Kim Doyoung, anak 13 tahun yang sangat menyukai bola berwarna kuning biru putih itu. Tidak, bukan hanya bolanya, tapi dia juga menyukai permainannya, Voli. Dia sangat tertarik pada voli sejak dia diajak ayahnya menonton pertandingan voli saat di bangku akhir sekolah dasar.
Dan disinilah dia sekarang, berada di sebuah tim voli di sekolah menengah pertamanya. Dia menjadi spiker andalan dalam tim nya. Karena ketika dia bermain, maka kemenangan sudah dipastikan ada ditangannya.
"Ternyata kau keren juga." Laki-laki berambut kecoklatan duduk di sebelah Doyoung saat pertandingan voli baru selesai.
"Kau ini, dia lebih tua darimu. Panggil dia 'hyung'." Tiba-tiba datang pelatih voli sekolah Doyoung dan memukul pelan punggung laki-laki yang bicara pada Doyoung tadi.
"Tidak apa-apa, Coach ." Doyoung tersenyum ramah menanggapi perkataan pelatihnya itu.
Sedangkan laki-laki di depannya itu hanya diam saja.
"Tirulah dia, semakin kesini dia semakin pandai bermain karena usahanya. Tidak sepertimu, karena kau sudah ahli kau sering bolos latihan." Perkataan pelatihnya itu makin membuat laki-laki berambut coklat itu merengut dan menahan kesal di dadanya.
Sepeninggalan pelatihnya itu, Doyoung menepuk pundak laki-laki disebelahnya.
"Jangan dipikirkan perkataan Coach, kau bahkan lebih keren dariku." Doyoung menepuk pundaknya sekali lagi lalu mengambil tas nya dan pergi dari tempat pertandingan.
Tidak tau saja, laki-laki yang dia ajak bicara tadi menatap kepergiannya itu tanpa berkedip.
....
"Aku pulang..." Doyoung dengan langkah riang masuk ke dalam rumahnya.
Tapi tidak ada sahutan dari siapapun, bahkan suasana dalam rumah seperti tidak ada kehidupan. Tapi hal itu tak menghilangkan senyuman lebar Doyoung, dia berjalan ke arah ruang tamu dan duduk di sofa.
Dia mulai mengeluarkan buku dan alat tulisnya lalu menuliskan sesuatu. Setelahnya dia merobek kertas dalam buku itu dan meletakkannya di bawah vas bunga. Setelah itu, Doyoung naik ke kamarnya dan mulai membersihkan diri.
Malamnya, ketukan pintu terdengar dari luar kamar Doyoung. Pemilik kamar yang tertidur terusik dan beranjak membuka pintu kamarnya.
"Selamat anak appa." Ternyata itu kedua orang tuanya yang berdiri di depan kamarnya.
"Dia anakku juga." Ibunya memeluk Doyoung erat dan menuntunnya untuk turun ke ruang makan.
"Waah. Ini eomma yang menyiapkan semuanya?" Doyoung terbelalak kagum melihat hidangan yang tertata rapi di atas meja makan.
"Iyaa Doyoungie. Ini hadiah dari kita." Ibu Doyoung menatap anaknya dengan senyum bangga.
"Tapi kenapa aku tidak mendengar suara memasak ya?" Doyoung mengernyit bingung menatap kedua orang tuanya.
"Kau pasti kelelahan dan tertidur, jadi tidak mendengar apapun, sayang." Ibu Doyoung mengusap lembut kepala anaknya itu.
"Benar. Kau sudah bekerja sangat keras. Jadi kamu harus mengisi tenaga untuk babak final minggu depan." Giliran ayahnya menuntun Doyoung untuk duduk di bangku dan mulai makan.
Harmonis sekali bukan keluarga Doyoung?
....
Seminggu lagi final pertandingan voli, Doyoung berlatih sangat keras. Bahkan sekolahnya memberikan waktu untuk dia berlatih, karena ini juga demi nama baik sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
(fool)ley player - JAEDO 🏐
FanfictionKim Doyoung ; Spiker andalan Neo 27 University. Dengan ketenangannya saat bermain membuatnya dengan mudah mencetak poin dan orang-orang kagum padanya. Tapi apakah itu tetap sama saat dia bertemu dengan seorang Spiker andalan lainnya? Jung Jaehyun ;...