12.🗿

150 7 0
                                    



Hari sudah pagi, Shaka bangun sebelum Alana. Semalaman Shaka hanya tidur sebentar karena Alana terus mengeluh kakinya pegal, tidak enak perut. Alana memang tidak membangunkan Shaka, namun Shaka yang berinisiatif karena mendengar Alana keluar masuk kamar mandi. Shaka pun memijit kedua kaki Alana.

Karena hari ini Alana sakit, Shaka akan membuat sarapan untuk hari ini. Shaka pergi ke dapur, ia menyiapkan dua gelas susu, sepiring nasi dengan dua potong ayam dan sayur capcay untuk Alana dan dirinya.

"Sayang.. bangun yuk, sarapan dulu. Perutnya biar ke isi lagi" ucap Shaka seraya membangunkan Alana. Alana pun bangun.

"Ga enak perut mas.." ucap Alana dengan lemas.

"Makan dikit aja ya, kasian perutnya" ucap Shaka seraya menyuapkan sesuap demi sesuap nasi pada Alana dan sesekali ia menyiapkan untuk dirinya.

Namun baru 4 suap, Alana berlari ke kamar mandi seraya menutup mulutnya. Shaka ikut menghampiri Alana dan membantu memijat tengkuknya.

"Ke dokter ya?" Tawar Shaka.

"Iya.." jawab Alana dengan lemas.

"Yaudah yuk siap-siap" ucap Shaka seraya membantu Alana keluar dari kamar mandi.

"Mas ga kerja?" Tanya Alana.

"Mas izin ga masuk buat jaga kamu. Kuat ga? Kalo ga kuat, mas bantu" tanya Shaka.

"Kuat kok, gih mas juga siap-siap" jawab Alana.

"Iyaa" ucap Shaka seraya memilih pakaian di lemari.

Shaka dan Alana sudah sampai di rumah sakit dan Alana juga sudah di periksa. Keduanya kini berhadapan dengan dokter yang merupakan senior dan teman Shaka.

"Gimana mas, bojo ku kenapa?" Tanya Shaka. Dokter itu tersenyum seraya memberikan hasil USG.

"Selamat ya, jenengan bakal jadi ayah" jawab dokter itu.

"Hah?" Ucap Shaka dan Alana. Shaka buru-buru melihat hasil USG itu.

"Dua?" Tanya Shaka seraya melihat hasil USG.

"Anak e kembar, ka. Usia kandungannya baru 12 Minggu" jawab dokter itu.

"Iyakah?" Tanya Alana dengan tidak percaya, ia ikut melihat hasil USG yang dipegang Shaka. Keduanya saling bertatapan.

"Ciee calon orang tua nih, di jaga istrinya ya ka" ucap dokter itu.

"Nggih, terimakasih banyak mas Galen" ucap Shaka.

"Sama-sama, di tebus ya, ini ada vitamin dan kawan-kawannya" ucap dokter Galen seraya memberikan resep obat pada Shaka.

"Terimakasih dokter" ucap Alana.

"Sama-sama, kalo gitu mas mau periksa yang lain ya, permisi" pamit Galen.

Shaka terdiam seraya melihat kembali hasil USG, Alana yang juga terdiam seraya mengelus perutnya.

"Mas, ayo pulang" ajak Alana. Shaka masih terdiam.

"Mas.." panggil Alana sekali lagi seraya memegang pundak Shaka. Shaka pun melirik Alana dengan mata berkaca-kaca.

"Nangisnya di rumah aja yuk jangan di sini" ucap Alana seraya menggenggam tangan Shaka. Shaka membalas genggaman itu lalu keluar bersama Alana.

Selesai menebus obat, mereka pun pulang. Di jalan Shaka yang biasanya sering bercanda, kini hanya diam. Hal itu membuat Alana berpikiran negatif.

"Mas" panggil Alana.

"Mas Shaka" panggil Alana sekali lagi, namun Shaka masih tidak menjawab.

"Mas ga suka ya anaknya kembar?" Tanya Alana dengan sedih. Tiba-tiba Shaka meminggirkan mobilnya, lalu ia menatap Alana.

[4] Bajigur || Song Eunseok ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang