+bonchap

101 5 2
                                    

11 tahun kemudian.

Shaka, Alana, dan keduanya anaknya sedang berada di Jepang untuk berlibur. Di hari anniversary pernikahan mereka kemarin, Shaka menghadiahkan tiket berlibur ke Jepang, karena dari awal mereka tidak pernah pergi bulan madu.

"Jalan-jalan yuk?" Ajak Shaka pada istri dan anak-anaknya.

"Kemana mas?" Tanya Alana.

"Ada deh. Gih siap-siap" ucap Shaka. Mereka pun bersiap-siap.

Setelah selesai bersiap-siap, mereka berkumpul di ruang tamu.

"Udah semua? Ayo berangkatt!" Ajak Shaka.

"Ayoo" ucap keduanya anaknya.

"Ayo bunaa" ucap Samudra seraya menggandeng tangan Alana di sebelah kanan, dan tangan kiri Alana di gandeng oleh Sagara.

Di dalam hatinya, Alana tidak terima jika anak-anaknya tumbuh secepat ini, rasanya baru kemarin ia melahirkan anak kembarnya itu. Meskipun masih menginjak bangku kelas 6 sekolah dasar, tinggi badan kedua anaknya sudah setara dengan tinggi badan Alana.

Mereka pun berangkat menuju tempat yang Shaka katakan.

Sesampainya di sana, mereka melihat chairlift, dan Samudra tertarik, ia pun mengajak kedua orangtuanya dan adiknya.

"Naik chairlift yuk?" Ajak Samudra.

"aku duduk sama bunaa" ucap Sagara.

"Ngga, buna sama kakak" ucap Samudra.

"Ngalah atuh kak" ucap Sagara dengan memelas.

"Ngga, kamu kan kemarin seharian sama buna" ucap Samudra.

"Udah-udah, biar adil, buna sama ayah" ucap Shaka.

"Engga!" Ucap keduanya bersamaan. Membuat kedua orang tua nya terkejut.

Alana menghela nafasnya, ia menghampiri kedua anaknya.

"Adek, buna sama kakak yaa, adek sama ayah" ucap Alana. Si adek menunduk cemberut.

"Nanti habis naik itu, adek terserah mau ajak buna kemana aja" ucap Alana seraya mengusak-usak rambut Sagara.

Setelah mendengar itu, adek sumringah dan mengangguk.

"Beneran ya bunaa" ucap Sagara seraya memberikan kelingkingnya pada Alana.

"Iyaa beneran" ucap Alana seraya tertawa kecil dan menautkan kelingkingnya di kelingking si bungsu.

Adek pun menghampiri Shaka dan menariknya menaiki wahana chairlift. Adek dan Shaka naik di depan, sementara Alana dan kakak duduk di belakang mereka.

Si adek sibuk mengoceh di depan dengan ayahnya, sementara Alana dan kakak sibuk foto-foto.

"Bunaaa" panggil adek. Alana menoleh.

"Iyaaa?" Jawab Alana.

"Fotoin adekk" ucap Sagara. Alana tersenyum gemas melihat adek berpose.

"Panggil ayah" ucap Alana. Sagara mengangguk.

"Ayahh, liat ke belakang" ucap Sagara, Shaka menurut dan melihat kebelakang. Ketika Shaka melihat kebelakang, Alana memotonya.

"Aku belum siap bunn" ucap Shaka seraya membenarkan rambutnya.

"Gapapa, tetep ganteng kok" ucap Alana seraya melihat hasil fotonya.

Shaka membalikan tubuhnya seperti semula dan memandang ke arah lain dengan telinganya memerah. Sagara yang melihat itu mengadu pada Alana.

"Bunaaa, ayah salting" ucap Sagara seraya meledek ayahnya, berakhir mereka berdua saling bercanda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[4] Bajigur || Song Eunseok ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang