CHAPTER 02 (2/2)

430 41 0
                                    

Warning!
Typo bertebaran

"Ah sial!" Ten mengumpat pelan saat melihat ponselnya.

"Hei, santai. Jangan marah seperti itu." Doyoung menenangkan Ten yang terlihat sedikit kesal itu.

"Iyaa. Jangan mengumpat. Kami hanya bercanda, seperti tidak mengenal kami saja." Kun juga menenangkan Ten karena keduanya pikir Ten kesal karena mereka tinggal tadi.

"Ah tidak. Bukan kalian. Ponselku tertukar dengan seseorang. Aku tidak mengumpat." Ten menjelaskan kesalahpahaman yang dipikirkan kedua sahabatnya itu.

"Bagaimana bisa?" Doyoung menatap Ten dan menunggunya bercerita.

"Tertukar dengan siapa?" Kun juga bertanya dan bersiap mendengar cerita.

"Aku tadi menabrak seseorang lalu barang bawaanku jatuh. Mungkin ponselku tertukar saat itu." Ten meletakkan ponsel Taeyong yang dia bawa di atas meja.

"Kau telepon saja nomormu." Doyoung memberi saran dan mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya.

"Tapi ponsel ini terkunci." Ten memasang wajah sedihnya karena ponselnya sudah seperti pendamping baginya.

"Pakai ponselku." Doyoung dan Kun menyodorkan ponselnya bersamaan dan juga bicara bersamaan.

"Woah. Kalian perhatian sekali teman-temanku tersayang." Ten langsung mengambil kedua ponsel itu dan mulai mengetik nomornya di kedua ponsel itu.

"Kan bisa satu saja?" Kun menghela napasnya melihat Ten yang kesusahan bolak-balik melihat ponsel Doyoung dan Kun bergantian.

Ten hanya terkekeh lalu mengembalikan salah satu ponsel mereka. Dia menghubungi nomornya tapi dia hanya dapat suara wanita yang bilang nomornya tidak aktif.

"Tidak aktif?" Ten bergumam yang didengar kedua sahabatnya.

"Apa ponselmu mati?" Doyoung bertanya lalu mengambil ponselnya setelah Ten menyodorkannya.

"Sepertinya tidak." Ten mengingat ponselnya masih hidup saat dia masih di kelas tadi.

"Apa kau tidak tahu nama orang yang menabrakmu?" Kun bertanya lagi sambil makan makanan yang sudah datang.

"Tay- Te- Tom Yum? Ah aku jadi rindu masakan ibuku." Ten tiba-tiba keluar topik dan melahap makanan yang dia pesan.

"Hei. Namanya.." Kun mengangkat tangannya menyadarkan Ten agar tidak keluar topik.

Ya kalau dia tidak ingin ponselnya kembali, tidak apa-apa. Pikir Kun.

"Ah iya. Maaf. Sebentar." Ten memutar kembali kejadian tadi, dia mereka ulang adegan di kepalanya.

"Taeyong." Ten mengingat saat teman Taeyong memanggilnya.

"Aku tidak tahu." Kun yang tadinya terfokus pada Ten langsung memfokuskan dirinya pada makanannya.

"Apa kita tanya ke bagian kemahasiswaan?" Doyoung memberi saran dan langsung saja disetujui kedua sahabatnya itu.

Ide yang cukup bagus, pikir mereka.

....

"Haaah... aku lupa, nama Taeyong tidak mungkin hanya ada satu." Doyoung menjatuhkan kepalanya diatas tumpukan buku dihadapannya.

Yaa, mereka bertiga tidak ada yang berpikir nama Taeyong itu banyak, tidak hanya satu orang. Bahkan mereka menghabiskan waktu hampir setengah jam untuk mencari nama Taeyong di sebuah buku yang hanya ada tulisan di dalamnya.

"Kita datangi saja satu-satu." Seketika Ten mendapat pukulan sayang dari kedua sahabatnya itu.

"Kau pikir universitas ini sekecil gubuk?" Kun ikut menjatuhkan kepalanya seperti Doyoung tadi tanda lelah.

(fool)ley player - JAEDO 🏐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang