9-Ja

4 0 0
                                    

Halo!
Ini hal random ke delapan yang aku tulis,
Dasarnya ungkapan perasaan dalam perspektif pandanganku ya..
Jika pandangan kita akan hal yang sama berbeda, mohon dimaklumi♡

Selamat membaca










Interaksi, tidak selalu menyenangkan.
Bukan berarti selamanya buruk pula.
Kita harus dapat memaklumi nya,
Karena manusia adalah makhluk sosial.

Tak jarang kita bertemu orang yang menyakiti hati kita. Anggap saja sepele, tidak usah terlalu dipikirkan. Jadilah orang baik, jangan sama dengan orang yang kamu tidak suka.

Perspektifnya,mungkin Mereka belum mengerti antara dosa dan pahala yang di dapat ketika melakukan keburukan.
Menyebabkan seseorang sedih atas lisan yang kurang baik yang tak jarang mengkritik.

Menjaga lisan adalah hal yang mudah,
Ya Seringkali aku juga lupa dan malah berkata kasar dan menyakiti hati orang lain.
Maaf, penyesalan keluarnya kata tersebut dirasa diakhir.

____

Sedikit cerita

Cobaan dan godaan, itulah dunia
Ketika kita lupa akan hal tersebut,
kita dibuat kalut.

Bagaimana bisa senin pagi sebelum upacara dimulai aku memakan mie?
Akan mengambil air lalu teringat bahwa diri sedang menahan untuk tidak makan dan minum dari terbit fajar sampai terbenam matahari!

Untung saja Allah Maha Baik! Aku masih bisa melanjutkannya karena benar-benar lupa.

Cobaan dan godaan, sebaiknya kita lawan.
Dengan bijak! Jangan gegabah.

Kamis sore pun cobaan itu datang,
Merasa aneh pada diri, seperti tanda akan datangnya tamu, ragu,
Keraguan itu benar, ternyata dia datang beberapa menit sebelum azan magrib berkumandang.

Aku benar benar harus sabar!
Semuanya sudah direncanakan, waktu ini dan itu, kejadian ini dan itu, skenarionya sudah jelas di tulis, kita sebagai manusia hanya perlu mensyukuri nikmat dibaliknya.

Senin dan kamis.
Sejak kecil, umi membiasakan kami untuk berpuasa, sekolah bukan halangan, Teman-teman yang jajan disaat istirahat itu hanyalah godaan.

Seperti anak SD yang lupa jajan batagor dan ingat setelah menghabiskannya.
Anak SD yang pergi kerja kelompok dirumah temannya, disuguhi makanan enak, teman-temannya membeli seblak, berusaha menahannya, tapi akhirnya memakannya.

Pulang ke rumah, dia berpura-pura lagi berpuasa di hadapan uminya.
Pikirnya, "umi gak akan tau"
Padahal Allah Maha Mengetahui.
Karena dirinya yang merasa bersalah,
Setelah azan magrib ia jujur,
"Sebenarnya dirumah nisa tadi aku sudah buka mi."
Umi hanya tersenyum, tidak marah, memaklumi tingkah anak SD itu.

Dulu dan sekarang tidak ada yang berbeda,
Pelajaran hidup yang didapat tergantung bagaimana kita mengambil dan menyikapi.

Hikmah yang dapat diambil dan sangat sangat saya syukuri yaitu, orang tua yang memberikan contoh yang baik, cara hidup dengan sederhana, mensyukuri nikmat-Nya, belajar menghadapi cobaan dan godaan itu dengan sabar. Semuan jadi terbentuk karena didikannya.

Beliau benar-benar umi yang hebat!
Al-fatihah...

(´༎ຶ ͜ʖ ༎ຶ ')♡
Terimakasih sudah membaca.

Jumantara KazokuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang