulut Erga dan disambut baik oleh sang empu.

Little ErgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang