Kejadian dua bulan lalu yang selalu disebut sebenarnya adalah tengah malam atau tepatnya menuju dini hari, itu berkisar antara jam 2 intinya. Tobirama dihadang oleh beberapa orang diperjalanan pulang dari kantor menuju rumah. Orang-orang itu bersenjata lengkap jadi jelas itu sekumpulan pembunuh bayaran.
perlu diingat Tobirama ini manusia biasa bukannya seorang superhero atau dukun, dihadapkan dengan sekelompok dari pembunuh profesional seperti itu, terlebih dengan tangan kosong, terlalu Denial untuk berpikir dia bisa mengalahkan mereka semua. jadi dia hanya mengusahakan yang terbaik untuk menghindar sambil melindungi dirinya dari kemungkinan luka fatal.Sayangnya seakan tidak cukup dengan semua itu mereka masih harus menyiapkan beberapa sniper juga di lokasi. Tobirama tidak tau apakah ini harus dibanggakan karena dia bisa membuat seseorang berpikir bahwa untuk membunuhnya mereka harus mengumpulkan pasukan untuk mengepungnya di lokasi seperti ini yang sulit mengakses bantuan.
Dia bertahan cukup lama tapi dengan bayaran beberapa luka tusuk yang dia dapat karena berusaha menghindari peluru dari membidik area vitalnya. Yang terparah adalah dibagian perut bawahnya, dia berhasil kabur setelah melumpuhkan beberapa dari mereka dan menemukan kesempatan untuk masuk ke mobil dan mengendara ke lokasi yang lebih ramai.
Dia tidak bisa menggunakan mobilnya terlalu lama karena mobil itu sudah oleng akibat tembakan di ban belakangnya jadi begitu dekat dengan distrik A dia langsung keluar dari mobil dan lanjut berlari ke gang kecil untuk menyembunyikan diri sambil memikirkan cara untuk mencapai tempat yang aman atau menghubungi orang-orangnya walaupun yang kedua agak sulit karena dia meninggalkan ponselnya di mobil, itu telah disadap jadi membawanya akan membuat keberadaannya terlacak oleh sisa orang yang masih mengejar.Dia tidak bisa memaksa untuk meneruskan lari karena luka di perutnya sangat membatasi pergerakannya, pisaunya masih menancap disana, dia tidak berani sembarangan mencabut pisaunya takutnya itu malah menyebabkan pendarahan nya semakin parah, bergerak terlalu banyak juga hanya mempercepat pelebaran luka-lukanya.
Dia duduk dan menenangkan diri menahan sakit dan nyeri luar biasa yang datang dari sekujur tubuhnya. nafasnya tersengal-sengal dan dia berkeringat dimana-mana, bau anyir yang kuat menguasai indra penciumannya dan ada rasa besi dari darahnya sendiri di mulutnya. Tiga luka tusuk yang paling fatal ada di bahu kiri, perut kanan dan paha kirinya. Belum luka-luka goresan, lebam dan serempetan peluru di banyak bagian lain. Dia bahkan bisa merasakan mata pisau itu bergeser di perutnya saat bergerak duduk tadi, itu benar-benar tidak tertahankan.Fakta bahwa dia masih hidup dibawah luka-luka separah benar-benar keajaiban. Dia mengusahakan yang terbaik untuk menjaga kesadarannya pada tempatnya, pokoknya dia tidak boleh sampai pingsan.
Saat dia mendengar suara grasak-grusuk di ujung gang kewaspadaannya naik sepuluh tingkat, tapi setelah mencuri dengar beberapa saat sepertinya itu hanya sepanjang kekasih muda yang sedang bercumbu, tobirama dapat mencium aroma alkohol tipis dari mereka diantara bau anyir yang mengitarinya.
Setelah diingat-ingat lagi ini memang masih di area klub malah paling populer di kota ini. Pantas saja. Tobirama benar-benar tidak berminat untuk peduli soal gairah anak muda tapi mereka seakan tidak cukup dengan sesi di dalam klub masih saja lanjut bermesraan di depan gang kecil seperti ini. Dia bahkan bisa mendengar desahan samar si Omega. Saat mereka sepertinya sudah selesai dan Sedang mengucapkan salam perpisahan Tobirama mulai mendekat ke ujung gang dengan gerakan pelan sambil menahan sakit di perut bawahnya.
Dia mengamati laki-laki Omega itu melambaikan tangan pada pasangannya barusan dan akan mengambil ancang-ancang untuk kembali ke klub sebelum Tobirama menarik lengannya dan mendudukkannya dengan paksa diantara kedua kakinya yang ditekuk.
Anak itu punya perawakan semampai dan tidak termasuk yang kecil tapi saat terduduk berlutut didepan Tobirama yang tinggi besar dia terlihat mungil.
Mata dengan iris hitam pekat itu membelalak kaget dan akan membuka mulut untuk berteriak karena refleks tapi Tobirama langsung membekapnya. saat telapak tangannya yang sedikit kapalan bersentuhan dengan wajah anak itu dia langsung disambut oleh sensasi kulit yang sangat halus dan lembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Scarlett Gaze | TobiIzu | ABO | BL |
Romance"Aku tidak cemburuan, aku teritorial. Cemburu adalah saat aku menginginkan sesuatu yang bukan milikku. Teritorial adalah melindungi apa yang memang sudah jadi milikku. dan kau adalah milikku untuk dilindungi itu, Izuna." -Tobirama Senju [ blurb ] Iz...