"Ada yang mau makan siang bareng gue gak?" tawar Suno, dia ini adalah sahabat baik Jaemin dan juga Sunghoon semenjak mereka masihlah kanak-kanak. Pure persahabatan sejati, tanpa melibatkan perasaan lebih apapun didalamnya.
"Kalau ditraktir oke-oke aja, gue mau " sahut Sunghoon, padahal ia yang paling tinggi jabatannya diantara mereka bertiga.
"Kebalik bapak, harusnya kita yang ditraktir." Sengaja Suno menggunakan kata "bapak" untuk meledek Sunghoon.
Biasanya ia akan langsung protes, seperti saat ini. "Gue belum setua itu, gue masih muda."
"Lo udah tua, harusnya udah punya anak dua." Imbuh Jaemin yang akan membuat Sunghoon semakin meratapi nasibnya yang masihlah melajang.
"Kalian gak ada kenalan buat dideketin ke gue, gitu?"
"Gue bukan biro jodoh." timpal Suno asal.
"Mau yang kayak gimana? Gue cariin deh buat lo." Tawar Jaemin membuat Sunghoon sedikit meliriknya ragu. Jaemin memang temannya banyak tapi tidak ada yang meyakinkan.
"Yang mirip Gissele Aespa ada gak?"
"Ada."
"Beneran?"
"Iya ada, kalau lo tidur sekarang terus mimpi. Gak usah bangun sekalian."
Ucapan Jaemin yang asal-asalan itu membuat Sunghoon mendengus kesal. "Kesel gue lama-lama. Mending kita makan aja." Ajaknya. Daripada Jaemin semakin berkata aneh.
"Restoran depan ya? Bosen makan di kantin kantor." Imbuh Suno dan Sunghoon mengangguk setuju.
"Gue gak ikut, udah janji makan siang sama pacar gue." Jaemin mengecek handphonenya lalu membalas chat dari Jisung.
"Tumben." Heran Suno. Tidak biasanya Jaemin janjian dengan Jisung di jam makan siang. Biasanya cuma antar jemput pagi dan sore. Mengingat tempat kerja mereka yang berjarak lumayan jauh.
"Dia kan lagi ngajuin proposal minta kawin ke pacarnya." Dan ucapan Sunghoon itu sukses membuat Suno meledakan tawanya.
"Beneran?" tanyanya. Mimik mukanya terlihat serius.
Diamnya Jaemin sambil mengulum senyumnya itu seolah mewakili kalau jawabannya iya.
"Edan, dia mau ngeduluin kita." Suno menunjuk Sunghoon lalu dirinya sendiri sambil tertawa lepas.
"Kita? Lo sama gue?"
"Bukan gitu maksud gue." Pekik Suno. Bukan maksudnya ia akan menikah dengan Sunghoon.
"Ya udah kalian nikah dulu aja, gue gak mau ngelangkahin yang tua." Potong Jaemin.
"Kita cuma beda hitungan bulan." Sahut Suno tak terima.
"Gak peduli, yang penting gue paling muda." Bangga Jaemin sebelum ia berlalu pergi.
"Serius dia mau nikah?" Suno mengulang lagi pertanyaannya saat tinggal berdua dengan Sunghoon. Dan Sunghoon hanya menggedikkan bahunya. Ia juga tidak tahu Jaemin serius apa bercanda. Yang ia ingat Jaemin cuma bilang :
"Gue mau nikah."
"Beneran?"
"Beneran."
"Kenapa tiba-tiba?"
"Biar ada yang bangunin, biar gue gak kesiangan."
Lalu ia tertawa, yang seperti itu serius apa bercanda?
•
•
•
•