16. Fakta keluarga Xavieruse

64 11 2
                                    

WARNING!

cerita tidak didasar pada penghinaan atau menyinggung pihak lain, cerita notabenenya milik author dan original dari AU author sendiri. Typo bertebaran, kata kasar, kata yang frontal.

Writing © oceaann_

.

Selamat membaca

.

Enjoy

.

[ PHOBIA DARAH? PERGII!!! DISINI AKAN MEMBUAT KALIAN MUAL ATAU BERIMAJINASI MENGENAI HAL MASOKIS/SADISME ]

3RD first person pov

" GW MOHON LEPASIN GW!! "

Tangan lusuh itu menepis tangan kekar yang ingin mengenggam tangannya, ia tak bisa apa-apa selain mengelak dan berteriak. Tangannya di genggam erat bagaikan di remuk secara kuat.

Laki-laki itu meringis, tak kuat menahan rasa sakit yang dialami-nya.

"Akh! " laki-laki yang mengenggam tangannya nampak tersenyum lebar penuh makna. Salah satu tangannya merogoh isi saku dan mengeluarkan sebuah pisau cutter tajam.

Mulai mengangkat pisau cutter itu pelan, laki-laki atau sang pelaku mulai menyayat tangan sang korban di gengamannya ini, membuat bekas sayatan panjang yang terbuka lebar. Dihiasi oleh darah yang keluar secara beriringan, ditambah urat-urat yang terputus.

"AKHHHHHH!!!!! " teriakan nyaring menggema di ruangan bernuansa cat abu-abu bak gudang ini. Lantai keramik itu di lapisi oleh genangan darah dari tangan laki-laki itu.

Sang pelaku tertawa keras, layaknya orang gila. "AAAHHH~ SUNGGUH MENYENANGKAN~ , apakah kau menyerah dasar pria tua bangka?! " bagaikan menantang, laki-laki─ah tidak, pria berumuran 40-an tersebut tertawa kecil.

"Dasar manusia bebal, " ia memaki, " kau bahkan tak segan-segan melukai korbanmu hanya karena satu hal, yaitu OBSESI, Bukan? " raut wajah yang pemuda nampak kesal akan apa yang pria tua ini katakan.

"Heh-, aku menyukainya, bukan obsesi. " seolah-olah yang pemuda rasakan ini adalah cinta, lantas ia mengelak apa yang pria tua ini katakan.

"Shh-.. Tapi apakah kau yakin bahwa kau mencintai nya, bodoh? Kau sendiri seolah membantah apa yang ku katakan, kau juga tidak tahu perasaanmu, kan? "

Pemuda itu menggeram kesal, sudah cukup lontaran kalimat yang membuatnya tertohok, " ku rasa, kau sudah cukup banyak mengeluarkan kata-kata hari ini, apakah kau tak lelah, sialan? "

Pria itu tertawa keras, "TIDAK! aku ingin memaki mu lebih dari ini! Dasar psikopat gila! " ah sial─pemuda ini tak bisa menahan rasa amarah yang memuncak dihatinya.

"Grrr─kau! "

Tangan itu dengan pisau itu terangkat mulai menempelkan pisau cutter itu ke samping leher pria tersebut, membuat sedikit luka goresan disana.

Pemuda itu tersenyum lebar─tidak, sangat lebar, " sampai jumpa di neraka, brengsek! "

Sring!

DESTINED DISASTER || All × Marvel  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang