STILL

416 35 1
                                    

HAPPY READING!!

.

.

.

.

.

🌻🌻🌻🌻🌻

Karina's ~ Part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karina's ~ Part

Basi.

Semua yang dikatakan orang-orang gila ini membuatku ingin menangis sekarang juga. Namun aku paham, di situasi yang memojokkan ini, aku tidak bisa seenaknya pergi ataupun menangis disini. Aku benci diriku sendiri. Yes, i hate myself now.

Aku melirik kekiri, orang yang berada dalam perdebatan waktu itu. Ia duduk tanpa senyum seperti biasa. Wajahnya begitu tampan, tapi mulai hari ini aku membencinya.

"Sudah berapa lama kalian berpacaran?"

Aku langsung menoleh ke depan, tersenyum kaku. Tiba-tiba sebuah mic mendekatiku. Ya, Park Jiwon-CEO Hybe memberikanku mic untuk berbicara. Akupun melirik ke sebelahku, apakah ia hendak berbicara atau aku.

Jujur, aku bingung harus jawab apa dan sepertinya ia tahu. Segera ia meraih mic tersebut lalu tersenyum singkat ke arah depan. Semua kamera diarahkan ke laki-laki ini.

"Untuk memberitahu berapa lama aku bersama Karina, itu tidak bisa di patokkan pada jam berapa, hari apa dan bulan apa, benar kan? Jujur aku tidak ingat." Jawab Lee Heeseung.

"Kira-kira sudah berapa bulan?"

Ia sempat melirikku lalu kembali melihat ke arah kamera, "Aku dan Karina sudah menjalani hubungan mungkin sudah berlangsung selama," Ia kembali melirikku, "Selama 2 minggu."

Ck, dia berbohong.

"Boleh bertanya kepada Karina-nya?"

"Boleh, tentu saja boleh." Sahut Lee Soo-man.

Heeseung menyodorkanku mic, sungguh, detak jantungku bekerja lebih keras kali ini.

"Apakah kalian sedang ada masalah saat ini? Karena kabar beredar tentang anda yang meneriaki nama Lee Heeseung dengan lantang.."

Astaga, pertanyaan macam apa ini. Park Jiwon dan Lee Soo-man tertawa renyah, diikuti dengan penonton sialan.

Aku sedikit tersenyum lalu melirik Heeseung. Ia malah menatapku terang-terangan, dan dengan raut wajah yang menyebalkan. Semua menunggu jawabanku.

"Ahh, untuk itu.. sebenarnya," Aku menoleh ke Heeseung, bukan lagi melirik, sungguh aku bingung. Tiba-tiba Heeseung mendekat, aku kaget luar biasa. Dia mendekati wajahku, persekian detik ia melirik mic-ku lalu melirik ke depan.

"Karina sedang marah padaku saat ini."

Semua orang tertawa, namun aku tidak dapat melihat ekspresi mereka karena atensiku sekarang adalah pipi Heeseung yang sangat dekat dengan wajahku. Tiba-tiba Heeseung menoleh, membuat kami saling menatap satu sama lain.

Sepersekian detik, kami berdua langsung menjauhkan diri. Membuat sorakan makin terdengar. Aku mengeluarkan nafas kasar dan sedikit membenarkan cara dudukku.

"Jika kalian berdua diajak untuk mengikuti Date Show, apakah kalian bersedia?"

Aku langsung mengarahkan mic-ku mendekat ke bibirku.

"Tentu saja, mereka akan ikut."

Sialan. Lee Soo-man sudah menjawab duluan. Aku hanya mengeluarkan nafas kasar lagi.

★★★

"Karina, maaf." Aku memperlambat langkahku, lalu menoleh, Heeseung mendekatiku. Apalagi yang ia mau? Menyebalkan.

"Seharusnya aku mencegah Park Jiwon, seharusnya pihak agensi menolak rumor tersebut." Ucap Heeseung. "Kita putus setelah kabar itu beredar, Karina. Park Jiwon dan Lee Soo-man tidak salah."

"Jadi yang salah kita?"

"Tidak. Tidak ada yang salah."

"Lalu kenapa kau minta maaf?"

Ia tersenyum kecil,"Aku minta maaf karena membuat jantungmu berdebar."

Reflek aku memukul lengannya dan mencubit semua bagian perutnya.

"Ya! Ya! Karina-ya! Mian! Gumanhae!!"

Aku tersenyum licik, namun berakhir ia merangkul pinggangku, memojokkanku di tembok, jalan menuju basement tempat dimana konferensi pers diadakan.

"Menjauh! Nanti ada media yang lihat!"

"Memangnya kenapa? Kita kan sudah—.."

"Ingat, ya! Aku dan kau sudah ber—.."

"Stt, berisik. Ayo jalan." Ia menggandeng tanganku untuk menuju basement. Aku hanya bisa mendengus kesal, dan sesekali menatapnya tajam. Bahkan dengan terang-terangan, aku memaksa agar ia menggandeng tanganku dan berpura-pura ingin menangis. Potretan dan cahaya-cahaya yang mengagetkan itu terus menampar mataku. Segera aku masuk ke mobil, diikuti Heeseung.

"Maaf." Aku menatap orang yang mengatakan maaf, manager Heeseung.

"Kukira kalian memang sudah pacaran." Lanjut manager Heeseung.

"Kami saat itu sedang melakukan perdebatan, hyung. Dan akhirnya putus." Balas Heeseung, membuatku menundukkan wajah.

"Ahh, begitu. Maaf. Karena aku dan manager Karina, kalian jadi harus berpura-pura."

Berpura-pura yang menjebak, menjebak rasa cinta kami yang masih ada.

🌻🌻🌻🌻🌻

NEXT CHAPTER >_<

YOU'RE MINE (HEERINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang