Gigi merasa kepalanya pening saat ini, bagaimana tidak!, di hadapannya saat ini terdapat Martin yang duduk sambil memeluk bantal sofa dengan menundukkan kepalanya dalam.
Pria itu tiba-tiba saja berkata tidak mau pergi kerja untuk hari ini, dengan bermodalkan beribu alasan yang belum bisa Gigi terima.
Konon katanya dalam sebuah hubungan,, masing-masing pasangan akan melihat atau juga memperlihatkan sisi lain yang tidak pernah diperlihatkan kepada orang lain!.
Makanya Gigi agak sedikit shock melihat Martin saat ini. Karena Martin yang Ia kenal sebelumnya adalah seorang pekerja keras yang tidak pernah lepas akan sebuah tablet dan komputer dari tangannya.
Gigi berdiri di hadapan pria itu dengan kedua tangan yang ber sedekap dada,
memandangi nya tajam membuat pria itu merasa terintimidasi."Ada apa sebenarnya, kenapa kamu tiba-tiba tidak jadi mau berangkat ke
kantor?" ciee... udah aku kamu an... batuk dikit gak ngaruh wkwk.Martin tetap tidak bergeming dan tidak berani menatap wajah wanitanya saat
ini."Babe, kalo orang lagi bicara itu harus ditatap!!" ucap Gigi mencoba tegas tetapi tetap saja pria itu tidak bergeming dari tempatnya.
"Babe? are you really going to fucking ignoring me?" tanya nya mulai jengah,
"Okay then, I'm better leaving" ucap Gigi segera berbalik untuk meninggalkannya sendirian,, tetapi tangannya malah di tarik oleh pria itu dan membuatnya kembali terduduk di samping nya."Don't go please, can we just stay at home today. I promise you only for today." ucap Martin memohon.
"But why, you said to Javier that you'll go to the company later. He must be waiting for you! I do have an assignment that I need to finish". Gigi berucap dengan suara yang meninggi kepada pria nya supaya Ia sadar bahwa ini salah.
Mendengar suara Gigi yang meninggi membuat nya terdiam, raut wajahnya
langsung berubah getir,, dengan mata lesu dan bibir yang melengkung ke bawah.Gigi yang telah kelepasan spontan merasa bersalah melihat pria nya yang
menunduk dengan ekspresi seperti itu.Gigi beralih menggenggam tangan Martin mengelusnya halus "sorry babe" ucapnya menyesal.
"Gak papa kok, aku yang harusnya minta maaf karena kekanak-kanakan. Aku cuma mau ngabisin hari spesial ini bareng kamu seharian di rumah. Soalnya kalo udah ketemu kerjaan,, takutnya mood aku rusak nanti." jelas nya dengan puppy eyes yang menatap wanitanya dengan penuh harap.
Runtuh sudah pertahanan Gigi, ditambah sepertinya tekad Martin untuk libur hari ini benar-benar kukuh.
Membujuknya untuk berangkat pun jadi terasa percuma.
"Manis banget sih yang masih pengen berduaan" ucapnya gemas dengan
menjawil pipi Martin."Kalo gitu sebagai gantinya, kamu harus tanggung jawab atas perkataan kamu. tadi kamu bilang ke Javier akan tetap ke kantor kan". Jelas Gigi memberikan negosiasi.
Mendapat lampu hijau dari wanitanya,, ekspresi Martin berangsur berubah menjadi senyum lebar. "tentu, aku akan tanggung jawab".
Pria itu kembali mendial handphone nya dan menyambungkan panggilan pada Javier.
"Halo boss, ada apa lagi?"tanya Javier dari seberang telepon.
"Aku dan Gigi hari ini tidak jadi ke kantor, tolong handle pekerjaanku atau
simpan untuk aku kerjakan besok, kemudian pastikan absen Gigi tetap full untuk hari ini"."Apa-apaan, hei ka..." belum siap Javier melayangkan protes nya, panggilan tersebut sudah di putus secara sepihak oleh Martin.
"See, sudah kan". Gigi memicingkan matanya kepada Martin sembari memperingati pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
By My Side
Fanfic"Rasanya sangat dingin dan menakutkan untuk hidup di dunia yang terisolasi ini sendirian". Martin "Tidak peduli apa yang telah terjadi dan yang akan terjadi, kamu adalah pilihanKu mulai sekarang sampai seterusnya". Gigi ~Stay By My Side~ Cerita ini...