CHAPTER 05 (2/2)

399 37 4
                                    

Warning!
Typo bertebaran
🔞🔞🔞

"Kau dengar, sahabatmu akan kesini sebentar lagi. Jadi, mendesahlah dan sahabatmu tidak akan melihat ini." Jaehyun mendekatkan wajahnya pada Doyoung dan menggerakkan pinggulnya dengan tempo teratur.

"Masih tidak mau? Baiklah. Aku siap melakukan ini sampai kau bisa mendesah. Apalagi mendesahkan namaku, itu terdengar lebih baik." Jaehyun menjauhkan wajahnya saat tidak menerima respon apapun dari Doyoung.

Dia mulai melanjutkan aksinya dengan menggerakkan pinggulnya kali ini dengan tempo cepat. Bahkan suara decitan ranjang dan lantai yang bergesek mengiringi suara kulit yang saling bersentuhan.

Jaehyun sangat menikmati kegiatan yang dia lakukan, dia juga menikmati pemandangan yang ada di bawahnya. Doyoung dengan tangan terikat di kepala ranjang dan bibir yang di gigit agar suara desahannya tidak keluar. Entah kenapa hal itu membuat gairah Jaehyun semakin meningkat.

"Aaah... Kim Doyoung, kau diam saja ini nikmat. Apalagi saat kau mendesah." Jaehyun mendesah lega saat mencapai puncaknya dan menyemburkan semua isinya di dalam Doyoung.

"Aku baru sadar. Hahaha..." Jaehyun terkekeh menatap Doyoung yang memalingkan wajahnya enggan menatap Jaehyun.

"Kelinci nakal, kau tidak mendesah agar kau bisa melakukan ini denganku sepanjang hari ya? Kau sangat mencintaiku, hm?" Jaehyun berkata di telinga Doyoung di akhir kalimat dan menggigit kecil telinga Doyoung.

"Kau nakal, tapi aku menyukainya. Ayo kita mulai lagi." Jaehyun tanpa melepaskan miliknya di dalam Doyoung mulai melanjutkan lagi aksinya.

Dia menjilati setiap inci tubuh Doyoung dan meninggalkan bekas dimana-mana.  Dan tanpa aba-aba dia mulai menggerakkan pinggulnya lagi langsung dengan tempo cepat. Akhirnya cairan yang tidak masuk sepenuhnya keluar sedikit sesaat Jaehyun menghentakkan miliknya.

"Aaahhh.." Rasa sakit yang tiba-tiba datang dibagian bawah Doyoung membuatnya dengan terpaksa mengeluarkan suara menjijikkan itu.

"Lihatlah, suaramu sangat merdu." Jaehyun mencengkeram dagu Doyoung dan melumat bibir merah bengkaknya.

"Aku biasanya tidak tahan melihat orang yang tidak bisa mendesah dibawahku, tapi pengecualian untukmu. Aku akan bersabar bahkan akan sangat senang kalau kau tidak mendesah sampai besok pagi." Suara Jaehyun terkesan lembut tapi di iringi dengan aura hitam yang mengelilinginya.

Doyoung yang masih berusaha menahan desahannya mulai berpikir keras. Dia benci untuk memberi kepuasan pada Jaehyun, tapi dia akan mati kalau harus digagahi Jaehyun sampai besok. Dia akhirnya tidak punya pilihan lain, semoga setelah kepuasan Jaehyun terpenuhi dia benar-benar berhenti, pikir Doyoung.

"Aahhh... Jae.. hhh... hyun... ahhh..." seketika hentakan dibagian bawah Doyoung terhenti.

Jaehyun menatap Doyoung sebentar lalu tersenyum.

"Akhirnya kau mengerti." Jaehyun mengecup bibir Doyoung dan mulai menggerakkan lagi pinggulnya.

Kali ini Jaehyun makin bersemangat karena gerakannya benar-benar diiringi suara merdu Doyoung.

"Aaah... ku... i... hhh..  ngin... mmmhh... keluar...hhh...." Doyoung berkata susah payah dengan desahannya yang dia buat seringan mungkin.

(fool)ley player - JAEDO 🏐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang