Vino sudah selesai mengganti seragamnya, dengan seragam yang baru.
Ia hanya duduk diam di pinggiran brankar UKS, sedangkan Kajev, ia duduk diam di sofa, yang tersedia di UKS.
Vino merasa bosan, ia turun dari brankar UKS, membuat Kajev semakin menatap intens dirinya.
"Mau ke mana?" Tanya Kajev ketika Vino ingin melangkahkan kakinya menuju pintu UKS.
Langkah Vino terhenti ketika mendengar pertanyaan itu. Ia berbalik menatap datar Kajev.
"Keluar" Jawab Vino datar, lalu berbalik dan ingin melanjutkan langkahnya. Namun Kajev kembali menghentikan langkahnya.
"Tunggu" Ucap Kajev menghentikan langkah Vino.
Ia bangkit dari duduknya, dan berjalan mendekat kearah Vino yang sedang menatap datar dirinya. Ia berhenti tepat di hadapan Vino.
Kajev lebih tinggi dari Vino, Tinggai Kajev 185 cm sedangkan Vino hanya 176 cm. Sungguh perbedaan yang cukup jauh.
Alis Vino sedikit terangkat, ia menatap datar Kajev 'apa?'.
"Ikut denganku" Ucap Kajev datar. Lalu berjalan keluar melewati Vino.
Vino yang mendengar hal itu mengerutkan keningnya, namun ia menuruti Kajev. Ia berjalan mengekori Kajev, entah Kajev ingin membawanya kemana.
Setelah beberapa menit kemudian, mereka sampai di sebuah pintu yang bertulisan di atasnya, RUANG OSIS.
Kajev membuka pintu itu, lalu masuk, di ikuti oleh Vino. Ruangan itu terlihat mewah dan luas, terdapat beberapa sofa di ruang OSIS.
Vino mendudukkan dirinya di sofa panjang, ia sedikit melonggarkan dasinya. Lalu menyandarkan punggungnya di sandaran sofa.
Sedangkan Kajev ia duduk di sofa singlenya dengan kaki yang menyilang dan punggungnya yang bersandar. Ia melirik Vino yang sedang memejamkan matanya.
"Jika mengantuk tidur saja" Ucap Kajev tanpa menatap kearah Vino.
Mendengar hal itu, Vino membuka matanya dan menatap datar Kajev. Lalu berdeham singkat sebagai jawabannya.
Ia merebahkan tubuhnya dengan kepala yang di baringkan di lengan sofa. Perlahan ia memejamkan matanya, karena ia memang sedang mengantuk, di tambah ia juga lelah menghadapi drama sialan di dunia novel ini.
Kajev yang sedari tadi memperhatikan Vino, hanya diam dan menatap Vino dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Dia berubah, dan terlihat asing" batin Kajev menatap rumit Vino yang sedang tertidur di sofa panjang.
.
♪Kring.. kring.. ♪
Bel pulang berbunyi, bertepatan dengan vino yang terbangun dari tidurnya. Ia langsung duduk dan mengumpulkan tenaga dan nyawanya.
Rambutnya sedikit acak acakan, matanya sayu khas orang bangun tidur. Ia juga sadar saat beberapa orang yang menatap kearahnya, dapat ia ketahui itu adalah anggota OSIS.
Ia hanya berekspresi datar, lalu bangkit dari duduknya. "Gue pulang" Singkat Vino dengan nada datarnya. Lalu melenggang pergi meninggalkan ruangan OSIS.
Ia menyusuri koridor yang sudah sedikit sepi, ia melangkah masuk ke dalam kelasnya dan menenteng tasnya di bahu kanannya.
Setelah itu ia keluar dari kelasnya dengan ekspresi datarnya. Dengan langkah malasnya ia berjalan kearah parkiran dan menaiki motornya, lalu memasang helmnya.
Setelah itu ia menyalakan mesin motornya dan menjalankan motornya untuk menjauh dari lingkungan sekolah. Ia melajukan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ketos [HIATUS]
Teen FictionKalvano Argantara, OSIS dingin dan misterius, yang mati karena di bunuh oleh ayahnya sendiri, bukannya mati ia malah Bertransmigrasi ke tubuh tokoh figuran, dan muncul hanya sekali, Kalvino Araska Aditama, memiliki nasib yang sama dengannya. - Di ab...