Mas duda genit
*
*
*
*
*
HAPPY READING🌻Lea sudah rapih dengan pakaian nya yang sangat simpel, dengan dress yang di bawah lutut dan topi di kepala, jangan lupakan pria kecil yang di gendongan nya, dengan kaos dan kaca mata nya.
"Apa sudah siap?" Tanya Brayan sambil membuka pintu mobil.
"Sudah pak saya hanya membawa tas kecil saja"
"Yasudah kita pergi"
Mereka menikmati angin yang ada di jalan, di sepanjang jalan hanya berisi celotehan dari pria kecil ini yang terus berbicara.
Mereka sampai di depan kebun binatang, tanpa berlama lama mereka memesan tiket dan masuk kedalam, ini sih namnya bukan nyenengin anak tapi nyenengin ibu.
yah betul yang paling heboh tentu saja gadis ini, dengan heboh dia memotret hewan hewan disana, rasanya Brayan seperti mengurus 2 anak saja.
"Zam lihat zam monyet nya bergantungan, pak pak ih lucu banget monyet nya, fotokan saya doang pak sama Azam disini"
Dengan pasrah Brayan memotokan mereka berdua, dengan berbagai gaya.
"Bapak gamau foto juga?, biar saya fotokan pak, ini bagus loh tempat nya" Lea bersemangat mengajak foto.
"Nanti saja jika saya menemukan hewan yang pas untuk di ajak foto, saya tidak mau berfoto dengan monyet"
"Ihh apaansih pak monyet kan lucu yakan zam, papa kamu ga masuk circel kita, yuk zam" kata nya sambil pergi.
"Saya seperti mengurus 2 anak saja sekarang"
"Pak itu ada harimau bapak cocok deh foto sana harimau sama sama galak soalnya" dia tertawa mengatakan itu.
"Boleh, fotokan saya!" Kata nya memberikan kamera kepada Lea, dan tentu saja Brayan hanya berfoto sambil menampilkan jempol nya, memang dasar pria.
"Apa mau saya foto kan bertiga tuan dan nona?" Tukang foto keliling sepertinya mencari kesempatan yang sempurna melihat keluarga ini.
"Boleh pak, foto kan saya sama istri saya yah"
dia menarik tanggan Lea di dekatnya. Lea mencubit Brayan, apa apaan tadi kata nya istrinya?, dasar harimau.
Setelah mengambil berbagai foto di tempat yang berbeda, mereka memasuki tempat terakhir yaitu tempat lumba lumba berada, disana mereka di beri 1 mantel gratis.
Setelah basah basahan bersama lumba lumba, mereka pergi mencari makan, sepertinya tanpa terasa waktu sudah semakin sore.
"Pak terimakasih untuk hari ini saya sangat menikmati nya, yah walaupun jalan jalan ini untuk Azam sih tapi saya sedikit merasa terhibur" kata nya sambil tersenyum tulus.
"Tidak perlu berterima kasih bukan kah saya harus membahagiakan calon istri saya"
"Permisi makanan nya sudah siap, silahkan dinikmati" pelayan itu pergi setelah meletakan makanan.
Seperti biasa Lea makan sambil menyuapi pria di depan nya ini, sebenarnya Lea sudah membawa bekal untuk Azam, yang pasti nasi yang sudah dibuat dengan tangan nya sendiri.
"Kamu makan lah dulu biar Azam saya gendong" Lea tidak ambil pusing, dia langsung memberikan Azam ke Brayan karma sebenarnya dia juga lapar.
"Sebenarnya saya mau bilang dari kemarin kemarin cuman saya belum dapat waktu yang pas" kata nya sambil menatap wanita di depannya.
"Mau bilang apa pak?, bapak mau mecat saya?"
"Yah enga lah, saya mau bilang saya ada urusan di luar kota mungkin 2 Minggu saya mau nya kalian ikut sama saya, cuman saya tidak yakin kamu mau"
"Betul pak bukan saya mau nolak tapi bunda sama siapa pak"
"Yasudah kamu sama Azam tinggal bersama bunda, nanti jika saya sudah balik dari urusan saya, saya akan menjemput kalian, saya titip putra saya dengan kamu"
"Tentu saya akan menjaga Azam pak, memang kapan bapak akan pergi?"
"Lusa saya pergi, kamu akan saya antar besok saja"
Selesai dengan makanan mereka dan pembicaraan mereka, mereka segera bergegas balik kerumah karna takut kemalaman pulang, setelah sampai dirumah Lea membersihkan diri nya dan Azam dan bergegas tidur karna hati ini sangat lesu dan letih, begitupun dengan Brayan yang berada di kamar sebelah.
ʘ‿ʘ
KAMU SEDANG MEMBACA
mas duda genit
Diversos"tolong Carikan ibu susu untuk bayiku" kata nya sambil memijat pelipisnya yang pusing. bagaimana tidak pusing, istri nya baru meninggal beberapa bulan yang lalu, setelah melahirkan anak nya dan sang bayi mempunyai alergi dengan susu formula, awalnya...