7.🗿

95 6 0
                                    






Hubungan Sadewa dan Alana berjalan 3 Minggu lamanya. Hubungan mereka adem tanpa masalah, dan Alana sedikit demi sedikit mulai mencintai Sadewa kembali.

Kini Alana sedang menunggu jemputan Sadewa. Selesai mengajar, Sadewa mengajak Alana untuk berburu street food.

"Maaf ya lama.." ucap Sadewa.

"Iyaa gapapa" jawab Alana seraya memakai helm dan duduk di jok belakang. Sadewa menjalankan motornya menuju tempat yang akan dituju.

Sesampainya di sana, mereka melihat-lihat sekitar barangkali ada jajanan yang mereka inginkan.

"Kamu mau beli apa?" Tanya Sadewa.

"Gatau bingung, kamu mau beli apa?" Tanya balik Alana.

"Sama aku juga bingung" jawab Sadewa.

"Kayaknya dimsum enak" ucap Alana seraya menghampiri tempat penjual tteokbokki.

"Permisi bu, dimsum nya 6 ya" ucap Alana.

"Iya neng" ucap penjual itu.

"Aku beli tteokbokki aja deh" ucap Sadewa seraya menghampiri tempat penjual tteokbokki di sebelah tempat dimsum.

"Makan nya di taman kota yuk?" Ajak Alana.

"Boleh cantik, ayoo" ucap Sadewa seraya menggenggam tangan Alana. Selesai membayar, mereka otw ke taman kota.

Sesampainya di taman kota, mereka berdua mencari tempat duduk.

"Di sana yukk" ucap Sadewa menunjuk tempat duduk yang didepannya terdapat pemandangan danau.

Mereka pun duduk di kursi taman, lalu membuka makanan mereka.

"Mau?" Tawar Alana.

"Mau, a" jawab Sadewa lalu membuka mulutnya, Alana menyuapkan 1 dimsum nya ke mulut Sadewa.

"Makasii, kamu mau ga?" Tanya Sadewa.

"Tar aku kunyah dulu dimsumnya" ucap Alana yang sedang mengunyah dimsumnya.

"Mauuu" ucap Alana setelah menghabiskan dimsumnya. Sadewa menyuapkan tteokbokki itu ke mulut Alana.

"Makasii" ucap Alana. Sadewa tersenyum menepuk pelan kepala Alana.

Tak lama setelahnya, Alana memegang dadanya, napasnya tersengal-sengal.

"Sa.. sesek.." ucap Alana dengan airmata yang terus mengalir di ujung matanya, hal itu membuat Sadewa panik.

"Kenapaa? Ayo ke rumah sakit" ucap Sadewa seraya menggendong Alana dan membawa Alana ke rumah sakit. Dan beruntungnya, rumah sakit itu terletak di samping taman kota, Sadewa berlari ke rumah sakit sampai beberapa orang perawat membawa Alana menggunakan brankar.

Ketika para perawat membawa Alana ke ruangan, tepat saat itu juga, Shaka keluar dari ruang operasi. Shaka yang melihat Alana dibawa langsung ikut berlari ke arah brankar.

"Ini kenapa?!" Tanya Shaka melihat Alana terus mengeluarkan air matanya.

Alana memegang satu lengan Shaka dengan napasnya yang tersengal-sengal dan air matanya yang terus mengalir.

"Jangan tutup mata kamu, dek!" Tegas Shaka ketika Alana ingin menutup matanya dan cengkeraman pada tangan Shaka mengendur. Akhirnya para perawat itu membawa Alana ke ruangan dan Shaka ikut masuk, Sadewa menunggu Alana di luar ruangan.

Setengah jam kemudian, Shaka keluar dari ruangan itu dan menghampiri Sadewa.

'plakk' bunyi tamparan. Ya, Shaka menampar Sadewa.

[4] Bajigur || Song Eunseok ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang