CHAPTER 04 (2/3)

328 33 3
                                    

Warning!
Typo bertebaran


"Kau sudah sadar?"

Doyoung melirik ke suara yang dia dengar dan memutar bola matanya malas.

"Kau bisa melihat, kan?" Pertanyaan retoris Doyoung itu mendapat kekehan kecil dari orang yang duduk di sebelah ranjangnya.

"Aku hanya memberitahu, tim mu kalah." Orang itu langsung ke topik yang memang ingin dia bicarakan saat bertemu Doyoung.

"Kau tidak lihat aku seperti ini?" Doyoung melirik Jaehyun dengan tajam.

"Ya aku tahu. Aku tidak menyuruhmu membuka lebar kakimu sekarang. Tapi kalau kau mau sekarang juga aku siap."

"Berhenti Jaehyun, sialan!" Doyoung sedikit berteriak saat Jaehyun tiba-tiba naik ke ranjangnya dan memposisikan dirinya di atas Doyoung.

"Ssst... kau tidak mau orang melihatmu secara langsung mendesah, kan? Kecilkan suaramu." Jaehyun berbisik dengan suara rendah dan meletakkan jari telunjuknya dekat dengan bibir Doyoung.

"Kau yang membuatku berteriak, turun sekarang." Jaehyun tanpa protes langsung turun dan kembali duduk di kursi yang dia duduki tadi.

"Jadi, datang ke rumahku pukul 8 malam nanti. Kau sudah tahu alamatnya, kan?" Jaehyun melipat tangannya di depan dada dan menatap Doyoung serius.

"Aku tidak mau. Kau yang butuh kenapa harus aku yang datang?" Doyoung perlahan bangun dan duduk di atas ranjang dengan kerutan di dahinya menandakan kepalanya yang terasa sangat berat.

"Hei. Kau tidak salah? Seharusnya kau yang membutuhkanku sekarang. Video itu masih ada padaku, fotonya juga." Jaehyun dengan tiba-tiba berdiri dan mengangkat dagu Doyoung agar tatapan mereka bertemu tanpa memedulikan kesakitan yang Doyoung rasakan.

"Rekaman palsu. Untuk apa aku takut dan tunduk padamu." Doyoung menatap Jaehyun tajam dan inginnya dia melepaskan tangan Jaehyun dari wajahnya, tapi kalau saja dia melakukan pergerakan yang cepat maka pusing yang dia derita makin parah.

"Palsu? Kau masih saja tidak percaya. Akan ku putar dengan suara keras agar kau percaya ini palsu atau asli." Jaehyun melepaskan sendiri cengkeramannya pada dagu Doyoung dan mencari ponsel di sakunya.

"Tidak perlu." Doyoung turun dari ranjang ruang kesehatan dan berdiri tepat di hadapan Jaehyun.

"Kalau kau memang mau, datang ke rumahku. Carilah sendiri alamatnya." Doyoung berlalu pergi tanpa mempedulikan teriakan protes dari Jaehyun.

...

Doyoung dengan napasnya yang masih terasa berat masuk ke lapangan dan menemukan teman-temannya yang sedang melakukan latihan tambahan. Doyoung berjalan lurus menuju pelatihnya yang sedang fokus melihat para anggota tim nya berlatih.

"Coach, maafkan aku. Karena aku Tim kita jadi kalah." Doyoung membungkuk rendah di depan pelatih Tim Voli Neo 27.

"Ya. Sekarang bergabung dengan mereka." Pelatih dengan wajah yang cukup keras itu tanpa sedikitpun menatap Doyoung dan menyuruhnya langsung melakukan latihan tambahan.

Doyoung patuh dan langsung bergabung dengan para rekan tim nya.

"Doyoung-ah. Sebaiknya kau istirahat saja." Salah satu rekan tim Doyoung yang ada di dekatnya berbisik padanya.

(fool)ley player - JAEDO 🏐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang