I HATE YOU

342 33 0
                                    

HAPPY READING GUYS!!

.

.

.

.

.

🌻🌻🌻🌻🌻


Kita sama-sama bosan.

Kita sama-sama tidak mengerti.

Kita sama-sama egois.

Kita seperti menaiki jungkat-jungkit sialan.

Aku benci kata 'selamanya', sangat benci.

Tolong berhenti saja jika kita sama-sama saling menyakiti.

Heeseung's ~ Part

Kepalaku mulai terasa menyakitkan, seharian penuh berada dalam studio tanpa berhenti menatap komputer. Sebentar, sebentar lagi. Aku hanya menggunakan kata-kata itu sedaritadi untuk menenangkan diri.

Disaat matahari masih berada diluar, aku malah masuk ke studio, namun sekarang, aku mencari keberadaan matahari itu sebelum menghilang. Aku mengambil jaket hitamku lalu ponselku yang tergeletak.

"Mau kemana?"

Ah, lupa kalau Kazuha daritadi tidur di sofa.

"N-ne? Aku.. ingin pulang ke dorm."

"Eoh? Sore-sore begini? Tumben sekali." Ia bangkit dari sofa.

"Lanjut saja tidurmu, jangan lupa tutup yang benar pintunya." Aku langsung melarikan diri dari sana, aku tahu Kazuha akan menolak dan lebih baik tidur di studionya-atau.. ia mencegah—

"Tidak ingin makan dulu?"

Benar kan? Kadang aku mengiyakan, tetapi sekarang-

"Tidak. Aku ingin pulang." —Tidak lagi.

★★★

"Gumawo.."

Aku langsung turun dari mobil setelah salah satu staff Hybe mengantarku pulang dengan mobil van. Tidak, aku tidak ke dorm. Aku membuka pintu mobil, lalu turun dengan masker hitam dan topi milik Karina.

"Gumawo.." Aku tersenyum kecil lalu berjalan cepat memasuki apartemen yang hanya berlantai 4. Aku melangkah masuk, sekilas melihat tangga, namun tujuanku menaiki lift. Untung saja tidak ada siapa-siapa di dalam lift. Aku menarik nafasku lalu mengeluarkannya dengan kasar Sekilas aku melihat matahari sudah tenggelam dari kaca lift yang memperlihatkan pemandangan Seoul, artinya sudah malam.

"YAA! HEESEUNG!!"

"Kau yakin ingin melanjutkan kegiatan histerismu itu?"

Aku tersenyum kecil saat mengingat teriakannya.

Ting!

Pintu lift terbuka aku melangkah cepat menuju kamar bertuliskan '4080'. Menekan pin untuk membuka pintu, lalu dengan perlahan masuk dengan lampu lumayan redup. Suara TV mulai terdengar, apakah ia sedang menonton film?

Aku melangkah pelan untuk benar-benar masuk. Kulepas sepatuku, lalu masker dan juga topi.

"Ah micheoseo!!"

Ah, benar. Dia baru saja mengumpat, pasti sedang menonton film.

"Enak sekali, ya." Sahutku saat aku melihatnya memakan sepotong pizza dengan wajah yang berseri-seri. Kenapa dia bisa secantik itu dalam keadaan lampu redup?

YOU'RE MINE (HEERINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang