CHAPTER 01 (1/3)

670 51 0
                                    

Warning!
Typo bertebaran...

"Doyoung hyung! Selamat kau menang lagi!!!" Haechan langsung menghampiri Doyoung yang sedang makan di kantin kampus.

Haechan langsung bergelayut manja di lengan Doyoung.

"Pasti ada maunya." Laki-laki dengan wajah blasteran Canada itu bergumam sendiri lalu duduk di sebelah kiri Doyoung.

"Heh, beruang kecil, kita juga ada di tim itu. Kau tidak memberi selamat pada kita?" Dua orang yang duduk berhadapan dengan Doyoung juga melirik sinis Haechan yang masih bergelayut manja pada Doyoung.

"Yaaa, kami memang tidak se kaya Doyoung. Taoi setidaknya kami juga sama berusahanya seperti dia." Salah satu laki-laki dihadapan Doyoung itu bicara dengan logat khas yang dia miliki.

"Aish, kenapa membawa kekayaan? Kita semua sama, Ten." Doyoung yang sedari tadi menikmati makannya setelah lelah melakukan pertandingan akhirnya bersuara.

Orang yang dipanggil Ten oleh Doyoung itu disikut lengannya oleh teman disebelahnya.

"Aaaa maafkan aku Doyoung. Iyaa kita sama." Ten tersenyum menunjukkan giginya dengan canggung karena sudah salah mengeluarkan kata itu.

"Iyaa semua sama. Jadi kalau aku ucapkan selamat pada Doyoungie hyung. Semua juga sudah termasuk ku ucapkan selamat." Haechan duduk tegak setelah selesai bermanja dengan Doyoung hyungnya.

"Itu berbeda Chan-ah." Baru saja Doyoung akan menceramahinya, tapi Haechan dengan cepat menghentikannya.

"Iya-iya, hyung. Selamat juga untuk kalian Ten hyung, Kun hyung." Haechan memasang senyum tertulusnya mengucaokan hal itu pada dua orang di depan Doyoung itu.

"Hyung~~~" Suara memelas Haechan itu membuat semua yang ada di meja itu memutar bola matanya.

"Kenapa?" Doyoung menatap Haechan yang tersenyum menampakkan giginya itu.

"Karena tim voli universitas kita menang, bagaimana kalau kita rayakan?" Haechan menaik-turunkan alisnya berharap Doyoung paham akan kodenya.

"Tidak hyung. Jangan turuti dia kali ini. Permintaannya aneh." Mark yang sedari tadi diam akhirnya bersuara karena menangkap kode yang dimaksud Haechan.

"Apa? Aku hanya minta perayaan, memang salah?" Haechan memajukan bibirnya dan mengernyitkan dahinya menatap Mark.

"Yang salah itu adalah tempat yang kau pikirkan. Aku tahu pikiranmu, Haechan-ah." Mark melipat tangannya di dada dan menatap Haechan sengit.

"Memangnya kau mau dirayakan dimana?" Doyoung yang ada diantara dua bocah tingkat pertama itu akhirnya bertanya pada salah satunya.

"Club." Haechan dengan senyum tak berdosanya menatap Doyoung.

"Lihat hyung. Padahal ayahnya sudah melarang ke tempat seperti itu. Akan ku adukan kau." Mark menunjuk Haechan mengancamnya agar takut.

"Adukan saja kalau berani." Haechan menjulurkan lidahnya mengejek Mark.

"Kalian ini sepasang kekasih tapi selalu saja bertengkar." Kun menggelengkan kepalanya melihat sejoli yang duduk diantara sahabatnya itu.

"Putus saja kalau setiap hari bertengkar." Ucapan Ten membuat Mark dan Haechan menatapnya horor.

"Bercanda." Ten terkekeh melihat respon cepat Mark dan Haechan itu.

"Baiklah. Kita rayakan malam ini." Keputusan Doyoung membuat beragam reaksi dari orang di meja itu.

(fool)ley player - JAEDO 🏐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang