"Vino kau masih ingat pulang?" Ucap seseorang membuat Vino menghentikan langkahnya. Aslan Aditama, sulung dari keluarga Aditama, merupakan kembaran Arsen.
Vino menoleh kearah sumber suara, ia menatap dingin Aslan yang berucap.
Mendapat tatapan dingin itu, entah kenapa ia merasakan perasaan sesak. Dulu Vino tidak berani menatapnya, bahkan selalu menundukkan kepalanya. Namun sekarang?, Vino menatapnya dengan dingin seolah dirinya adalah musuh.
Melihat keterdiaman Aslan ia mendengus, sungguh membuang-buang waktunya.
"Jika hanya membuang-buang waktuku, lebih baik kau diam saja" Sarkas Vino dengan nada dinginnya. Setelah mengatakan hal itu, ia melangkah pergi memasuki lift.
Ting
Setelah pintu lift terbuka, Vino keluar dari lift berjalan menuju kamarnya. Sesampainya ia di kamarnya, ia langsung berjalan menuju kasur king sizenya, lalu merebahkan tubuhnya.
Ia menatap kosong langit-langit kamarnya, sebuah pertanyaan terlintas di benaknya. Untuk apa dirinya hidup?.
Tidak ingin memikirkannya lagi, ia lebih memilih memejamkan matanya, ia cukup lelah hari ini.
.
Sedangkan di ruang tengah, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing, ada perasaan gelisah di hati mereka. Di ruang tengah itu, terdapat, Aslan, Arsen, Raffa, dan Kevin.
"Kenapa perasaanku menjadi aneh seperti ini?" batin Arsen bertanya-tanya.
Tap
Tap
Tap
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang membuat atensi orang-orang yang berada di ruang tengah, langsung mengalihkan pandangan mereka kearah sumber suara.
Dapat di lihat seorang gadis yang berpakaian rumahan dengan sebuah piring di tangannya yang isinya buah strawberry.
Gadis cantik dan manis itu ikut duduk di sofa panjang, di tengah-tengah Raffa dan Kevin. Siapa lagi gadis itu kalau bukan Clarissa bungsu Aditama.
Tatapan mereka melembut ketika melihat keberadaan Clarissa. Tangan Raffa terangkat untuk mengelus puncak kepala Clarissa.
Clarissa hanya diam, dan membiarkan hal itu, ia mengambil remote Tv, lalu menyalakan TV. Ia menonton film kesukaannya yaitu Drakor.
Ia memakan buah Strawberry nya dengan mata yang terus menatap kearah tv. Hanya Clarissa yang menonton tv itu, sedangkan para Abang-abangnya sibuk dengan ponsel, terkecuali Aslan dan Arsen yang sibuk dengan laptopnya.
Namun beberapa menit kemudian, Clarissa tersenyum, sesekali ia memekik namun tertahan. Tingkah Clarissa membuat keempat lelaki yang berada di sana langsung menatap kearahnya, lalu menatap kearah tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ketos [HIATUS]
Novela JuvenilKalvano Argantara, OSIS dingin dan misterius, yang mati karena di bunuh oleh ayahnya sendiri, bukannya mati ia malah Bertransmigrasi ke tubuh tokoh figuran, dan muncul hanya sekali, Kalvino Araska Aditama, memiliki nasib yang sama dengannya. - Di ab...