Chapter 6

661 54 1
                                    

Namtan, seorang alpha wanita yang menemani dan mendukung Mark dan Sea sejak awal hingga mereka berdua berhasil masuk ke ajang internasional. Jadi, bisa dibilang Namtan sudah mengetahui segala tetek bengeknya kedua omega tersebut. Mark, omega buaya yang centil dan pelawak dengan skill badminton di luar nalar. Namtan udah gedek sama omega satu ini, dia ga kaget kalau setiap hari Mark gonta ganti alpha, beta ataupun omega. Namun Namtan sangat bersyukur masih ada akal sehat dari omega centil ini, dimana Mark ga bakal lakuin sampe mengandung di tengah - tengah puncak karirnya.

Kalau Sea...

Orang itu di awal sangat diam, dengan tembok yang sangat tinggi. Butuh beberapa bulan hingga ia terbuka dengan Namtan dan Mark. Setelah mengenalnya lebih jauh, Sea tipikal omega yang sangat manja dan menunjukkan kasih sayangnya dengan pelukan, serta ciuman pipi. Sea juga berbakat dalam badminton, chemistry-nya dengan Mark juga sangat top notch. Akan tetapi ada satu hal yang sangat disayangkan, Sea punya masalah anxiety yang terkadang bisa mempengaruhi performanya. Mark, Namtan, juga pelatih mereka Phi Aof selama ini selalu mencoba untuk mendukung Sea dalam permasalahan ini.

Bisa dibilang Namtan, Mark, dan Phi Aof adalah saksi mata yang melihat bagaimana Sea mengarungi dan melawan anxiety-nya. Tentu semakin lama waktu berlalu, Sea dapat melawan kecemasannya, namun permasalahan ini muncul lagi saat mereka bermain di olympic. Dimana, ini ajang internasional pertama kali mereka dan banyaknya pihak - pihak yang meremehkan mereka. Agak kesal untuk mengakuinya, tapi memang para Alpha meremehkan ketika mereka mengetahui bahwa mereka berdua adalah omega, dan tidak dipungkiri kalau sebagian dari mereka berusaha curang dengan menggunakan pheromone untuk mempengaruhi kedua omega ini. Sialnya, Sea menjadi korban saat sesi semifinal.

Namtan selalu was was saat seorang alpha mendekati Sea. Ia takut mereka menggunakan Sea demi keegoisan dan reputasi alpha. Ditambah dengan lingkup sosial mereka yang masih patriarki terkait alpha dan omega. Sehingga sering sekali kasus dimana omega diperkosa oleh alpha - alpha bajingan, namun sampai saat ini keamanan dan hak omega belum bisa diperjuangkan hingga ke pengadilan maupun polisi. Maka dari itu, Namtan selalu berusaha untuk melindungi Sea. Namtan tidak mau jika Sea harus mengorbankan masa depannya hanya karena keegoisan oknum - oknum alpha yang brengsek.

Setelah berbincang dengan Jimmy si alpha special case, Namtan mulai perlahan - lahan mempercayainya. Setiap malam, Jimmy bakal selalu menjemput Sea di GOR. Dibilangnya karena sekalian pulang, rumah mereka tidak terlalu jauh dan kebetulan jam ia selesai kerja pas dengan latihan Sea. Walaupun sebenarnya mereka semua tahu bahwa dengan Jimmy melakukan ini, akhir - akhir ini Sea tidak pernah latihan sampai subuh. It's a good thing! Mereka cukup khawatir dengan mental dan fisik Sea yang selalu overwork.

"Sea. Hari ini dijemput sama dokter?" Tanya Phi Aof yang hari ini datang untuk memantau pelatihan atlet duo omega ini.

Sea mengangguk, "Iya Phi."

"Oho. Lu yakin Jimmy bukan suami lu? Setiap hari ga pernah absen jemput lu." canda Mark. Tapi diabaikan dengan Sea yang mukanya sudah memerah. Sungguh inilah reaksi yang dicari - cari sama Mark setiap kali ia mengerjai Sea. Jadi, setiap hari Mark tidak pernah absen untuk menggodanya.

"Phi bantu doa aja ya. Semoga kalian langgeng." Ucap Phi Aof

"Phii~ Kita aja bel0m sampai tahap pacaran."

"Belom kan? Berarti suatu hari, kalian bakal sampe tahap itu."

"Udah udah! Kesian anak gw digodain terus sama lu pada." Bela Namtan.

"Haha. Ya udahh. Gw pulang duluan ya. Yuk Nam!" Izin Phi Aof, mengajak Namtan juga karena memang waktu sudah menunjukkan jam 5 sore.

"Ikut!" Seru Mark.

"Awh. Lu mau kemana?" Tanya Sea.

"Gw sama sepupu lu mo ngerayain ulang tahun Satang. Hari ini dia ada traktiran. Gw ga mungkin tolak makanan gratis!"

Yup! Mark berteman dekat dengan sepupu Sea dari pihak papanya, Fourth. Mereka berdua dan Satang adalah trio yang sangat lekat dengan sebutan 'Bo Gang'. Sea ga pernah tahu gimana caranya mereka bertiga bisa sampai sedeket itu. Tapi memang pertemanan mereka sangat kuat, bertahan dari jaman SMA sampai sekarang.

Alhasil, Sea latihan sendirian di malam ini. Mark selalu pulang jam 8 malam, dimana akhir - akhir ini Sea juga dijemput oleh Jimmy di jam yang sama. Kalau boleh jujur, Sea sangat senang dengan kehadiran Jimmy di kehidupannya. Entah ia dapat keberuntungan dari mana untuk menemui seorang Alpha yang baik kepadanya.

Setiap malam, Jimmy akan menjemputnya dan selalu menanyakan hal yang membuat hatinya hangat. "Bagaimana hari kamu?"

Walaupun kalimatnya sangat sederhana, tapi membuat Jimmy terlihat seperti peduli dengannya. Tentunya Sea di awal - awal malu bercerita, namun semakin lama Sea mulai terbuka dan bercerita banyak hal tentang harinya ke Jimmy. Walaupun harinya tidak se-eventful orang lain di luaran sana, tapi Jimmy selalu mendengarkannya. Bahkan sekarang Sea berani untuk bertanya balik, dan mengenal Jimmy lebih jauh lagi. Alhasil, perjalanan malam mereka selalu dipenuhi dengan perbincangan hangat, dan Sea selalu menunggunya setiap hari.

-

Malam ini di Rumah Sakit GMM, Dokter Jimmy masih menangani client-nya dalam penanganan laser wajah. Begitulah malam hari di RS, selalu berhadapan dengan alat - alat medis untuk menangani kulit - kulit client agar menjadi lebih sehat. Itulah kewajibannya sehari - hari. Setelah beberapa menit berlalu, penanganan selesai, dan Jimmy akhirnya mempunyai waktu untuk beristirahat.

Sambil menyeruput teh malamnya, Jimmy merenggangkan tangannya yang lumayan pegal. Tiba - tiba handphone-nya berdering, dan Jimmy melihat nama panggilan yang terpampang jelas pada layar hp-nya. Dengan senyuman, ia menjawab panggilan tersebut.

'Hia... tolong aku.' Isakan terdengar dari panggilan. Seketika, senyum Jimmy langsung memudar.

AT LAST (Jimmy Sea ABO AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang