end

3.6K 228 45
                                    

Adel pagi pagi sekali sudah bangun dia sangat bahagia akhirnya bisa mengajak keluarga kecilnya itu kembali ke rumahnya. Setelah melewati lumayan banyak masalah.

Katanya sih adel berjanji akan terus berusaha menjadi pribadi yang baik serta menyayangi istri dan anaknya.

"Janji ya del ga aneh aneh lagi ?" Shani menciumi putra nya itu sedikit takut adel berulah kembali

"Janji mi, takut di pukulin papi lagi" Sindirnya pada papinya itu

"Dendaman banget sih del, jagain cucu papi awas aja kamu atau warisan buat kamu papi ganti nama callie semua" Gengsinya padahal dia sedih melepas adel kembali pergi

Karna jujur kedewasaan membuat mereka sedikit berjarak, apalagi dilanda kesibukan, saat dulu adel sangat malas kembali kerumah masa kecil nya itu, namun sepertinya sekarang dia akan sering main seperti abang abangnya.

Sepertinya ashel dan callie membuat hidupnya kembali utuh dan tertata. Seandainya ada wujud dari kesempatan kedua, maka adel adalah bentuknya.

"Hati hati del, inget pulang kamu" Pesan shani sekali lagi berat sekali padahal dulu juga pernah melepas adel pergi

"Sering sering main del, nanti papi kangen callie" Kakek tua itu menangis sambil menciumi pipi callie yang kegelian tersentuk kumis putihnya

"Gua percaya lu udah berubah del" Ara memeluk adik kecil nya itu

"Pasti lah" Zee juga ikut berpelukan

Seperti ketika mereka kecil dulu, saling menguatkan jika ada salah satu terluka.

"Inget del ga ada kesempatan ketiga" Pesan chika tersenyum kearahnya

"Inget del ashel cuma satu di dunia ini, kalau di lewatkan rugi dong" Tawa marsha menggoda pasangan di depan nya itu

"Aduhh ga siap pisah sama callie" Sambung marsha

"Samaaa" Lirih chika

"Ihhh jangan sedihh kan deket rumah, aku sama callie bakal main kesini kok kalau kak adel kerja" Ashel menghibur orang orang yang sedih di tinggal callie

"Janji ya shel" Shani menangis lagi berebut mencium callie namun gracio gamau kalah

"Abisnya cucu cuma tiga jadi kan rebutan, kalian bertiga belum ada rencana nambah?" Kata gracio

"Chika gamau katanya pi" Sebelum chika mencubit ara dengan keras

"Soon pi" Adel tersipu malu

"Ehh nooooo callie masih kecil banget, nanti dulu" Larang shani pusing

"Yaelahh miii segitunya" Sedih adel karna dia sudah berencana menambah anak sebanyak banyaknya

"Yaudah ara sama zee dulu" Kekeh gracio

Definisi kakek kakek yang selalu bucin sama cucu tapi keras dengan anak. Marsha dan chika hanya menggeleng geleng saja melihat keluakuan pria tua bangka itu.

"Makasih ya udah nyadari adel" Sedihnya

"Aman del kalau mau di sadarin lagi gua siap kok bawa golok" Ara tersenyum seperti psikopat

"Gua bawa gir motor bang" Sambung zee memparodikan orang tawuran

"Papi bawa cangkul" Lanjut gracio menatap tajam ke adel

"Mami tnt kamu del" Semua menatap ke arah shani sekarang

Sebelum tawa memenuhi ruangan itu. Sepertinya jika menyakiti ashel lagi, masalah itu akan menjadi adel vs everyone.

Adel bergegas memboyong keluarga kecilnya sebelum callie kembali terbangun dari tidurnya.

"Maafin aku ya cel" Dia menggenggam tangan istrinya sambil menyetir mobil

"Minta maaf mulu ihhh" Ashel mencubit hidung adel

"Kamu baik banget sama aku" Adel berkata lirih mengingat betapa jahatnya dia dulu

"Kamu kasih aku kesempatan banyak banget, aku jadi nyesel kenapa jahat banget sama kamu dulu padahal kamu baik banget, makasih ya"

"Terus sama aku ya shel" Dia selalu sedih jika mengingat perlakuan jahatnya pada istrinya itu

Namun semua sudah terlanjur tapi masa depan sudah ada di depan mata. Dia tidak bisa memperbaiki masa lalu namun masa depan ada di telapak tangan nya.

"Aku cinta kamu cel" Adel memeluk wanitanya sebelum masuk kerumah mereka

"Aku juga, banget malah" Dia mencium pipi adel membuat sang pria mleyot malu saliting brutal

"Callie sayang papa gaaaa" Adel merebut callie dari gendongan mamanya

Bayi itu tertawa saat adel membuat suara suara aneh.

"Ihh astaga rumputt ga di pangkas, tanaman aku mati semua kak adellll" Kesalnya melihat halaman rumah sudah seperti hutan

"Hehe gatau cara potong nya aku cell" Padahal dia hanya malas mengerjakan hal itu

"ASTAFIRULLAH REVADEL" triak ashel

Dia terduduk di depan ruang tamu. Ingin menghajar adel tapi kesabaran nya seluas samudra.

"Ini rumah kok bisa jadi kapal pecah" Ashel mecium aroma busuk dan tak mengenakan dari seluruh penjuru rumah itu

"Hehe belum sempet bersihin sayang" Cengirnya

"Sekarang boboin callie, terus bantuin aku beres beres" Heran nya melihat banyak botol miras

"ADELLLLLLLLLLLLLLLLLL" triak nya keras saat melihat baju kotor menumpuk dan berjamur di ruang keluarga

"Ampun sayang kan baru baikan jangan perang dong" Takutnya saat melihat ashel sudah siap melempar panci












End










*salah sendiri nikah sama bentukan adel, cel

Die for You (Delshel) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang