16

0 1 0
                                    

Di sebuah jalan raya yang sangat kosong bahkan itu ada jembatan terlihat riki menghajar banyak orang 3 lawan 1 namun riki malah tumbang tetapi dia nggak pernah mengeluh apalagi merasa kalah.

Iki: rik biar kami membantu kamu
Riki: ayo cepat gausah ngomong saja

Mereka pun saling hajar satu sama lain penjahat lawan anak² alvin setelah 30 menit pihak kepolisian datang.

Polisi: ternyata kalian bertiga adalah suruhan seseorang sekarang kalian ikut kami atas tuduhan mencoba bunuh anak bos detektif kejam dan dermawan

Polisi itu pun membawa 3 pria pergi namun riki malah ingin pingsan yang ditangkap oleh adit.

Adit: ehh dek kenapa?
El: kamu bertahan jangan mudah nyerah kita akan balik ke rumah sakit
Riki: tapi bang
Iki: gak ada tapi² an!!

Mereka pun balik lagi ke rumah sakit dan el mengobati luka riki bagian lengan sama wajah setelah itu ikut ngumpul di ruangan cia dan zayan.

Alvin: kalian gapapa?
Adit: aman pa
Cinta: siapa sih tadi yang nyerang kalian berdua?
Riki: dia adalah suruhan musuh bebuyutan bang zayan aku nggak tau betul soal rencana mereka namun yang jelas ingin bang zayan mati di tangan mereka

Di sisi lain walaupun al sedang periksa zayan namun tubuh nya sangat kesakitan hanya saja dirinya menahan namun tak kuasa lagi dia pun keluar dari tempat itu.

Alvin: kesakitan al?
Al: sakit nya bertubi-tubi setelah pegang tangan bang zayan
Adit: terus bagaimana kondisi nya?
Al: aku gak tau betul karena diriku begini
El: yaudah kalau begitu biar aku periksa

El pun memeriksa nya namun dia sangat kaget karena mulut zayan berbuka seperti dia ngomong sesuatu.

El: bang? Abang mau ngomong apa bang?
Zayan: p.. a.. p.. a..

Walaupun suara nya sangat tak jelas tetapi el mengerti apa yang diinginkan oleh zayan.

El: papa bisa dekatin bang zayan? Mungkin papa disana abang bisa normal karena dia tadi manggil papa

Alvin pun mendekati zayan begitu juga savira.

Alvin: nak kamu cari papa? Papa disini sayang apa mau mu? Papa akan turutin semua nya
Savira: zayan ibu vira juga disini ibu mohon sama kamu cepat sadar ya? Lihat ibu dan papa bawa anak² yang akan menjadi keluarga kita bahkan jadi rame bukan nya itu kemauan mu?

Walaupun mereka ngomong tetapi tak ada hasil nya bahkan tubuh zayan bergetar dan kejang² membuat savira dan alvin bingung serta kaget.

Al: sini biar aku saja pa
Savira: kamu yakin nak?
Al: aku sangat yakin dan tolong kalian semua keluar dulu

Semua orang pun keluar sesuai perintah al tak lama al keluar dengan ekspresi sedih.

El: kenapa bang? Kok abang sedih?
Adit: apa zayan kenapa²?
Hura: jawab aku al! Kenapa dengan suami ku!?
Alvin: al jangan membuat kami semua khawatir
Savira: kamu jawab jujur/nggak dapat jatah makan dari masakan ibu!?
Al: bang zayan
Calvin: kenapa dengan bang zayan?
Fatih: kenapa dengan abang? Al jawab
Al: bang zayan sudah nggak ada
Cinta: maksudnya kamu?
Fatma: apa yang kamu bilang nggak ada dia?
Al: bang zayan sudah menghembuskan nafas terakhir nya

Calvin dan alvin tak berdaya bahkan mereka berdua tak bisa berdiri dengan sempurna.

Adit: kau bohong kan al? Ini nggak lucu!!
Cia: al plis jangan bohong kamu! El cepetan periksa aku nggak percaya!!
El: baik kak cia

El pun masuk tak waktu lama dia keluar lagi.

El: benar kata abang, bang zayan sudah nggak ada
All kec alelikiriki: zayan

Semua orang kaget bahkan menangis namun savira malah masuk dia tak memperdulikan walaupun ada yang menghalangi nya.

Savira: heh bangun nggak anak ceroboh bisa² nya kau tak izin pamit sama ibu atau mungkin kau diambil oleh mami mu kan? Kak mara sini kau maju jangan jadi pengecut bisa² nya kakak ambil anak kakak yang sudah aku sayangi ini!!

Tiba² arwah tamara datang dirinya sangat sedih bahkan ingin memeluk savira namun tak bisa.

Savira: tega kak, kakak tega bisa² nya kakak ambil anak kakak untuk temanin kakak disana kenapa harus sekarang kak? Bukan nya dia paling semangat untuk memiliki adek dari kandungan ku tetapi sekarang kenapa kakak tega?
Tamara: maaf tetapi jika dia emang benar² sudah takdir maka kamu ikhlas kan saja lagian ini hanya yang diatas mengatur semua dek
Savira: gausah kakak nasehatin aku dengan begitu ya kak!! Dia belum kenalin anak nya loh kak jangan kan dia yang lain juga belum loh kak!!
Tamara: sabar lah waktu kakak nggak banyak kakak minta sama kamu jika ini benar² terjadi atas izin tuhan kalau zayan takdir nya sudah sampai sini maka ikhlas kan

Arwah tamara pun pergi namun savira malah menangis sejadi-jadinya tak lama al datang untuk menenangi ibu nya itu.

Al: bu sudah bu bang zayan nggak akan tenang di alam sana kalau ibu begini
Savira: diam kamu!

Savira memarahi zayan bahkan dia mencubit tangan zayan namun tak ada respon saat savira sudah capek dan memeluk tubuh zayan terbaring itu tiba² tubuh zayan seperti menaik dan alat untuk pernafasan nya juga tiba² ada angka selain angka 0 buat al kaget.

Al: bu al mohon ibu keluar sebentar
Savira: nggak! Ibu akan tetap disini
Al: ibu jangan egois ibu mau kan bang zayan hidup?

Savira pun menganggukkan kepala nya dan pergi dari ruangan itu al pun memeriksa zayan sekali lagi.

Savira!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang