Tobirama bangun tidak lama setelah Izuna. entahlah, lumrahnya dia akan tidur lebih lama namun untuk beberapa alasan entah itu mekanisme pertahanan diri yang seperti mengirim sinyal bahaya dia langsung terbangun dengan satu lonjakan kasar seakan sesuatu menarik paksa dirinya dari terus tertidur. Tubuhnya sampai bangun duluan ketimbang penglihatannya.
saat dia membuka mata dan tidak menemukan seseorang disampingnya, hatinya menegang dan entah kenapa dia memiliki perasaan tidak enak.
Kepalanya sudah lumayan sadar dan tidak gila lagi sekarang jadi begitu dia mendudukkan dirinya dan melihat ada bercak darah di beberapa tempat dia langsung dibawa ke kilas balik perbuatan yang dia lakukan semalam. dia langsung pening mengingat ketololan yang telah dia lakukan saat sedang dikendalikan nafsu. Bodoh sekali... tidak berguna, sampah.
Puas memaki-maki dirinya dengan beberapa sumpah serapah lain Matanya gantian menatap ke noda darah di tengah-tengah seprai yang telah mengering, ada di beberapa posisi lain tapi ini yang paling besar. Ada satu juga di bantal. Yang di bantal ini seharusnya berasal dari luka robek di leher anak itu semalam. Karena mahluk tolol bermarga Senju telah mencekiknya tidak peduli bagaimana dia menghindar.
Dia melihat sekeliling lagi, pintu kamar tertutup dan tidak ada tanda-tanda keberadaan lain selain dirinya di seluruh ruangan.
Ini tidak benar.... Mana Izuna??
Dia turun dan menemukan di karpet dekat tempat tidur juga ada sedikit genangan cairan putih kental dengan corak merah yang belum terserap oleh bulu karpet yang artinya itu memang belum lama disana.
Itu terlihat meleber oleh gesekan minor yang arahnya menuju satu tempat.Kamar mandi.
Tobirama tidak membuang waktu, Dia langsung bergegas kesana tapi pintunya terkunci. Izuna biasanya tidak pernah mengunci pintu saat menggunakan kamar mandi, kenapa disaat seperti ini malah tiba-tiba dikunci?!
"Izuna? Izuna?!! Kau dengar aku? Tolong jawab jika kau mendengar!"
Dia memanggil sampai beberapa kali namun tidak ada yang menjawab, dan tidak ada suara gemericik air juga dari dalam.
Itu sunyi senyap seperti tidak ada kehidupan...
Perasaannya makin tidak enak.
Kamar mandinya jelas hanya bisa dikunci dari dalam jadi itu tidak mungkin begini jika tidak ada orang masuk kesana.
Nalurinya menyuruhnya untuk langsung menggebrak paksa pintunya, padahal itu jenis yang solid dan hampir mustahil di buka paksa apalagi dengan kekuatan manusia standar. tapi dengan kekuatan panik itu langsung terbuka di dorongan kedua.
Dia langsung menghambur ke dalam namun tidak ada siapapun disana, hanya ada bathub penuh berisi air. dan airnya juga sudah keruh oleh campuran sabun mandi dan warna merah sehingga dasarnya sulit terlihat. tapi bermodal instingnya dia dengan percaya diri langsung memasukkan kedua tangannya kedalam air dan menarik keluar Izuna yang sudah tidak sadar dari sana. Hatinya langsung mencelos melihat keadean anak itu yang sudah seperti ini. sangat buruk. Ini Salahnya...
Tapi benar-benar tidak bisa menyesal atau dramatis dulu untuk sekarang. Dia harus cepat.
Tubuh anak ini masih sedikit hangat yang mungkin saja karena dia tenggelam belum lama ini.
Tapi nafasnya sudah tidak disana. Tobirama panik betulan sekarang.
Tidak ada gunanya berusaha membangunkannya saat ini, itu jelas karena dia mengirup terlalu banyak air sampai paru-parunya penuh. Tobirama sempat mengecek pergelangan tangannya tadi karena lehernya tidak bisa disentuh dulu terhalang luka.
Denyut Nadinya Masih ada walau samar. Tobirama langsung mengangkatnya dan menggendong tubuhnya untuk dipindahkan ke tempat tidur. Semoga belum terlambat...
![](https://img.wattpad.com/cover/363408379-288-k428340.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Scarlett Gaze | TobiIzu | ABO | BL |
Romansa"Aku tidak cemburuan, aku teritorial. Cemburu adalah saat aku menginginkan sesuatu yang bukan milikku. Teritorial adalah melindungi apa yang memang sudah jadi milikku. dan kau adalah milikku untuk dilindungi itu, Izuna." -Tobirama Senju [ blurb ] Iz...