10.🗿

113 8 0
                                    

Setelah acara lamaran hari itu. Alana dan Shaka sibuk mengurus surat-surat dan persiapan pernikahan mereka di hotel.

"Mas, istirahat dulu yuk" ucap Alana pada Shaka yang sedari tadi sibuk kesana-kemari mengurus dekor di hotel.

"Bentar lagi ya dek" ucap Shaka pada Alana. Alana yang gemas karena jawaban Shaka, langsung menarik Shaka untuk duduk dan memberikan sebotol minum.

"Bentar, bentar aja terus sampe sakit" ucap Alana.

"Marah nih?" Goda Shaka.

"Ngga, ga marah kok" cuek Alana.

"Boong banget" ucap Shaka seraya meminum minumannya.

Shaka membaringkan tubuhnya, dengan kepalanya bertumpu pada paha Alana.

"Dek?" Panggil Shaka.

"Hmm?" Jawab Alana.

"Dek" panggil Shaka lagi.

"Apa?" Jawab Alana lagi.

"Dek" panggil Shaka.

"APAA?! SEKALI MANGGIL LAGI, AKU DORONG KEPALA KAMU MAS" ucap Alana dengan nada ngegas. Shaka tertawa puas.

"Gemess.." ucap Shaka seraya menatap Alana. Alana memalingkan wajahnya salting.

"Mas mau tanya boleh?" Ucap Shaka.

"Boleh, mau tanya apa?" Ucap Alana.

"Adek nerima lamaran ini ga terpaksa kan?" Tanya Shaka.

"Kok nanya gitu? Ya ngga lah, ga terpaksa. Murni dari hati Alana kok" jawab Alana.

"Beneran? Adek ada perasaan buat mas?" Tanya Shaka.

"Iyaa beneran. Makin ke sini, Alana sadar. Kalau aku gaada rasa sama mas, ga mungkin aku terima lamarannya" jawab Alana.

"Syukurlah kalau gitu" ucap Shaka. Shaka memejamkan matanya dan berbalik menghadap perut Alana.

"Mas?" Panggil Alana.

"Dalem dek, kenapa?" jawab Shaka.

"Mas kenapa waktu itu tiba-tiba ngejauh?" Tanya Alana. Shaka yang tadinya memejamkan matanya tiba-tiba membuka matanya dan menatap Alana.

"Ya.. mas sadar diri aja" jawab Shaka.

"Bohong, kenapa?" Tanya Alana lagi. Shaka pun terpaksa jujur.

"Kamu inget kan waktu itu kamu suka sama Sadewa? Waktu mas pulang dari rumah sakit, Sadewa nyamperin mas, disitu Sadewa bilang kalo dia suka sama kamu dan nyuruh mas buat jauhin kamu. Awalnya mas nolak, tapi kesini-kesini mas inget kata orang-orang kalo 'masalalu akan selalu menang', mas pun memutuskan buat nyerah ngejar kamu. Dan ya.. walaupun mas udah pindah dari rumah pakde, mas masih ga bisa hilangin perasaan mas" jawab Shaka dengan panjang lebar.

"Sekarang ganti kata 'masalalu akan selalu menang' jadi 'orang baru pemenangnya'" kekeh Alana. Shaka tersenyum lalu memeluk perut Alana.

"Perlu mas tonjok si Sadewa itu?" Tanya Shaka.

"Gausah gausah, udah biarin aja" jawab Alana.

"Punya mas" ucap Shaka. Alana menyisir helai rambut Shaka dengan jari-jari tangannya.

Ketika sedang menyisir, Alana merasa nafas Shaka yang panas menembus perutnya, dengan segera Alana mengecek dahi, pipi, leher Shaka.

"Pulang yuk, badan mas panas, biar istirahat di rumah" ucap Alana seraya menggoyangkan tubuh Shaka.

"Tidur sebentar boleh ya? Terus pulang" ucap Shaka. Alana mengangguk, Shaka pun tidur.

30 menit kemudian, Alana melihat kearah pintu kaca di luar, Alana memastikan akan turun hujan, ia pun membangunkan Shaka.

[4] Bajigur || Song Eunseok ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang