Sore itu, langit mendung begitu gelap dan hujan turun dengan derasnya. Jalanan menjadi licin dan sulit dilalui.
"Mengapa perasaan ku tidak enak?"gumam Tobirama pelan.
"Ah, mungkin aku hanya kelelahan. Tubuhku jadi konslet begini," elak Tobirama diselingi tawa datarnya.
Sedangkan di sisi lain, Sakumo dan istrinya bertengkar hebat di dalam mobil mereka. Suasananya tegang, pertengkaran keduanya semakin memanas.
"Kau pikir hanya kau yang lelah?! Aku juga, bodoh!" bentak istri Sakumo.
"Berhenti memaki di depan anak kita! Jiwa sucinya tak pantas kau kotori dengan mulut sampahmu itu!" geram Sakumo.
"Gara-gara dia tubuh indahku hancur, lemak dimana-mana. Bahkan aku tak bisa pergi dengan bebas!"
Mata Sakumo berkilat tajam, "berhenti menyalahkannya!"
"Dia menghalangi jalan hidupku, bayi sialan!" pekik istri Sakumo tersebut.
Sakumo menyadari sesuatu, bayi kecil nya itu sedang bersembunyi di ketiaknya. Jiwanya terguncang, anak sekecil ini... Tak sehari saja dia mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.
Perasaan nya melembut, dengan nada memelas dia mengatakan, " berhenti, tolong...," pinta Sakumo melemah. Suaranya bergetar, "dia ketakutan."
"Memangnya aku peduli?!"
Sakumo hanya bisa menutup telinga Kakashi dan semakin mendekap putrinya itu erat.
Suara sang istri yang keras dan penuh emosi mengisi ruangan mobil. Saat itu Kakashi masih bayi, tidak mengerti sepenuhnya apa yang sedang terjadi. Dia hanya bisa bersembunyi di dekapan sang ayah dalam ketakutan yang mendera.
"Aku membencimu, bayi sialan!" ucap ibu Kakashi, matanya mendelik tajam.
"Aku juga menyesal menikah denganmu!" Pekik istrinya sembari membanting setir.
"Haori, kau gila!"
Kecelakaan yang tak terelakkan pun terjadi. Sakumo dengan naluri sang ayah melindungi putrinya dengan tubuh besarnya, berbalik membelakangi. Mobil tergelincir dan menabrak dengan keras.
Bayi berumur 7 bulan itu menangis kencang, Sakumo dan istrinya meninggal, meninggalkan Kakashi yang masih bayi dalam dekapan sang ayah. Lalu seorang pengendara lain yang berhenti di lokasi kecelakaan menolongnya. Sang penolong lalu mencari tempat berteduh untuk melindungi bayi lemah itu.
Manusia yang berkerumun di sana sangat menyayangkan kecelakaan tersebut.
Dalam kecelakaan tunggal yang tragis, bayi Kakashi selamat sementara orangtuanya tidak.
•••
Tobirama berhenti, jalanan macet. Sepertinya dia harus putar balik, namun dirinya merasa penasaran ada apa di kerumunan massa itu?
Hatinya tergerak untuk sekedar bertanya, padahal biasanya dia tidak terlalu peduli tentang hal ini. Ada beberapa yang mencoba menelpon ambulance dan polisi.
Namun setiap dia bertanya, tak ada satupun yang menjawab pertanyaannya.
Hingga... Tobirama mencoba menerobos dan melihat tubuh dua pasangan tergeletak di tengah kerumunan.
Tubuh mayatnya hampir hancur, wajahnya sangat menyedihkan, mata Tobirama terbuka lebar.
Matanya pasti salah melihat, kan?!
Mobil Sakumo tampak rusak parah dan terbalik di sisi jalan.
Tobirama melangkah ragu menuju tubuh Sakumo, seluruh tubuhnya seakan lemas tak berdaya. "Sakumo, teman baikku," bisiknya dengan suara serak.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOME IS WHERE THE HEART IS [SUDAH TERBIT]
FanfictionTak pernah Obito bayangkan bahwa rasa rindunya kepada sang nenek membuatnya bertemu dengan gadis lolipop di pantai Nishikinohama, Osaka. Mereka adalah dua jiwa yang sama-sama merindukan rumah mereka, tempat dimana seharusnya mereka bisa merasa aman...