"Adel adik ku yang bahenol aku percaya kau sangat baik, maafkan aku soal kejadian kemaren ya. Gua nyesel udah gebukin lu del" Dia bilang dia menyesal sudah menggebuki adik bungsu nya itu
"Ini karna kita gamau ashel dan anak lu kenapa napa del"
"Kita juga berharap elu baik baik aja del" Zee serius akan ucapan nya itu
"Males" Masih dalam mode balita adel enggan memaafkan abang nya itu
"Ayolah adel cintaku kasihku jantung kirinya sapi" Goda zee sambil bergelayut manja di lengan adik nya
"Mumpung libur abang mu ini akan mengajak mu jalan jalan" Tak biasanya zee seperti ini apalagi ketika mereka sudah sama sama dewasa
"Udah ikut aja kita maen udah lama juga engga kan" Maksudnya mungkin mengenang ketika mereka dulu masih anak anak
Adel hanya berdehem dia masih kesal dan dendam dengan kedua abang nya itu.
"Tapi kak adel masih agak demam kak zee" Ashel keluar dari dapur membawa segelas teh hangat
"Aman kok kuat dia shel" Zee buru buru meminum teh untuk nya itu
Adel yang masih sedikit demam itu di paksa untuk ikut zee ke sebuah mall besar di kota itu.
"Ngapain kesini kocak, lu udah beranak pinak masih aja kek bocah" Dia kesal karna malah di ajak ke pusat permainan disana
"Yaelahh biarin sekalian nungguin bang ara"
Mereka bermain seperti anak kecil, bahkan zee dan adel di pandang aneh karna mereka lebih heboh dari pada bocil disana.
"Malu maluin banget kalian dasar kelempiau" Ara datang dan langsung memukul kepala zee dan adel
"Suara kalian ampe keluar, kalau ada yang kenal kan malu bekantan" Sambungnya
"Elu sih lama bang" Misuh zee karna sudah menunggu satu jam
"Sibuk gua si christy tadi ngajak main jual jualan" Pusing ara mengingat putri kecilnya yang random itu
"Yaudah ayo kita keliling" Ajak ara
Adel tanpa rasa curiga pun ikut saja kedua abang nya itu.
"Wihh ada alat buat ngerasain nyeri haid" Zee dan ara mulai melancarkan aksinya
"Del ayo coba" Ara menarik tangan adel
"Lah kok gua" Adel brontak ketika masuk
"Kita udah pernah, elu pasti belum pernah, mba kasih tipis tipis dulu" Saat di pasang kan alat itu muka adel biasa saja dia tidak takut sama sekali
"AWWWW" padahal baru pertama namun jeritan adel terdengar keras
Zee dan ara ngakak, adel yang melihat itu terluka gengsinya.
"ARGHHHHHHHHH" ketika level nya di naikan adel sudah ngos ngosan
"Mba ada yang buat hamil ga ?" Ara dan zee sepertinya hari ini akan mengerjai adel habis habisa
"Udah gamau gamau" Dia berniat ingin kabur sebelum zee menarik tangan nya lagi
"ANJINGGGG SAKITTTTT" triak nya keras
"Ini rasa kalau kram kak" Jelas mba mba di stan itu
"Udah mbak udah" Dia seperti habis di sengat listrik dengan muka pucat dan keringat bercucuran
"MBAKKKK UDAHHH SAKITTTT WOIIIIIIIIIIII" Adel mulai mengeluarkan air mata karna menahan sakit di perutnya
"KONTOLLLLLLLLLL" Triak nya merasa ingin pingsan saja
KAMU SEDANG MEMBACA
Die for You (Delshel)
FanfictionDia jatuh cinta pada orang yang salah, namun konsep dunia adalah cinta tidak pernah salah. Setiap perjuangan membutuhkan akhir, namun setiap akhir adalah awal yang baru. Adel di jodohkan dengan orang yang sangat dia tidak harapkan untuk menjadi ist...