7

2.6K 180 30
                                    

"Kenapa pi?" Tanya adel bergegas mendatangi papinya yang sedang duduk di teras rumah

"Del papi mau kamu jujur" Gracio sangat terlihat menahan amarahnya

"Kamu apain ashel ?" Lanjutnya dengan nafas yang tercekat

"Apanya pi ?" Panik adel karna dia tak tau maksud dari kalimat papinya barusan

"Ini" Gracio menyerahkan kertas berisi medical check up milik menantunya yaitu ashel

"Hah?" Antara bingung dan tidak tau harus bereaksi apa

"Jangan bilang kamu jadi baik sama ashel karna ini ?" Air mata shani mulai turun, dia menggengam tangan gracio dengan erat

"Maksud mami?" Adel mulai mengerti arah pembicaraan ini

"Kenapa kondisi ashel justru makin parah ?" Shani dengan nada datar

"Aku gatau" Adel juga bingung harus melawan dengan cara apa

"Aku juga baru tau" Akting nya

Adel pura pura menangis, dia menampakan wajah khawatir.

"Ashel ga kasih tau kamu ?" Sepertinya orang tua itu mulai masuk kedalam permainan adel

Dia hanya mengangguk dan shani memeluk tubuhnya erat.

"Ashel pasti sembuh" Tangis shani

Adel juga menangis, mungkin jika ikut kejuaraan akting adel akan berada di peringkat atas.

"Del liat mami" Di tangkupnya wajah putra bungsunya itu

"Ashel cuma punya kita del, dia udah ga punya siapa siapa lagi. Kita harus bertahan demi dia" Sambung shani

Saat di perjalanan pulang adel kembali gelisah, artinya jika kedua orang tua nya tau, kecil kemungkinan ashel akan menepati janjinya.

Adel bergegas masuk kedalam rumah nya. Dicarinya wanita yang berstatus istrinya itu.

Plakkkkk

"Kak adel kenapa ?" Ashel panik melihat adel yang tiba tiba masuk dan langsung menaparnya keras

"Kok bisa mami sama papi tau soal sakit lu" Tanya nya penuh kecurigaan

"Maksudnya kak adel?" Sepertinya tamparan adel sangat keras sampai membuat kepala ibu hamil itu langsung sakit

Adel menjelaskan kejadian ketika dia bersama orang tuanya tadi.

"Mungkin kak eli ?" Bukannya pembelaan tapi mana mungkin ashel membocorkan rahasianya sendiri

"Bisa jadi" Bagaimana pun eli adalah sepupunya

"Anjir lah jadi dokter ember banget" Kesal adel merasa ingin menghardik eli sekarang juga

"Sorry gua nampar, kirain lu cepu" Formalitas saja dia tidak merasa bersalah sama sekali

Sedangkan di rumah shani, mereka sedang berdebat tentang apa yang sedang terjadi.

"Tapi chika beneran curiga pi, mulai dari ashel nitip anak mereka nanti, berusaha pikir positif tapi abis dengar cerita mami papi jadi agak gimana" Insting ibu ibu chika jangan di ragukan

"Mana kak eli bilang sakitnya malah makin parah kan" Marsha juga ikut kali ini

"Dan yang paling aneh adel tiba tiba baik" Zee masih belum bisa mencerna kenapa adel tiba tiba berubah

"Tapi pas aku tanya orang orang sekitar bahkan orang kantor dia, mereka semua bilang adel jadi lebih ceria" Ara sebenarnya juga curiga makanya dia selama ini memata matai adel dari kejauhan

"Walaupun adel beneran berubah kita tetap harus back up ashel" Tekad gracio bulat mengingat calon cucu nya

"Tapi adel.... " Bagaimanapun shani adalah seorang ibu

Mengingat bagaimana dia mendengar berita putra bungsunya ketika bunuh diri saja membuatnya sakit

"Jangan terlalu keliatan aja mi, tapi tetap pantau" Ara juga khawatir dengan nasib adik ipar dan calon keponakan nya itu

Dirumah adel ovt sampai jadi demam tiba tiba. Terlalu banyak pikiran membuat dirinya stress.

"Sini aku kompres dulu" Kurang sempurna apa lagi ashel sebagai seorang istri

Adel hanya mengigil dan badan nya kian panas untuk sekedar di bawa tidur. Ashel mengecup kening prianya itu namun adel tidak punya cukup tenaga untuk melawan.

"Shel jangan sampe ketahuan ya.. " Dalam sakitnya adel masih memikirkan tentang hal itu

"Iya kak kamu tenang aja" Rasa sakit dalam hatinya tidak seberapa di banding sakit melihat suaminya seperti ini

Antara panas yang lumayan tinggi dan rasa pusing yang tak bisa di jelaskan, adel masih bisa merasakan ketika telapak tangan nya menyentuh permukaan lembut yang bergerak berak itu.

Ashel menarik tangan adel kearah perutnya seraya berucap.

"Doain papa sembuh ya sayang" Mungkin karna efek sakit, perasaan adel seperti mencair ketika merasakan gerakan di perut ashel itu

"Kak adel tau ga ya kalau dia itu baby girl" Gumam nya karna dia tau adel sudah tertidur dan pasti tidak akan mendengar ucapan nya itu

"Kata orang orang kalau anak perempuan bakal mirip sama papa nya" Entah kenapa perempuan itu tersenyum senang

"Pasti lucu banget kalian kayak anak kembar" Lirihnya

"Aku mau liatin kalian di masa depan, tapi kayaknya ga akan bisa ya ?" Dia mulai meneteskan air mata

Walaupun ashel hanya berbisik pelan namun adel bisa mendengar suaranya dengan jelas.

"Kak adel tau ga, setiap kita sentuhan dia gerak gerak. Mungkin dia tau papa nya ada di deket dia" Dalam tangis nya dia masih bisa tersenyum

"Kak adel, nanti kalau acel udah ga ada janji ya bakal di makamin di sebelah mommy sama daddy" Bisiknya sambil kembali telentang memeluk lengan adel erat sambil menangis

"Kamu harus sehat biar aku bisa seneng liat kamu nanti dari atas sana" Lanjutnya

"Coba seandainya ada kehidupan kedua, aku cuma minta buat Tuhan temuin kita lagi dalam keadaan saling cinta" Lirih nya lagi

"Walaupun cuma satu menit aku pengen banget rasanya di cintai sama kamu kak" Sambil membayangkan waktu yang selama ini mereka habis kan berdua

"Seandainya kak adel tau kalau waktu acel udah ga lama lagi kak adel sedih ga ya" Gumamnya sambil mengelus tangan pria itu pelan

"Ga akan sedih lah astaga acel bego" Dia memukul kepalanya pelan

"Kak adel pasti seneng, aku suka setiap liat kak adel senyum" Dia menghirup aroma pria nya itu dalam seakan hari esok mungkin tidak akan ada

Ashel sedikit panik saat merasakan gerakan dari adel, dia takut telah menggangu tidur suaminya itu.

"Belum tidur shel" Adel akting pura pura bangun tidur

"Kebangun tadi kak adel" Dia berharap adel tak mendengar apapun

"Oh yaudah tidur lagi" Adel kembali memejamkan matanya walaupun hatinya sedang ditutupi ribuan awan

"Kak adel... Aku... Boleh peluk ga ?" Tanya nya sedikit takut

Entah kenapa adel hanya merentangkan tangan nya membiarkan ibu hamil itu terlelap di lengan nya.

"Kenapa jadi ga enak hati gini sih" Adel berdebat dalam hatinya

"Emang kalau anak cewe bakal mirip sama papanya ?" Adel terlelap dalam tanda tanya besar dalam hatinya






















*dalah del cukup ashel buat author ajalah kalau gitu

Die for You (Delshel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang