PARIS

476 36 0
                                    

HAPPY READING!!

.

.

.

.

.

🌻🌻🌻🌻🌻

Heeseung's ~ Part

Melihat wajahnya yang tertidur pulas dengan rambut indah menutupi wajahnya, kenapa membuatku bahagia? Bahkan ia tidur dengan memeluk popcorn dengan ujung mulutnya terkena saus dari pizza. Awalnya aku dan Karina ingin membuat ramen, namun ia tiba-tiba ingin menonton film.

"Pokoknya yang bagus! Kau harus punya! Kalau tidak aku akan pulang.."

Permintaannya begitu menyebalkan. Bagaimana bisa aku tahu film bagus menurutnya. Dan juga ia meminta dibelikan pizza, ayam dan juga popcorn.

"Aku ingin sekali pizza, tapi aku juga ingin ayam, tapi kita kan mau nonton, beli popcorn saja."

Alhasil aku beli semuanya agar ia tidak marah ataupun cemberut. Pada akhirnya, ayam dan pizza habis dilahapnya, sedangkan popcorn masih dipeluknya dengan isi setengah. Aku tidak berani membangunkannya, padahal sekarang bagian bagus dari filmnya. Ia bersender di bahuku, sehingga aku tidak bisa bergerak

Namun, aku bergerak pelan, menggendongnya masuk ke kamar. Woah, wajahnya begitu manis. Ia benar-benar cantik. Perlahan aku membuka pintu kamar, melangkah mendekati kasurku. Setelah meletakkannya aku berusaha menyelimutinya.

Ah, hari ini aku bahagia. Karena klarifikasi pihak agensi Karina sudah keluar. Ya, walaupun dengan tulisan thumbnail, 'Jeno dan Karina memutuskan hubungan.'

★★★

Karina's ~ Part

Aku merasakan hawa yang lain.

Iya, aku tahu ini bukan apartementku.

Aku membuka mata perlahan, melihat suasana kamar Heeseung dipagi hari. Ah, dingin. Aku bangkit, mengucek mataku lalu melihat ke samping. Tidak ada Heeseung. Aku bangkit berdiri, lalu keluar dari kamar menuju ruang tamu.

"Heeseung?"

Aku melihatnya tidur disofa miliknya dengan selimut tebal dan bantal sofa. Kenapa dia tidak tidur disebelahku saja? Aku mendekat lalu menjatuhkan diri atasnya.

"HEESEUNGG!! BANGUN!! AYO BANGUN INI SUDAH PAGI!!"

"YAA!"

Aku bangkit lalu tertawa kencang, melihat wajah kesalnya yang sedang duduk dengan tatapan galaknya. "Wae?! Kau ingin memarahiku? Yakin?" Aku tersenyum gembira.

"Hei ini masih pagi!"

"Lalu?"

"Ah, molla.. sana mandi! Setelah ini kita ke dorm-mu lalu berangkat." Aku mengerutkan kening bingung. Berangkat kemana, lagipula aku dan dia tidak punya rencana pergi hari ini.

"Berangkat? Kemana?" Ia malah tersenyum.

"Pokoknya, rahasia. Sudah sana mandi!" Ia mendorongku menjauh.

"YAA! Kau juga belum mandi!!"

"Aku kan masih harum! Tidak perlu mandi!"

"HEI JOROK! MANDI!"

YOU'RE MINE (HEERINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang