CHAPTER 04 (1/3)

320 35 1
                                    

Warning!
Typo bertebaran

Pagi menyapa dua orang di dalam lapangan itu tapi yang terbangun hanya salah satu dari mereka. Dia terbangun setelah mendengar suara kunci yang dibuka. Dengan cepat dia mencari tempat sembunyi yang sekiranya tidak bisa orang lihat.

Seorang penjaga itu terkejut setelah dia mengintip ke dalam saat melihat lampu yang menyala, karena seingatnya dia sudah mematikannya.

"O! Tuan, Tuan?" Dia lebih terkejut saat melihat ada orang yang terduduk di pinggir lapangan.

Orang itu -Doyoung- dia perlahan membuka matanya dan mendongak menatap penjaga itu.

"Apa anda disini sejak kemarin?" Penjaga itu memegang pundak Doyoung dan membantunya berdiri setelahnya.

"Ah iya Pak, terima kasih." Doyoung sedikit membungkuk tanda sopan pada penjaga.

"Ah iya, orang yang disini tadi sudah keluar?" Pertanyaan Doyoung membuat raut kebingungan penjaga itu terpasang.

"Orang yang mana?" Begitu juga pertanyaan penjaga, Doyoung juga dibuat bingung mendengarnya.

Karena Doyoung ingat pasti, Jaehyun ada bersamanya semalam dan duduk di seberangnya. Tapi sekarang dia tidak terlihat sama sekali.

"Ah sepertinya aku hanya mimpi." Doyoung bergumam sendiri saat dia melihat sekeliling hanya ada dirinya dan penjaga itu, tidak ada yang lain.

"Kalau begitu saya permisi ya, Pak. Terima kasih sekali lagi." Doyoung membungkuk berkali-kali untuk pergi dari lapangan itu.

Dia sedikit berlari ke tempat parkir dan menaiki mobilnya yang masih terparkir rapih disana. Dia menyandarkan tubuhnya untuk mengurangi lelahnya. Tapi suara pintu disebelahnya terbuka lalu tertutup membuat dia membuka mata dan menoleh kearah samping.

"Hah? Sedang apa kau disini? Tidak ada tumpangan." Doyoung langsung berkata dengan nada kesal saat melihat manusia itu.

"Wae hyung? Aku tadi malam bersamamu, jadi tolong antarkan aku ke rumah." Jaehyun, yang selalu bisa membuat Doyoung kesal saat bertemu dengannya kini bersikap manis dengan suaranya yang lembut.

Doyoung tidak menjawab perkataan Jaehyun, dia hanya mulai melajukan mobilnya menuju rumah Jaehyun.

"Hyung, kenapa kau tiba-tiba menangis kemarin?" Dalam kesunyian di dalam mobil, Jaehyun tiba-tiba melontarkan pertanyaan itu.

"Tidak apa-apa." Dooyung hanya terus berusaha tetap fokus pada jalanan sambil menanggapi Jaehyun seadanya.

"Kau tidak mau beritahu alasannya padaku, ya?" Jaehyun memicingkan matanya melihat Doyoung yang sepertinya sama sekali tidak terpengaruh dengan pertanyaannya.

"Untuk apa juga aku beritahu padamu, memang kau siapa?"

Deg

Entah kenapa perkataan Doyoung itu membuat dada Jaehyun terasa dihantam sesuatu.

"Benar." Hanya satu kata itu yang bisa keluar dari bibir Jaehyun.

"Ah, ini sangat sepi. Kau tidak bosan, hyung?" Entah kenapa Jaehyun malah berusaha mencari topik lain setelah rasa aneh yang masuk dadanya.

(fool)ley player - JAEDO 🏐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang