5.🗿

103 8 1
                                    

Keesokan paginya, Alana menjalankan aktivitas nya seperti biasa, namun kondisi kesehatannya kurang baik karena kemarin ia dan Shaka menerobos hujan.

"Maaf ya kemarin gue gabisa jemput karna kantor lagi hectic" ucap Sadewa.

"Iyaa gapapa, salah gue juga kok" ucap Alana.

"Ngga, gue yang salah, maaf" ucap Sadewa.

"Iyaa di maafin" ucap Alana. Emang dasarnya bulol.

"Lo pucet gitu, mending gausah berangkat, na" ucap Sadewa yang melihat wajah pucat Alana.

"Ngga, baru sehari ngajar masa udah ga masuk" ucap Alana.

"Lo sakit Alana" ucap Sadewa seraya memeriksa dahi Alana menggunakan punggung tangannya.

"Gak, gue bakal tetep berangkat" ucap Alana. Sadewa menghela nafasnya, ia akan kalah dengan sikap keras kepala Alana.

"Yaudah ayo berangkat" ucap Sadewa seraya memberikan satu helm, Alana memakainya dan naik di belakang.

Selama perjalanan tak ada percakapan apapun, keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hingga tak lama kemudian mereka sampai di sekolah.

"Kalo lo ga kuat telpon gue, hp gue aktif terus hari ini" ucap Sadewa.

"Iyaa, makasih saa" ucap Alana.

"Sipp, gue berangkat, semangat ngajarnya cantik" ucap Sadewa seraya mengusak rambut Alana.

"Iyaa hati-hati" ucap Alana, Sadewa pun pergi. Alana pergi masuk ke sekolah.

___

Di tengah jam pelajaran, Alana merasa pusingnya makin menjadi-jadi.

"Ibu, ibu kenapa?" Tanya seorang murid perempuan.

"Pusing sedikit" jawab Alana seraya tersenyum pada murid itu.

"Anak-anak, ibu minta kerjakan halaman 23 yaa, kalo udah selesai, kumpulkan di meja ibu. Nala, nanti tugas teman-temannya di satuin, terus di simpan ya di meja ibu" ucap Alana.

"Baik buu" ucap murid-murid yang lain.

"Terimakasih anak-anak, kalau begitu pelajaran ibu tutup, jangan lupa dikerjakan" ucap Alana lalu pergi keluar kelas dan pergi ke ruang guru.

Ketika ingin pergi ke ruang guru, badan Alana kehilangan keseimbangan dan akhirnya tak sadarkan diri.

Guru maupun murid semuanya panik, Alana di gendong oleh salah satu guru laki-laki di sana.

Hingga jam sudah menunjukkan pukul 4 kurang seperempat, Alana terbangun, yang pertama kali ia lihat adalah Shaka yang berada di sampingnya. Alana bingung, kenapa Shaka bisa di sini.

Flashback on.

Semua orang disana panik, hingga bu Airin datang dan meminta tolong Saddam selaku guru olahraga untuk menggendong Alana ke uks.

Di uks, bu Airin mencoba membangunkan Alana, dan Alana terbangun.

"Naa, makan yaa? Terus minum obat. Badan kamu panas banget" ucap Airin.

Airin ini seperti ibu kedua bagi Alana, semenjak hari pertama ia mengajar, Airin begitu perhatian terhadap Alana, membuat Alana nyaman. Airin sendiri memiliki anak yang masih berusia 3 tahun.

[4] Bajigur || Song Eunseok ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang