1. Simpul Takdir yang Terpaut (Done Revisi)

641 47 24
                                    

"Waktu berada di titik terendah, saya dipertemukan oleh seorang gadis yang bisa membuat saya bahagia hanya dengan senyumannya. Saya berfikir, saya telah menemukan kebahagiaan yang sudah lama hilang dari hidup. Karena gadis itu juga, saya bisa merindukan kembali rumah yang sudah lama saya tinggal."
-UchihaObito.

  Hari ini, Obito pulang ke kota tempatnya lahir dan dibesarkan, Osaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Hari ini, Obito pulang ke kota tempatnya lahir dan dibesarkan, Osaka.
Ini pertama kalinya  dia menginjakkan kaki setelah 10 tahun lamanya. Begitu banyak kenangan pahit di sini, yang membuat dirinya memutuskan untuk pergi.

  Tapi, hari ini. Dia berani memberanikan  diri datang kembali hanya untuk melepas rindu kepada sang Nenek.

  Satu-satunya cahaya dalam hidupnya, dan alasan terbesar Obito pulang adalah  mengobati kegundahan hati yang ia rasakan.

  Di sini, di Pantai Nishikinohama.
Tempat di mana dia melepas sang nenek, satu-satunya sumber kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya.

"Nek, Obito rindu," monolognya.

  Deburan ombak menghantam pasir-pasir lembut di pantai, menghasilkan suara gemericik yang menenangkan.
Obito membuka kaca mobil, angin pantai langsung menyapa wajahnya, debu mulai masuk ke dalam kacamata miliknya.

"Demi Kami-sama... Debu-debu ini begitu menyebalkan."

  Obito mulai melepas kacamata dan mengusap kacamata yang terkena debu pantai. Pria Uchiha itu meraba-raba sekitarnya sebelum memakai kacamata lagi dan melepas kaos kaki dan sepatu.
Sementara itu seorang gadis perak terlihat mengamati Obito dari kejauhan.

  Netra gelap Obito tampak bersinar di kala sore menjelang. Mata bak pupila terbenam itu sungguh menghanyutkan perasaan gadis tersebut. Melihat Obito yang akan menengok ke arahnya gadis itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah anak-anak di pantai.

  Setelah kesibukannya selesai, Obito menyandarkan tubuhnya pada kursi mobil. Netra hitam gelapnya menelusuri seluruh objek yang bisa dijangkau oleh kedua matanya, hingga ia bergantian melihat seorang gadis berjalan dengan riang bersama anak-anak di sudut pantai.

  "Cantik...," pujinya. Perasaan bahagia dan hangat menyelimuti Obito, dia tersenyum tipis melihat interaksi gadis itu bersama anak-anak di tepi pantai. Obito melirik jam tangan miliknya, masih pukul 5 sore batinnya dan dia perlu menunggu sedikit lama lagi untuk bisa menabur bunga.

  Dia adalah Kakashi, seorang gadis cantik bersuara putih perak yang selalu berkeliaran di sekitaran Pantai Nishikinohama. Ciri khas yang mencolok dari Kakashi ialah rambut ke-putih perak-perakannya, memakai payung merah muda, syal merah bertengger di leher pucatnya dan tas selempang besar berisi lolipop untuk dibagikan.

HOME IS WHERE THE HEART IS [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang