Warning!
Typo bertebaran
🔞🔞🔞Tin tin
"Itu dia sudah datang. Bukakan gerbangnya." Jaehyun yang awalnya berada di posisi duduk di pinggiran gerbang rumah Doyoung langsung berdiri saat melihat mobil yang dikenalnya.
"Pak, biarkan dia masuk." Doyoung turun dari mobilnya dan menghampiri penjaga rumahnya untuk membukakan gerbang rumahnya.
"Baik." Penjaga itu langsung membuka gerbangnya dan mempersilakan Jaehyun dan Doyoung masuk.
Setelah memarkirkan mobil masing-masing, Doyoung masuk terlebih dahulu ke rumahnya di ikuti Jaehyun di belakangnya.
"Aku pulang..." Doyoung melepaskan sepatunya lalu langsung melangkah menuju dapur dengan barang belanjaannya.
"Penjagamu itu sangat sulit. Aku benar-benar dilarang masuk, padahal aku tamunya. Dia bilang aku harus ada janji dulu denganmu. Saat kukatakan aku sudah ada janji denganmu, masih saja dia tidak percaya." Jaehyun terus mengomel mengikuti langkah kaki Doyoung menuju dapurnya dan memasukkan bahan yang sudah dia beli ke kulkas.
"Kenapa kau diam saja? Jawab aku." Jaehyun lama-lama merasa kurang senang karena tanggapan Doyoung hanya diam.
"Memangnya aku harus jawab apa?" Doyoung menatap datar Jaehyun yang sudah duduk di kursi meja dapur.
"Entah, setidaknya berikan reaksi." Jaehyun mengangkat bahunya dan Doyoung sekali lagi mengabaikannya dan kembali ke kegiatannya.
Grep
Jaehyun tiba-tiba memeluk Doyoung dari belakang, membuat Doyoung terkejut sesaat.
"Kau ingin kita melakukannya disini? Sepertinya seru juga." Jaehyun mulai mengendus leher Doyoung dan sedikit menghirupnya dalam.
Doyoung mendecak sebal dan mendorong Jaehyun agar lepas darinya.
"Aku lapar, bodoh. Biarkan aku makan dulu." Doyoung mulai beraksi memasak sesuatu yang tidak memerlukan banyak waktu, dia sangat lapar.
"Kalau begitu buatkan aku satu. Agar tenagaku nanti saat memakanmu bertambah." Jaehyun bersandar di meja dapur dan melihat Doyoung dengan tatapan menggoda.
Doyoung hanya memutar matanya dan mulai memasak dengan Jaehyun yang selalu mengikutinya.
"Aaarrgghh... ini lama sekali hyung. Kita pemanasan saja dulu." Jaehyun mendesah frustasi menunggu Doyoung yang benar-benar fokus memasak selama 10 menit.
Cup
Jaehyun mencium pipi Doyoung dengan tiba-tiba lalu menarik pinggang yang lebih tua mendekat.
"Yak! Jung. Biarkan aku me-"
Cup
Jaehyun tidak membiarkan Doyoung menyelesaikan perkataannya dan memilih membungkam mulutnya dengan bibir miliknya. Suara kecapan dan hisapan cukup terdengar di iringi suara masakan Doyoung yang masih dimasak di atas kompor.
"Kau sudah gila! Biarkan aku bernapas." Doyoung langsung meraup oksigen dengan rakus setelah ciuman Jaehyun terlepas.
"Ya aku gila. Harusnya disini aku yang bisa menentukan kapan kita akan melakukannya. Tapi kau selalu menundanya dengan berpura-pura memasak." Jaehyun menahan tengkuk Doyoung agar wajah mereka tetap berdekatan.
"Berpura-pura apa? Aku benar-benar masak dan benar-benar lapar." Doyoung jadi ikut emosi, padahal niatannya dia tidak ingin untuk marah.
"Berhenti memasak. Tidak ada waktu lagi. Kesepakatan kita kalau kau kalah-"
KAMU SEDANG MEMBACA
(fool)ley player - JAEDO 🏐
FanfictionKim Doyoung ; Spiker andalan Neo 27 University. Dengan ketenangannya saat bermain membuatnya dengan mudah mencetak poin dan orang-orang kagum padanya. Tapi apakah itu tetap sama saat dia bertemu dengan seorang Spiker andalan lainnya? Jung Jaehyun ;...