열여섯

643 48 5
                                        

"Maaf aku tidak bisa menyembunyikan hal ini lama lama. Mungkin putraku belum siap untuk memberitahu kalian semua, jadi biarkan aku yang memberitahu."

Semua terdiam saat Akemi berujar demikian. Akemi menghela nafas panjang.

"Leukimia memasuki tahap stadium akhir. Yoshi cukup buruk kondisinya, belum lagi paru parunya yang sepertinya tidak berfungsi dengan baik."

Deg.

Bagaikan di tusuk ribuan pisau, entah Baekhyun dan Irene maupun yang lain mereka terkejut dengan apa yang Akemi katakan terutama Jihoon dan Junkyu.

"Untuk sekarang, Yoshi hanya bisa bertahan dengan alat alat di tubuhnya. Kemungkinan untuk sadar kembali mungkin 50%. Bukan hanya luka organ. Tapi Yoshi juga terluka secara fisik dan mental. Tergantung dengan Yoshi, tetap bertahan atau menyerah." Jelas Akemi lagi.

Entah mengingat apa yang Akemi jelaskan, rasanya Baekhyun ingin sekali menghukum dirinya sendiri yang tidak becus menjaga keponakannya. Padahal, dulu keluarga mereka baik baik saja.

Baekhyun menatap wajah damai Yoshi yang tertutup masker oksigen. Ia mengusap lembut punggung tangan Yoshi.

Yoshi itu ceria. Siapapun yang melihat senyum atau tawa Yoshi pasti akan menular pada siapapun. Tapi lihat sekarang? Yoshi teduh. Mereka sedih akan keteduhan cahaya mereka.

Ceklek.

Baekhyun menoleh, mendapati Asahi yang berjalan menghampirinya. Baekhyun berdiri menyambut Asahi.

"Paman keluar ya? Ajak mengobrol Yoshi nya" tutur Baekhyun.

Asahi mengangguk. Ia duduk di kursi samping brankar dan menatap hilangnya punggung Baekhyun dari balik pintu.

Yoshi beralih menatap Yoshi. Tangannya bergerak mengusap lembut pipi tirus Yoshi. Padahal, baru semalam rasanya Asahi menemani Yoshi tidur tapi sekarang? Yoshi harus kembali ke tempat buruk ini.

"Maaf, maaf gagal menjagamu.." lirihnya.

Asahi akui Asahi gagal menjaga Yoshi. Sekarang, ia bisa merasakan rasanya menjadi seorang kakak yang gagal menjaga adiknya. Mungkin, ini yang di rasakan Hyunsuk kan?

Apalagi katanya, Hyunsuk sekarang menangis di rumah sakit jiwa dan terus memanggil nama Yoshi. Sepertinya, Hyunsuk sudah menyesal.

"Kakak mu terus menangis. Sekarang dia menginginkan Yoshi nya kembali bangun dan kembali bahagia. Bangun, kakak mohon.."

Berhasil. Berhasil membuat Asahi menangis untuk pertama kalinya. Yoshi berhasil membuat Asahi menangis bahkan sekarang ini menginginkan dirinya untuk bangun.

Asahi yang di kenal tidak pernah menangis di depan siapapun, kini menangis di depan Yoshi. Asahi menangis tanpa suara.

Ceklek.

Asahi segera menghapus air matanya.

"Sudah makan?" Tanya Asahi.

Jihoon menggeleng. "Tidak nafsu. Junkyu juga menangis terus tuh" jawabnya.

Asahi tersenyum. "Makan ya? Kalau tidak makan nanti sakit," ucap Asahi.

Jihoon menggeleng. Asahi paham Jihoon dan Junkyu shock atas kejadian pagi tadi. Apalagi keduanya ikut terluka meski tidak separah Yoshi.

Asahi berdiri, mengusap lembut kening Jihoon yang terbalut perban. "Yoshi akan sedih melihat mu seperti ini. Makan ya? Junkyu ajak kesini, kakak mau bicara" tutur Asahi.

Jihoon mengangguk, ia berjalan ke luar tanpa berkata apapun membuat Asahi menghela nafas panjang. Berlatih menjadi seorang kakak saja ternyata cukup sulit ya? Kita harus sabar dan harus bisa membujuk dalam keadaan apapun.

NOT ME || YOSHINORI [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang